Konten dari Pengguna

Sekali Klik, Jasa Tukang Becak Tumbang

PUTRI ANI
Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, jurusan Jurnalistik.
9 Desember 2022 18:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari PUTRI ANI tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi tukang becak sedang mengantar catering (sumber: https://m.kumparan.com/putri-ani-2021)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tukang becak sedang mengantar catering (sumber: https://m.kumparan.com/putri-ani-2021)
ADVERTISEMENT
Zaman yang makin modren begitupun dengan berkembangnya teknologi dibidang transportasi tak selalu berdampak baik di kalangan masyarakat luas. Semenjak keberadaan transportasi online jasa tukang becak mulai tak dilirik.
ADVERTISEMENT
Ashari, salah seorang tukang becak bercerita sudah mengemban pekerjaan tersebut sejak tahun 2000. Bahkan sebelum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dibangun, Ashari sudah mangkal di samping kampus I UIN Jakarata.
Keseharian Ashari menarik becak mulai dari jam tujuh pagi sampai jam lima sore. Ashari merasakan, seiring berjalannya waktu mulai kehilangan satu per satu langgananya. Ashari merasakan puncak berkurangnya pengguna jasa becak pada masa COVID-19.
Lanjut Ashari mengatakan, waktu sebelum COVID-19 mahasiswa UIN Jakarta menjadi salah satu langgananya. "Sebelum ada COVID-19 saya di depan asrama putri UIN Jakarta bisa dua, tiga kali mengantar barang mahasiswa untuk pindahan," kata Ashari, Kamis (24/11).
Bercerita soal penghasilan. Penghasilan yang Ashari dapatkan sebelum COVID-19 sangat berbeda jauh. Sebelum Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan munculnya onjek online dia bisa mendapatkan lima, enam penumpang dalam sehari. "Sehari bisa dapat 100 ribu rupiah, sekarang paling banyak sehari 50 ribu rupiah," ujarnya, Kamis (24/11)
ADVERTISEMENT
Lanjutnya, untuk menambah penghasilan, Ashari sering diajak kerja bangunan. "Saya lebih memilih kerja bagunan sama orang, soalnya penumpang sepi," ujar Ashari, Kamis (24/11).
Suarni, salah satu pengguna jasa becak, lebih memilih becak untuk mengantar catering masakannya–karena becak bisa membawa 100 sampai 200 kotak. "Paling sedikit 50 kotak dan biasanya kalau 20 sampai 30 kotak diantar pakai motor kita sendiri," ucapannya, Senin (28/11).
Suarni juga mengatakan, biasanya dia sering meminta jasa becak untuk mengantar catering ke beberapa daerah sekitar Ciputat. "Biasanya di daerah kampus UIN Jakarta selain itu juga daerah Pondok Ranji," ucap Suarni, Senin (28/11).
Penulis: Putri Ani, mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, jurusan Jurnalistik, kelas 3A.
ADVERTISEMENT