Kisah Tokoh Semar yang Memiliki Keunikan Tersendiri

Putri Lidiana
Mahasiswi Jurusan Sastra Indonesia Universitas Pamulang
Konten dari Pengguna
23 Oktober 2023 7:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Putri Lidiana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sumber: Dokumen Pribadi
Tokoh wayang semar pertama kali ditemukan didalam sebuah karya sastra yang berjudul Sudamala pada zaman Kerajaan Majapahit. Tokoh ini memiliki kepribadian yang bijak, jujur, cerdik selain itu ia memiliki ciri fisik yang lucu berbentuk bulat layaknya seperti bumi, wajah yang selalu tersenyum dan juga mata yang sembab mengibaratkan bahwa di dalam kehidupan akan selalu ada suka maupun duka, maka dari itu tokoh semar ini merupakan tokoh paling istimewa diantara tokoh pewayangan lainnya karena hanya dialah satu-satunya tokoh yang mendapatkan posisi terhormat.
ADVERTISEMENT
Semar merupakan putra dari Sang Hyang Wisesa, yang mana tokoh ini memiliki anugerah Mustika Manik Astagina dan delapan daya. Delapan daya yang dimaksud adalah tidak pernah mengantuk, tidak pernah lapar, tidak pernah sedih, tidak pernah jatuh cinta, tidak pernah sakit, tidak pernah lelah, tidak pernah kepanasan, dan tidak pernah kedinginan.
Sumber: Dokumen Pribadi
Selain itu, Semar memiliki kata-kata bijak yang selalu ia sampaikan kepada siapapun antara lain:
1. Sura Dira Jaya Jayaningrat, Leburing Dening Pangastuti
Kata-kata ini memiliki arti semua sifat keras hati, murka, picik yang ada didalam diri kita dapat dikalahkan dengan sikap bijaksana, sabar serta kelembutan hati. Ibarat api tidak bisa dipadamkan dengan api, maka dari itu butuh air untuk memadamkannya.
ADVERTISEMENT
2. Ngluruk tanpa bala, menang tanpa ngasorake, sakti tanpa aji-aji, sugih tanpa bandha
Kata-kata ini memiliki arti berjuang tanpa harus membawa massa, menang tanpa merendahkan orang lain. Berwibawa tanpa mengandalkan kekuasaan/kekayaan/keturunan. Kaya tanpa didasari hal-hal yang bersifat materi.
3. Urip iku Urup
Kata-kata ini memiliki arti hidup itu hendaknya memberi manfaat bagi setiap orang disekitar kita. Maka dari hidup itu menghidupi. Agar hidup kita lebih bermakna, maka kita harus bermanfaat bagi setiap orang di sekitar kita.