Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
Konten dari Pengguna
Pantai Menganti, Permata Tersembunyi di Kebumen
16 Juli 2021 13:10 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Putri Nur Ichsan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Hari libur Lebaran telah tiba. Aku dan keluarga memutuskan untuk menjauh sejenak dari hiruk pikuk perkotaan dengan pulang ke kampung halaman. Sejuknya embun pagi menyambut kedatangan kami di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Tak disangka, daerah yang berada di sisi selatan Pulau Jawa ini, memiliki destinasi wisata dengan keindahan yang luar biasa. Salah satunya yaitu Pantai Menganti.
ADVERTISEMENT
Pantai Menganti terletak di Desa Karangduwur, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen. Untuk menuju ke pantai tersebut, kami harus melewati jalan yang berkelok-kelok bak ular. Belum lagi tanjakan dan turunan ekstrem yang lumayan memacu adrenalin kami.
Sesampainya di sana, kami disambut dengan panorama yang begitu indah. Hamparan pasir putih dan air laut yang berwarna biru jernih menjadi daya tarik dari pantai ini. Terdapat pula tebing tinggi yang dipenuhi dengan pepohonan hijau yang sangat menyegarkan mata. Saking indah pesonanya, tak heran jika pantai ini dijuluki sebagai Selandia Baru versi Indonesia.
Suara deburan ombak di laut benar-benar membuatku merasa tenang selama berada di sini. Mungkin ini bisa menjadi obat bagi orang-orang yang tidak sedang baik-baik saja, pikirku.
ADVERTISEMENT
Walau panas matahari begitu menusuk kulit, tak menyurutkan semangatku untuk bermain di sini. Aku terus menyusuri sepanjang bibir pantai sembari menghirup udara segar yang berembus. Sungguh aku benar benar merasa damai.
Di Pantai Menganti juga terdapat wahana balon udara yang dapat dinaiki oleh para wisatawan. Menurut kakakku, keindahan Pantai Menganti lebih menakjubkan jika dilihat dari atas saat balon udara itu terbang. Namun, sayangnya rasa takut benar-benar mendominasi diriku, sehingga aku tidak dapat melihat keindahan pantai ini dari atas.
Sungguh aku merasa takjub dengan keindahan pantai ini. Ombak yang terus menggulung pasir di tepian dan pemandangan alam yang mengelilingi pantai menjadi kebahagiaan tersendiri bagi kami. Semilir angin pantai yang berembus senantiasa membawa sejuk dan kedamaian. Rasa lelah kami terbayar sudah di pantai bak permata ini.
Tak terasa waktu 6 jam kami habiskan di pantai Menganti. Matahari mulai tenggelam di ufuk barat. Siang pun siap berganti malam. Lembayung senja turut menghiasi keindahan di Pantai Menganti. Sebelum langit benar benar gelap, kami memutuskan untuk kembali ke rumah. Kami pulang dengan rasa riang hati. Jika nanti ada kesempatan, aku pasti kembali lagi ke sini.
ADVERTISEMENT
(Putri Nur Ichsan, Mahasiswi Politeknik Negeri Jakarta)