Konten dari Pengguna

Bagaimana Generasi Z Mengubah Dunia Bisnis dari Tik Tok

Putri Duana Silalahi
Mahasiswa UNIKA medan
21 November 2024 16:34 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Putri Duana Silalahi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa tahun terakhir, dunia bisnis telah mengalami perubahan yang luar biasa, sebagian besar berkat peran aktif Generasi Z. Generasi yang lahir antara 1997 dan 2012 ini tidak hanya menjadi konsumen digital yang cerdas, tetapi juga memimpin revolusi dalam cara kita berbelanja, memasarkan produk, dan berinteraksi dengan merek. Salah satu faktor utama yang mendorong perubahan ini adalah platform media sosial seperti TikTok yang, dalam waktu singkat, telah mengubah cara bisnis beroperasi dan membangun hubungan dengan pelanggan seperti live yang sering digunakan anak muda hingga kalangan dewasa untuk berjualan dan di tiktok juga ada disediakan fitur berbelanja.
ADVERTISEMENT
TikTok sebagai Panggung Baru untuk Pemasaran bukan sekadar aplikasi hiburan. Platform ini telah berkembang menjadi kekuatan pemasaran yang tak bisa diabaikan. Generasi Z, yang sangat terhubung dengan TikTok, menemukan cara baru untuk berinteraksi dengan brand—melalui konten yang tidak hanya menghibur, tetapi juga informatif dan autentik. Berbeda dengan platform lain yang lebih fokus pada iklan tradisional, TikTok mengedepankan kreativitas dan keterlibatan langsung dengan audiens. Oleh karena itu, TikTok menjadi ladang subur bagi para pelaku bisnis untuk memperkenalkan produk mereka dengan cara yang lebih organik dan tidak memaksa.
Dengan format video yang mudah dibagikan dan mudah diakses, TikTok memungkinkan brand untuk mencapai pasar yang lebih luas dalam waktu yang lebih singkat. Hal ini juga mendorong bisnis untuk lebih inovatif dalam cara mereka menyampaikan pesan. Influencer TikTok, misalnya, memainkan peran besar dalam mengubah tren konsumsi. Dari produk kecantikan hingga teknologi, banyak brand yang sukses hanya dengan memanfaatkan kekuatan influencer ini. Bahkan, fenomena "viral" di TikTok sering kali memicu lonjakan penjualan yang luar biasa bagi produk-produk tertentu.
ADVERTISEMENT
Generasi Z adalah Konsumen yang Lebih Cerdas dan Terhubung.Salah satu ciri khas Generasi Z adalah kemampuan mereka dalam mengolah informasi secara cepat dan memilih dengan cermat apa yang mereka konsumsi, baik dalam bentuk konten maupun produk. Mereka tidak lagi puas dengan hanya sekadar iklan yang menjual produk—Generasi Z ingin tahu cerita di balik produk tersebut. Apakah brand tersebut ramah lingkungan? Apakah mereka mendukung nilai-nilai yang sejalan dengan prinsip pribadi mereka?
Fenomena ini mendorong banyak perusahaan untuk beradaptasi dan menyusun strategi pemasaran yang lebih jujur dan transparan. Tidak jarang kita melihat brand yang mengintegrasikan nilai sosial atau keberlanjutan dalam kampanye mereka. Generasi Z tidak hanya membeli produk, mereka membeli filosofi di balik produk tersebut.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Generasi Z juga memiliki kebiasaan belanja yang berbeda. Mereka lebih suka berbelanja online, dan seringkali keputusan pembelian dipengaruhi oleh apa yang mereka lihat di media sosial. Menurut survei, lebih dari 50% anggota Generasi Z melakukan pembelian setelah melihat produk di TikTok atau Instagram. Mereka lebih suka proses yang cepat, mudah, dan langsung—fitur seperti TikTok Shop yang memungkinkan pengguna membeli produk langsung dari video menjadi salah satu contoh nyata dari kemudahan berbelanja di era digital ini.
Dari Konsumen ke Pengusaha perubahan paradigma bisnis.Tidak hanya menjadi konsumen yang lebih cerdas, Generasi Z juga semakin banyak yang menjadi pengusaha. Mereka memanfaatkan platform seperti TikTok dan Instagram untuk mempromosikan dan menjual produk mereka sendiri. Proses ini memungkinkan siapa saja, tidak peduli latar belakangnya, untuk membangun bisnis dari rumah dengan modal yang relatif kecil. Berkat marketplace yang semakin mudah diakses dan dukungan algoritma yang memudahkan promosi produk, Generasi Z tidak lagi bergantung pada perusahaan besar untuk menjalankan bisnis.
ADVERTISEMENT
Gambar ilustrasi (sumber : https://pixabay.com)
Fenomena ini menandakan pergeseran besar dalam dunia bisnis, di mana individu lebih memiliki kontrol terhadap usaha mereka. Banyak dari mereka yang memulai bisnis dengan modal sosial yang mereka bangun melalui konten kreatif di media sosial. Dari penjualan pakaian, aksesori, hingga produk kecantikan, TikTok telah memberi mereka panggung untuk menunjukkan kemampuan mereka sekaligus memasarkan produk ke audiens global.
Namun, perubahan ini juga membawa tantangan bagi bisnis tradisional yang terbiasa dengan model pemasaran lama. Bagi mereka yang masih mengandalkan metode pemasaran konvensional seperti iklan televisi atau pemasaran cetak, beradaptasi dengan perubahan ini bisa menjadi hal yang sulit. Dunia bisnis kini telah berubah, dan untuk bertahan, mereka harus berani mengubah cara mereka berinteraksi dengan konsumen. Bisnis harus lebih memahami perilaku digital dan preferensi generasi muda yang lebih memilih pengalaman yang lebih personal, interaktif, dan otentik.
ADVERTISEMENT
Namun, bagi mereka yang siap untuk berinovasi, banyak peluang yang bisa dimanfaatkan. Dengan memanfaatkan platform media sosial dan e-commerce, bisnis tradisional dapat mengakses pasar yang lebih luas dan lebih muda. TikTok, Instagram, dan platform serupa menjadi saluran yang sangat efektif untuk menjangkau konsumen muda yang selalu terhubung dan siap untuk mencoba sesuatu yang baru.
Generasi Z telah membuktikan bahwa mereka bukan sekadar konsumen, tetapi juga pengubah paradigma dalam dunia bisnis. Dengan kecanggihan digital mereka, mereka telah mengubah cara kita berinteraksi dengan merek, berbelanja, dan bahkan memulai usaha. TikTok bukan hanya menjadi platform hiburan, tetapi juga kekuatan besar dalam pemasaran dan e-commerce. Bagi bisnis yang ingin bertahan dan berkembang, mengikuti jejak Generasi Z adalah keharusan. Dengan beradaptasi pada kecenderungan digital ini, bisnis tidak hanya bisa tetap relevan, tetapi juga memimpin dalam dunia yang semakin terhubung dan cepat berubah ini.
ADVERTISEMENT