Cerita Tuan dan Wanitanya

Putri Fatimah
Mahasiswa Jurnalistik di Politeknik Negeri Jakarta.
Konten dari Pengguna
6 Juli 2021 12:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Putri Fatimah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pasangan yang bertengkar Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pasangan yang bertengkar Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sudah berlalu cukup lama namun masih saja melekat di kepala. Cerita seorang Tuan dan Wanitanya. Luar biasa kau, Tuan. Pergi dan meninggalkan seorang wanita yang selalu kau anggap kuat dan bertenaga baja.
ADVERTISEMENT
Kau tahu? di hari-harinya ia selalu sibuk dengan berbagai kewajiban yang dimiliki sebagai seorang pekerja, sampai-sampai tak jarang ia melewatkan jam pulang hingga lembur sampai berlarut-larut.
Kendati ia pula meninggalkan jam makan begitu saja, seolah-olah tak mendengar suara dari dalam perutnya seperti sedang berdemo meminta hak kewajiban masuknya pangan.
Tidak perlu kau pura-pura bisu, Tuan, kau sendiri pun pasti setuju denganku. Bahwa dari gelagatnya, Wanita itu hanya menyibukkan dirinya untuk menghindar dari bayangmu, yang jelas tidak pernah absen dari kepalanya. Dia tidak benar-benar sibuk, Tuan.
Ia hanya sedang berupaya sekeras mungkin agar pikirannya tidak kosong, karena ia bersumpah untuk menghilangkan semua bayangmu sampai tak tersisa. Ia tak sudi, jika bayangmu mampir walau hanya setitik di kepala.
ADVERTISEMENT
Sungguh terlihat jelas bukan? ia tidak bisa menerima kenyataan dan selalu mengusahakan sesuatu yang selayaknya ia kenang untuk hilang. Harusnya ia tau apa yang ia lakukan hanya sia-sia, kenangan itu akan melekat di kepala. Kecuali wanita itu amnesia.
Aku tebak, kau pun sudah malas untuk mendengar kisah kasih lama dengan wanita yang dulu kau sanjung kan, Tuan? padahal kau pula yang berjanji untuk selalu berada di sisinya sejelek apapun wanita itu terhadap kau.
Menggelitik bukan? dua kepala yang nahasnya memiliki ego sama tinggi, sampai kapan hai Wanita? dan kau Tuan? sudahkah kalian betul-betul sadar apa yang kalian lakukan? atau kalian sebetulnya sadar bahwa kalian hanya berpura-pura menjalani hari yang seakan baik-baik saja? Bagiku, kalian lah yang memiliki jawaban dari semua pertanyaan yang membelenggu. Semoga hal-hal baik selalu menyertai Tuan dan Wanitanya.
ADVERTISEMENT