Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
26 Ramadhan 1446 HRabu, 26 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Sepat, Kuah Asam Khas Sumbawa yang Jadi Sajian Utama saat Bulan Puasa
16 Januari 2023 9:24 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Putri Arum Cahyanti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Suku Samawa merupakan penyebutan untuk Suku Sumbawa yang tinggal di bagian barat dan tengah, seperti Kabupaten Sumbawa dan Sumbawa Barat.
Kembali ke kuliner favorit dari warga Suku Samawa, yaitu sepat. Sajian ini biasanya disajikan dengan ikan bakar yang dipotong kecil dan dimasukkan ke dalam kuah sepat.
Bukan hanya itu, nasi hangat, irisan mentimun, dan sambal tomat juga menjadi pelengkap makanan ini.
Ikan yang biasanya digunakan sajian ini adalah Kakap dan Barongan berukuran sedang. Namun, bisa juga digantikan dengan ikan lain seperti ikan tawar atau ikan laut.
Bahan dari Sajian Ikan Kuah Sepat
Keunikan sepat terletak di mana bahannya dibakar, biasanya bahan-bahannya yang dibakar terdiri dari terong, cabai rawit, dan bawang merah.
ADVERTISEMENT
Bahan yang tidak dibakar ada daun aru, daun kemangi, belimbing wuluh, mangga muda, daun bawang, asam sumbawa, dan mentimun. Semuanya dimasukkan ke dalam kuah sepat dalam masih segar.
Selain karena cara membuatnya yang unik, kuah sepat memiliki rasa yang unik, di mana tidak dimiliki di daerah lain. Keunikan lainya adalah kuah ini cocok dihidangkan dalam kondisi dingin.
Saat pertama kali memakan sepat, rasa pertama yang menyentuh lidah adalah rasa manis yang berasal dari ikan bakar. Rasanya semakin unik dengan rasa asam yang berasal dari kuah sepat, pedas dari sambal tomat.
Rasa asam dari kuahnya terasa seperti acar, tapi perlu diperhatikan hal tersebut tidak timbul dari cuka melainkan rasa alami.
Kuah sepat sangat cocok disantap di siang hari bersama dengan anggota keluarga. Bukan hanya itu, karena sepat tidak mengandung lemak dan minyak, makanan ini juga cocok disajikan untuk orang yang sakit.
ADVERTISEMENT
Suku Samawa juga selalu menghidangkan menu ini sebagai sajian utama saat bulan suci Ramadhan.