Apakah Teknologi Informasi Bisa Menyebabkan Penurunan Iman Anak Muda?

Putri Muthia Iskandar
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Konten dari Pengguna
3 Desember 2023 17:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Putri Muthia Iskandar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber foto: https://pixabay.com/
zoom-in-whitePerbesar
sumber foto: https://pixabay.com/
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di era modern ini, teknologi berkembang dengan sangat cepat. Sehingga seiring dengan kemajuan teknologi dan zaman, setiap orang sekarang dapat berkomunikasi dengan berbagai alat. Kemajuan teknologi yang sangat pesat saat ini seolah-olah membuat manusia lebih mudah menjalankan aktivitas kehidupannya. Akibatnya, teknologi saat ini merupakan kebutuhan pokok yang harus dirasakan dan dimanfaatkan.
ADVERTISEMENT
Dalam teknologi informasi, terjadi transformasi di dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam praktik keagamaan. Generasi muda Muslim saat ini hidup dalam konteks yang berbeda dengan generasi sebelumnya, di mana pengaruh modernisasi telah mengubah cara mereka memandang agama dan praktik keagamaan. Oleh karena itu, tantangan yang muncul saat ini sudah sama sekali berbeda dengan di masa lalu. Tantangan baru akan ditemukan seiring perkembangan ilmu pengetahuan modern.
Melalui artikel ini, akan membahas dampak negatif dari pengaruh modernisasi terhadap praktik keagamaan generasi muda Muslim. Apakah perubahan teknologi benar-benar dapat menyebabkan penurunan iman anak muda?
sumber foto: https://pixabay.com/
Banyak remaja yang terjerumus pada penggunaan teknologi secara berlebihan dan mengabaikan waktu yang seharusnya mereka gunakan untuk beribadah. Remaja cenderung lebih memilih untuk menghabiskan waktu dengan ponsel dan media sosial, daripada bersama keluarga untuk berdoa atau membaca Al-Qur'an. Mengabaikan ibadah adalah salah satu dampak negatif dari perkembangan teknologi pada remaja Islam. Hal ini harus dihindari agar remaja dapat berkembang menjadi individu yang berakhlakul karimah dan bertakwa kepada Allah SWT (Wirasaputra, 2022).
ADVERTISEMENT
Pengurangan kualitas ibadah, seperti salat, adalah salah satu juga dampak negatif yang cukup mencolok. Banyak remaja yang terganggu oleh notifikasi di ponsel pintar atau keinginan untuk memeriksa akun media sosial mereka sehingga sulit untuk tetap khusyuk dalam ibadah. Inilah contoh nyata bagaimana teknologi yang seharusnya membuat hidup lebih mudah dapat menghalangi seseorang dari memenuhi tanggung jawab agama mereka.
sumber foto: https://pixabay.com/
Banyak generasi muda cenderung bergantung pada informasi singkat atau tidak valid, yang dapat memengaruhi pemahamannya tentang agama. Fenomena ini menunjukkan bahwa penggunaan teknologi tidak hanya berdampak negatif pada pelaksanaan ibadah, tetapi juga dapat berdampak pada pemahaman spiritualitas dan nilai-nilai keagamaan.
Sebagai contoh, jumlah berita palsu dan informasi yang salah yang tersebar di media sosial dapat sangat memengaruhi cara orang memandang ajaran agama. Pesan singkat, meme, atau klip video yang ditemui di media sosial seringkali menjadi sumber utama informasi agama bagi generasi muda. Sayangnya, tidak semua informasi tersebut dapat dijamin kebenarannya (Ratnaya, 2011).
ADVERTISEMENT
Misalnya, informasi yang salah atau tafsiran yang salah dapat dengan cepat menyebar tanpa verifikasi, menyebabkan pemahaman agama seseorang menjadi keliru. Fenomena ini menunjukkan bahwa bergantung pada informasi yang singkat dan tidak diverifikasi dapat menyebabkan pemahaman agama seseorang menjadi kurang mendalam
Oleh karena itu, upaya perlu dilakukan untuk mendorong generasi muda untuk mengambil sikap kritis dalam mengonsumsi informasi agama sambil mendorong mereka untuk menggunakan sumber informasi yang terpercaya dan telah diverifikasi. Ini adalah langkah penting untuk mengatasi dampak negatif teknologi terhadap pemahaman agama generasi muda, mencegah penyebaran informasi yang tidak akurat, dan memastikan bahwa pengetahuan keagamaan yang dimiliki berkualitas dan benar.
sumber foto: https://pixabay.com/
Meskipun ada remaja Islam yang cenderung untuk terlibat lebih banyak dalam aktivitas keagamaan online daripada melibatkan diri secara langsung dalam kegiatan keagamaan di masjid atau ikut dalam pengajian di lingkungan sekitar. Akibatnya, meskipun teknologi memungkinkan akses mudah terhadap informasi keagamaan, kehadiran fisik dan interaksi langsung dalam kegiatan keagamaan tampaknya menurun.
ADVERTISEMENT
Penting untuk diakui bahwa kehadiran fisik dalam kegiatan keagamaan tidak hanya memberikan manfaat spiritual tetapi juga memperkuat ikatan sosial dalam masyarakat. Keagamaan yang praktis online dapat memengaruhi solidaritas yang mungkin lebih sulit dicapai melalui interaksi digital. Oleh karena itu, perlu diimbangi antara manfaat teknologi keagamaan online dengan kehadiran fisik dalam aktivitas keagamaan yang lebih tradisional demi menjaga keberlanjutan dan kekompakan dalam komunitas keagamaan generasi muda.
Kesimpulannya meskipun kemajuan dalam teknologi memungkinkan akses yang lebih mudah ke informasi dan komunikasi, efeknya pada praktik keagamaan seringkali menunjukkan hasil yang tidak menguntungkan. Generasi muda Muslim seringkali dihadapkan pada arus negatif yang dapat merusak prinsip agama dan tradisional di tengah dinamika modernisasi dan globalisasi. Perlu ada kesadaran bersama untuk mengatasi tantangan ini dan membimbing generasi muda menuju pemahaman agama yang kokoh dan relevan dengan tuntutan zaman.
ADVERTISEMENT
Daftar Rujukan
Radiansyah, D. (2018). Pengaruh Perkembangan Teknologi terhadap Remaja Islam. Jurnal Aqidah dan Filsafat Islam, 3(2), 76-103.
Ratnaya, I.G. (2011). Dampak Negatif Perkembangan Teknologi Informatika dan Komunikasi dan Cara Antisifasinya. Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, 8(1), 17-28.
Wirasaputra, A. et al. (2022). Dampak dari Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jurnal Kreativitas Mahasiswa Informatika, 3(2), 206-210.