BTS dan Ajakannya untuk Menyuarakan Pendapat

Putri Na
currently studying journalism in Padjadjaran University
Konten dari Pengguna
19 Desember 2020 12:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Putri Na tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
BTS secara konsisten menyuarakan pendapat mereka dan mendorong anak muda untuk melakukan hal yang sama.
zoom-in-whitePerbesar
BTS secara konsisten menyuarakan pendapat mereka dan mendorong anak muda untuk melakukan hal yang sama.
ADVERTISEMENT
Siapa yang tak mengenal BTS, grup yang berkali-kali memuncaki tangga musik Billboard dengan lagu berjudul “Dynamite” ini digadang-gadang sebagai grup terbesar sepanjang sejarah dunia, Variety bahkan menyebut mereka sebagai raksasa K-pop.
ADVERTISEMENT
Karir bermusik mereka tak main-main, tangga musik Gaon mencatat album bertajuk Map of the Soul: 7 yang rilis pada 21 Februari lalu telah terjual sebanyak 4,2 juta kopi, mematahkan rekor yang dipegang Kim Gun Mo selama 24 tahun dengan album bertajuk Wrongful Encounter yang terjual sebanyak 3,3 juta kopi, serta menjadikannya album paling laris sepanjang sejarah industri musik Korea Selatan.
Prestasi di kancah dunia pun tak terelakkan, BTS telah berkali-kali menorehkan namanya di Guinness World Records, “Dynamite” bahkan memecahkan 3 rekor sekaligus yaitu video YouTube yang paling banyak ditonton dalam 24 jam, video musik di Youtube yang paling banyak dilihat dalam 24 jam, dan video musik grup K-Pop di YouTube yang paling banyak ditonton dalam 24 jam.
ADVERTISEMENT
Rekor tersebut bukan merupakan yang pertama bagi mereka, sebelumnya Map of the Soul: 7 memecahkan rekor penjualan terbanyak dalam 6 jam, konser virtual mereka yang bertajuk BANG BANG CON juga memecahkan rekor konser online yang paling banyak ditonton. BTS bahkan menjadi artis Asia pertama yang berhasil menjual habis tiket konser bertajuk Love Yourself: Speak Yourself yang diselenggarakan selama dua hari di stadion terbesar Inggris yaitu Wembley Stadium dengan jumlah 120 ribu penonton.
Kini BTS merupakan salah satu musisi dunia yang paling dikenal, semua mata tertuju pada mereka. Pencapaian mereka yang begitu besar berbanding lurus dengan popularitas mereka, BTS mampu mengumpulkan begitu banyak penggemar dari seluruh dunia, mereka adalah grup K-Pop dengan pengikut terbanyak di Twitter dan Instagram.
ADVERTISEMENT
Tak hanya acara musik, BTS juga kerap diundang untuk mengahadiri berbagai acara penting seperti sidang umum PBB di New York, upacara setelah peresmian Undang-undang Dasar Pemuda di Korea, dan penghargaan Order of Cultural Merit. Mereka diundang untuk berbicara mewakili anak muda baik dari Korea Selatan maupun seluruh dunia.
Saat berdiri di atas mimbar Sidang Umum PBB yang ke-73 di New York, leader BTS yaitu RM menyampaikan pidato yang menyentuh, ia menggunakan kesempatan ini untuk menyampaikan pendapatnya mengenai pentingnya mencitai diri sendiri dalam hidup ini, “Tidak peduli siapa kamu, dari mana kamu berasal, apapun warna kulitmu, dan apapun jenis kelaminmu, just speak yourself” tutur RM memberikan dorongan bagi anak muda untuk menyuarakan apa yang mereka rasakan dan menceritakan kisah mereka.
ADVERTISEMENT
BTS memanfaatkan popularitas mereka dengan baik, di tengah puncak popularitas mereka tak hanya fokus bermusik, mereka juga bekerja sama dengan UNICEF untuk menyuarakan kampanye #ENDviolence yang bertujuan untuk menghentikan kekerasan.
Pemikiran yang kritis tak melulu disampaikan lewat mimbar, secara konsisten BTS telah menyampaikan kritik sosial melalui lagu-lagu mereka bahkan sebelum berada di puncak popularitas, sebut saja “Silver Spoon” yang dirilis pada tahun 2015, lagu ini mengkritik sistem pendidikan yang cenderung mengekang serta guru yang dianggap sering kali membatasi pendapat siswa.
BTS juga kerap menyampaikan pendapat lewat apa yang mereka lakukan, misalnya pada acara penghargaan MMA di tahun 2018 Jimin yang merupakan penari utama BTS menampilkan interpretasi tari tradisional Buchaechum atau tari kipas yang dikenal masyarakat Korea Selatan sebagai tarian yang dilakukan oleh penari perempuan, melalui performa yang apik Jimin menyampaikan pesan bahwa seni tak memiliki gender.
ADVERTISEMENT
Ketika jagad maya diramaikan dengan tagar #BlackLivesMatter yaitu simbol gerakan yang menentang rasisme terhadap orang kulit hitam, secara ekslusif Variety memberitakan BTS telah berdonasi sejumlah 1 juta dolar AS untuk Black Lives Matter, Variety menyebutkan bahwa BTS bergerak selangkah lebih cepat dari Artis K-Pop lainnya yang baru membuat pernyataan untuk mendukung Black Lives Matter.
Kepada Variety Jin menuturkan alasan ia dan anggota BTS lainnya berdonasi, “Ketika kami berada di luar negeri kami juga menjadi sasaran prejudice, kami merasa prejudice tidak dapat ditoleransi, tidak ada tempat untuk prejudice. Kemudian kami berdiskusi, apa yang dapat kami lakukan untuk membantu, apakah itu berdonasi atau melakukan hal lain”.
Pesan ini lah yang kemudian memberikan dampak pada penggemar mereka yaitu ARMY, dalam 25 jam setelah pemberitaan tersebut secara kolektif ARMY dapat mengumpulkan donasi setara dengan jumlah yang didonasikan oleh BTS untuk Black Lives Matter.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, ARMY bahkan memiliki komunitas One In An ARMY yang terdiri dari sukarelawan di seluruh dunia, mereka percaya dengan kekuatan kolektif mereka dapat mengumpulkan donasi untuk disampaikan kepada orang yang membutuhkan.
Saat diwawancara Variety tentang ‘apakah kalian memandang diri kalian sebagai orang yang politis?’ Suga menjawab, “Kami bukan orang yang politis, saya pribadi tidak ingin bicara dengan diksi-diksi politik, yang saya lakukan hanya lah inisiatif semua orang yang ingin hidup di dunia yang lebih baik” RM menambahkan, “Kami bukan lah tokoh politik, tapi seperti yang mereka katakan, pada akhirnya semua akan berpolitik, bahkan kerikil pun bisa berpolitik”.
Menurut Cedarbough Saeji yaitu peneliti K-Pop dari Universitas Indiana massa K-Pop senantiasa bergerak dengan kesadaran politis, ia juga mengatakan bahwa penggemar K-Pop adalah orang-orang yang optimis dan memiliki kesadaran sosial.
ADVERTISEMENT
Kesamaan kesadaran pada BTS dan penggemar mereka lah yang kemudian menimbulkan dampak yang luar biasa bagi diri mereka sendiri ataupun untuk lingkungan, mereka bergerak searah untuk mewujudkan optimisme yang ada di dalam diri mereka.
BTS mengutarakan pendapat dan menyatakan sikap semata-mata untuk menciptakan dunia yang lebih baik, memang hanya dengan merubah paradigma ke arah yang lebih optimis kita tak serta-merta dapat merubah dunia. Namun, seperti kata seorang filsuf sains yaitu Thomas Kuhn, dengan mengubah paradigma kita akan tinggal di dunia yang berbeda.