Tugu Khatulistiwa : Sejarah dan Ikon Kota Pontianak

PUTRI NOVITA RAMADHANI
Mahasiswa Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura
Konten dari Pengguna
1 April 2024 11:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari PUTRI NOVITA RAMADHANI tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tugu Khatulistiwa merupakan salah satu situs bersejarah di Kalimantan barat yang juga menjadi destinasi wisata di Kota Pontianak. Berdasarkan catatan di tahun 1941, ahli geografi berkebangsaan Belanda datang ke Kalimantan dengan tujuan mencari titik khatulistiwa yang ada di seluruh dunia. Mereka menyusuri sungai kapuas dengan teknologi yang ada pada saat itu berlandaskan benda-benda alam seperti rasi atau bintang, ilmu ini sendiri dikenal sebagai ilmu falaq.Titik Khatulistiwa kemudian ditemukan di sekitar aliran Sungai Kapuas Kecil, untuk menandai lokasi tersebut mereka menggunakan sebuah tonggak dengan tanda panah di atasnya. Barulah pada tahun 1928, penanda ini diganti dengan sebuah tugu yang sekarang dikenal sebagai Tugu Khatulistiwa. Tugu Khatulistiwa diresmikan pada 21 September 1991 oleh Parjoko Suryo Kusomo, gubernur Kalimantan Barat saat itu. Bangunan ini sendiri memiliki kubah yang di dalamnya berisi informasi mengenai sejarah tugu Khatulistiwa. Selain itu terdapat juga tugu asli dan benda-benda yang berkaitan dengan tugu seperti objek fotografi hasil reproduksi dan teks yang menjelaskan sejarah berdirinya tugu Khatulistiwa. Sebagai potensi wisata, setiap pertengahan bulan Maret dan September di tugu tersebut akan diadakan pentas budaya dan pengamatan bayangan ketika kulminasi matahari. Terdapat juga atraksi budaya yang ditampilkan, atraksi ini menjadi ajang kreativitas anak muda untuk mendukung perkembangan budaya dan tradisi di Kalimantan Barat.
Tugu Khatulistiwa ketika masih direnovasi (Dokumen Pribadi)
Tidak saat waktu tertentu saja, tugu Khatulistiwa selalu menjadi tempat rekreasi di Pontianak. Meningkatnya fasilitas yang ada, lingkungan rapi tertata, dan terdapatnya pemandu wisata, membuat tugu Khatulistiwa semakin ramai dikunjungi, baik oleh masyarakat lokal dan juga luar daerah. Tugu Khatulistiwa juga bisa diakses melalui jalur air, terdapatnya kapal-kapal yang disewakan oleh masyarakat setempat di tepian sungai Kapuas, membuat wisatawan juga bisa menikmati pemandangan tugu tersebut sembari mengisi perut dari cemilan yang biasanya disediakan di kapal. Selain tugu Khatulistiwa, wisatawan juga dapat melihat tempat wisata yang lain, seperti masjid Jami dan Keraton Kadriah. Bukan hanya sebagai destinasi wisata, tugu Khatulistiwa juga menjadi sumber belajar, karena merupakan kawasan penelitian astronomi. Tugu Khatulistiwa tidak hanya menjadi tempat rekreasi saja namun sebagai wisata ilmiah. Pada sumber pembelajaran sejarah, Tugu Khatulistiwa merupakan salah satu benda bersejarah yang ada di Kota Pontianak karena merupakan peninggalan dari zaman Belanda yang telah berdiri sejak lama. Tugu Khatulistiwa ini juga dilengkapi dengan komputer dan televisi yang digunakan untuk memutar video inovasi terkait bagaimana sejarah Tugu Khatulistiwa bisa berdiri, dengan menggunakan dua Bahasa, yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
ADVERTISEMENT

Christian Alka Dwitama, Hendar Prayoga, Putri Novita Ramadhani. Universitas Tanjungpura Pontianak.