Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Pengawal Perdamaian Dunia: Peran PBB dalam Menangani Konflik Global dan Regional
16 November 2024 17:30 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Putri Novia Salsabila tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Jumlah lembaga internasional di dunia sangatlah banyak, masing-masing dari lembaga tersebut memiliki perannya tersendiri, salah satu nya adalah Lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa atau yang lebih dikenal sebagai PBB. PBB merupakan lembaga yang dikenal untuk menjaga perdamaian dunia dan menyelesaikan konflik yang dapat mengganggu kestabilitasan dunia.
Di tengah banyak konflik yang terjadi, baik konflik global maupun regional, peran PBB semakin dipertanyakan. Meningkatnya kasus konflik yang terjadi di wilayah Timur Tengah, krisis kemanusiaan di Afrika, dan ketegangan politik di wilayah Eropa, membuat banyak pihak bertanya-tanya, Bagaimana sikap PBB dalam mengatasi konflik tersebut? Dan apakah lembaga ini masih relevan dan efektif untuk mencegah konflik dan menjaga perdamaian dunia?
Lembaga PBB didirikan pada tanggal 24 Oktober 1945 setelah ratifikasi Piagam oleh lima anggota tetap Dewan Keamanan yakni Amerika, Inggris, Prancis, Russia, dan China. PBB merupakan organisasi global yang bertujuan untuk menjaga pedamaian, mengatasi permasalahan konflik, mempromosikan hak asasi manusia, dan meningkatkan kerjasama antar negara. Melalui Dewan Keamanan yang dibentuk, PBB mengambil keputusan terkait konflik. Namun, dalam beberapa dekade terakhir, PBB seringkali terhambat untuk segera mengambil keputusan atau tindakan. Perbedaan keputusan antar negara anggota membuat keputusan PBB kerap kali dinilai lamban dan terbatas. Hal ini menjadi tantangan besar bagi PBB dalam upaya mencegah dan menyelesaikan konflik yang melibatkan kekuatan besar.
ADVERTISEMENT
Salah satu contoh nyata pada saat ini adalah konflik yang terjadi di wilayah Timur Tengah yakni Suriah dan Palestina, peran PBB dalam upaya menyelesaikan konflik ini terkendala oleh hak veto yang dimiliki oleh beberapa negara anggota tetap. Situasi serupa juga terjadi di Yaman dan Ukraina, di mana PBB hanya dapat bertindak dan memberikan bantuan secara terbatas. Akibatnya, konflik terjadi berkepanjangan dan korban sipil terus berjatuhan.
Meskipun begitu, kita tidak bisa sepenuhnya menyalahkan PBB, semaksimal apapun PBB berupaya dalam mengatasi konflik, Sebagai lembaga internasional PBB hanya dapat bertindak sejauh dengan konsensus yang diizinkan oleh para anggotanya. Ini merupakan salah satu tantangan terbesar PBB yaitu dalam upaya menemukan keseimbangan antara berbagai kepentingan nasional para anggotanya. Namun, ada harapan dimana PBB dapat memperkuat mekanisme perlindungan terhadap warga sipil melalui badan-badan yang dibangun, seperti UNHCR dan UNICEF yang telah banyak membantu korban konflik dan para pengungsi di berbagai wilayah.
ADVERTISEMENT
Dengan segala keterbatasan yang dimiliki, PBB tetap memainkan peran yang esensial dan signifkan dalam upaya menjaga perdamaian dunia. Misalnya, melalui sanksi dan resolusi, PBB dapat memberikan tekanan diplomatik untuk mencegah eskalasi lebih lanjut dari suatu konflik. Adapun upaya mediasi yang dilakukan Sekjen PBB merupakan satu-satunya cara untuk mendorong pihak-pihak yang bertikai agar segera mencapai kesepakatan damai.
Kedepannya, PBB perlu meningkatkan reformasi dan revisi hak veto agar lebih cepat dalam merespons, menambah representasi dalam Dewan Keamanan, dan lebih transparansi dalam pengambilan keputusan. Hal tersebut dapat membantu PBB agar lebih responsif terhadap dinamika konflik yang berkembang dan semakin kompleks di era modern ini. Namun, dengan berbagai dukungan komunitas internasional, PBB tetap menjadi pilar penting untuk dapat menjaga perdamaian dunia.
ADVERTISEMENT