Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Yuk Mengenal Penggunaan Bahasa Bebasan dan Tingkatannya
27 Desember 2021 19:51 WIB
Tulisan dari Putri Rahayu Lestari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting bagi kehidupan sehari-hari. Bayangkan jika tidak ada bahasa, kita pasti kesulitan berkomunikasi dengan orang lain. Banyak sekali bahasa yang tersebar di penjuru Indonesia, hal itu menandakan bahwa bahasa sebagai ciri khas yang dimiliki oleh masing-masing daerah. Misalnya, Banten yang menggunakan bahasa Bebasan.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya di Banten itu tidak hanya menggunakan bahasa Bebasan saja teman-teman, namun ada juga yang menggunakan bahasa Sunda Banten dan Betawi. Apa itu bahasa Bebasan dan bagaimana penuturannya? baik kali ini saya akan menjelaskan satu-satu, simak di bawah ini ya!
Asal-usul dan penyebaran bahasa Bebasan
Bahasa Bebasan adalah nama lain dari bahasa Jawa Serang. Bahasa ini hampir mirip dengan bahasa Jawa Cirebon dan Indramayu, karena bahasa ini ada pada masa kesultanan Banten yang dibawa oleh Sunan Gunung Jati yang berasal dari Cirebon untuk menyiarkan agama Islam di Banten yang pada saat itu di bawah pimpinan suku Baduy. Bahasa ini dituturkan di beberapa wilayah yang ada di Banten yaitu Kabupaten Tangerang, Kota Serang, Kota Cilegon dan sebagainya. Di kecamatan Pandeglang, Lebak, Rangkasbitung menggunakan bahasa Sunda Banten serta di bagian Tangerang Selatan, Kota Tangerang dan sebagainya menggunakan bahasa Betawi. Kebetulan saya sendiri merupakan penutur bahasa Jawa Serang tepatnya di kecamatan Gunung Kaler.
Tingkatan dalam bahasa Bebasan
Seperti Bahasa Jawa lainnya, bahasa Bebasan juga memiliki tingkatan yaitu tingkat krama dan tingkat standar. Pada tingkat krama menggunakan logat 'e' seperti kata 'kenapa', sedangkan tingkat standar menggunakan logat 'a' seperti kata 'apa'. Tingkat krama dituturkan oleh masyarakat yang berada di wilayah kecamatan Serang, Kasemen, Cipocok Jaya, Bojonegara, Kramatwatu, Ciruas dan Anyer. Sedangkan tingkat standar dituturkan oleh masyarakat yang berada di wilayah kecamatan Kresek, Kronjo, Gunung Kaler, Tanara, Cikande, Keragilan dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Saya akan berikan contoh penggunaan bahasa Bebasan di tingkat krama dan standar beserta terjemahannya dalam bahasa Indonesia.
Penggunaan bahasa Bebasan tingkat krama :
Penggunaan bahasa Bebasan tingkat standar :
Terjemah dalam bahasa Indonesia
ADVERTISEMENT
Demikian, contoh penggunaan bahasa Bebasan di tingkat krama maupun standar. Biasanya masyarakat penutur bahasa Bebasan juga menggunakan nada yang tinggi dan cepat. Jadi, jangan heran ya ketika kalian berkunjung ke Banten lalu mendengar orang Banten berbicara bahasa standar terkesan seperti orang marah sebab gaya bicara mereka memang seperti itu.
Sebagai masyarakat Banten kita harus melestarikan bahasa kita ya, agar tetap terjaga keutuhan bahasa dan kebudayaannya. Satu lagi pesan saya yaitu,
Artinya, "Harus bangga jadi orang Banten, untuk itu harus di pertahankan bahasa supaya tidak hilang oleh zaman”.
Semoga bermanfaat ya teman-teman.