Konten dari Pengguna

Pentingnya Kesehatan Mental Wanita di Indonesia

Putri Luna Simanjuntak
Mahasiswa Fakultas Hukum UNIKA St Thomas
4 Februari 2025 15:20 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Putri Luna Simanjuntak tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto oleh cottonbro studio: https://www.pexels.com/id-id/foto/orang-orang-masyarakat-rakyat-manusia-4098357/
zoom-in-whitePerbesar
Foto oleh cottonbro studio: https://www.pexels.com/id-id/foto/orang-orang-masyarakat-rakyat-manusia-4098357/
ADVERTISEMENT
Kesehatan mental wanita merupakan isu penting yang sering kali terabaikan di Indonesia. Prevalensi gangguan mental pada wanita meningkat secara signifikan, mencapai 27,9% (Badan Kesehatan Mental Indonesia, 2020), yang berdampak pada kualitas hidup dan kesejahteraan keluarga. Faktor penyebab gangguan mental pada wanita meliputi stigma, diskriminasi, tekanan sosial, akses terbatas ke layanan kesehatan mental, serta kekerasan domestik. Selain itu, peran ganda wanita sebagai ibu, istri, dan pekerja juga memicu stres dan kecemasan. Beberapa contoh kasus yang sering terjadi antara lain depresi postpartum, kecemasan dan stres pada wanita karier, serta gangguan mental pada wanita yang mengalami kekerasan domestik. Kondisi ini diperburuk oleh kurangnya dukungan dari keluarga dan komunitas.
ADVERTISEMENT
Penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan mental wanita serta membangun fasilitas kesehatan mental yang memadai. Pemerintah perlu meningkatkan anggaran untuk kesehatan mental, melatih tenaga kesehatan mental, dan membuat kebijakan yang mendukung kesehatan mental wanita. Masyarakat juga harus berperan aktif dalam mendukung penderita gangguan mental serta menghilangkan stigma yang ada.
Kesehatan mental wanita memengaruhi kualitas hidup dan kesejahteraan secara keseluruhan. Beberapa faktor risiko yang memengaruhi kesehatan mental wanita meliputi tekanan sosial dan budaya, trauma dan kekerasan, perubahan hormon, keseimbangan kerja dan keluarga, serta kurangnya dukungan sosial. Gejala gangguan kesehatan mental pada wanita meliputi depresi, kecemasan, stres, gangguan mood, dan gangguan tidur.
Untuk mengatasi masalah ini, beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain mencari dukungan melalui teman, keluarga, atau profesional, melakukan aktivitas fisik seperti olahraga, yoga, dan berjalan, serta teknik relaksasi seperti meditasi dan pernapasan. Terapi psikologis seperti terapi kognitif dan behavior juga dapat membantu. Selain itu, menjaga pola makan seimbang, tidur yang cukup, serta membagi waktu untuk diri sendiri dan kegiatan yang menyenangkan merupakan hal penting.
ADVERTISEMENT
Upaya pencegahan gangguan mental wanita meliputi mengenali diri sendiri, menjaga hubungan sosial yang baik, melakukan aktivitas yang menyenangkan, menetapkan batasan dalam kehidupan, serta menjaga keseimbangan hidup antara pekerjaan, keluarga, dan diri sendiri. Untuk meningkatkan kesehatan mental wanita, strategi yang dapat dilakukan adalah pengembangan program pencegahan dan intervensi dini, meningkatkan akses ke layanan kesehatan mental, melatih tenaga kesehatan mental, serta membuat kebijakan yang mendukung kesehatan mental wanita.
Peran keluarga dan komunitas sangat penting dalam mendukung kesehatan mental wanita. Dukungan yang diberikan dapat membantu mengurangi tekanan sosial dan meningkatkan kualitas hidup wanita. Oleh karena itu, penting bagi keluarga dan komunitas untuk lebih berperan dalam mendukung kesehatan mental wanita. Kesehatan mental wanita harus menjadi prioritas, dan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan individu sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung dan mempromosikan kesehatan mental wanita.
ADVERTISEMENT