Konten dari Pengguna

Pentingnya Konsep Diri

Putri Intan Wahyuni
Mahasiswi, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
20 Oktober 2024 4:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Putri Intan Wahyuni tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
(Sumber: Pexels oleh Rubenstein Rebello)
zoom-in-whitePerbesar
(Sumber: Pexels oleh Rubenstein Rebello)
Konsep diri adalah sistem dinamis dan kompleks yang melibatkan keyakinan, sikap, perasaan, dan penilaian individu terhadap dirinya sendiri. Menurut Atwater (1984) dalam Desmita (2009), konsep diri dibentuk oleh pengalaman, lingkungan, dan interaksi sosial. Sejak lahir, seseorang tidak memiliki konsep diri yang tetap; sebaliknya, konsep diri berkembang melalui proses belajar sepanjang hidup.
ADVERTISEMENT
Atwater (1984) yang dikutip oleh Desmita (2009) dalam Marliani (2016) mengidentifikasi konsep diri dalam tiga bentuk, yaitu: 1. Body image, kesadaran tentang tubuhnya, yaitu cara seseorang melihat dirinya sendiri. 2. Ideal self, yaitu cita-cita dan harapan-harapan seseorang mengenai dirinya. 3. Social self, yaitu cara orang lain melihat dirinya.

Dimensi Konsep Diri

Para ahli juga membagi konsep diri menjadi tiga dimensi: pengetahuan, pengharapan, dan penilaian. Dimensi pengetahuan mencakup keyakinan seseorang tentang kemampuan dan peran mereka. Dimensi pengharapan berhubungan dengan aspirasi dan tujuan masa depan, sedangkan dimensi penilaian mencerminkan evaluasi diri yang dapat membentuk rasa harga diri.

Dampak Konsep Diri terhadap Perilaku dan Keberhasilan

Pentingnya konsep diri terletak pada pengaruhnya terhadap keberhasilan individu. Seseorang yang memiliki konsep diri positif cenderung optimis, percaya diri, dan berani menghadapi tantangan. Mereka lebih mampu belajar dari kegagalan dan tidak takut mencoba hal-hal baru. Sebaliknya, individu dengan konsep diri negatif mungkin merasa tidak mampu dan pesimis, yang dapat menghambat kemajuan mereka. Konsep diri juga memengaruhi bagaimana seseorang berperilaku dan berinteraksi dengan lingkungan. Orang yang percaya pada kemampuannya cenderung mengambil risiko yang lebih besar dan mengejar peluang, sedangkan mereka yang meragukan diri sendiri mungkin menghindari tantangan. Lingkungan yang mendukung, seperti keluarga dan teman, berperan besar dalam pengembangan konsep diri. Pengalaman positif dan dorongan dari orang-orang terdekat dapat membantu individu membangun keyakinan dan harga diri. Sebaliknya, kritik yang berlebihan atau lingkungan yang tidak mendukung dapat merusak konsep diri seseorang. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk menyadari dan mengembangkan konsep diri yang positif. Membangun konsep diri yang positif sangat penting untuk mencapai potensi maksimal. Dengan memiliki konsep diri yang baik, individu dapat mengatasi stres dan tantangan dengan lebih efektif.
ADVERTISEMENT
| Psikologi Pendidikan, 7 Oktober 2024 |