Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
Gempuran Makanan Impor Viral Tanpa Label Halal di E-commerce
19 Januari 2023 17:58 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari putri nabilla tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Perkembangan teknologi pada sektor perdagangan yang semakin pesat memunculkan sistem jual-beli melalui internet atau biasa disebut e-commerce. Dengan belanja online, ada lebih banyak barang yang bisa dipilih konsumen. Namun di balik kemudahan ini ternyata ada ancaman bagi konsumen Muslim. Seperti diketahui, ada banyak pelaku usaha yang mengambil kesempatan untuk mendapat keuntungan yang lebih besar lagi dengan cara yang tidak sehat.
ADVERTISEMENT
Salah satu cara curang yang marak dilakukan pedagang adalah menjual produk makanan impor tanpa mencantumkan keterangan tidak halal pada kolom deskripsi e-commerce. Ada pula pelaku usaha yang mengatakan produk tersebut halal namun begitu sampai di tangan konsumen ternyata tidak ada label halal dalam kemasannya. Contohnya produk makanan impor yang tengah banyak digemari antara lain adalah mi instan, permen, snack, minuman, obat-obatan dan lain sebagainya.
Para penjual e-commerce menjual produk tersebut dengan iming-iming “produk kekinian”. Mereka juga memanfaatkan momen apabila ada produk makanan impor yang tengah viral. Banyak konsumen yang teriur kemudian membeli. Sayangnya beberapa konsumen Muslim tidak menyadari bahwa makanan, minuman atau obat yang dikonsumsinya tidak halal. Padahal umat Muslim berhak mendapatkan rasa aman mengenai produk yang dikonsumsinya tidak memiliki kandungan yang tidak diperbolehkan dalam Islam.
ADVERTISEMENT
Rasa percaya tersebut bisa muncul apabila pengusaha mengantongi sertifikat halal dan mencantumkannya pada label kemasan. Informasi yang sama juga harus dijelaskan oleh para seller online melalui kolom deskripsi. Sayangnya, masih banyak kosumen yang pada saat membeli produk atau barang, tidak menemukan adanya label halal di badan kemasan. Hal ini pun menimbulkan kekhawatiran mengenai halal atau tidaknya produk tersebut untuk dikonsumsi.
Padahal label halal diperlukan untuk memenuhi hak konsumen mendapatkan informasi yang benar, lengkap dan jelas tentang produk tersebut. Hal ini tentu saja menuntut peran negara untuk memberikan perlindungan kepada konsumen muslim berkaitan dengan kehalalan produk tersebut. Dengan adanya penjualan online produk impor melalui e-commerce belum bisa menjamin kebutuhan hak konsumen muslim atas jaminan kehalalan produk tersebut.
ADVERTISEMENT
Padahal, pemerintah telah menerbitkan Undang-Undang Nomor 33 tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal sebagai sarana melindungi kepentingan konsumen muslim agar sesuai syariat Islam, baik dari segi komposisi bahan pokok produk, proses pengolahan produk hingga kemasan yang digunakan. Adapun pada Pasal 4 Undang-Undang tersebut telah mewajibkan produk yang masuk, beredar dan diperdagangkan di wilayah Indonesia bersertifikasi halal untuk kategori makanan dan minuman, obat, kosmetik, produk kimiawi, produk biologi, produk rekayasa genetik, dan barang gunaan yang dipakai, digunakan atau dimanfaatkan. Tak hanya diwajibkan mencantumkan label halal, pelaku usaha yang mengedarkan dan memperdagangkan produk tidak halal juga diwajibkan mencantumkan keterangan tidak halal pada produknya seperti yang dimaksudkan oleh Pasal 26 ayat 2.
Nah, untuk itu kita sebagai konsumen perlu berhati-hati karena meski negara melindungi lewat beleid resmi, namun masih banyak penjual nakal tidak bertanggung jawab. Be smart buyer, ya!
ADVERTISEMENT