Konten dari Pengguna

Waspada Human Metapneumovirus (HMPV), Apakah Indonesia Siap?

Putri Rahmatun Nazilah
Mahasiswa Universitas Airlangga, Kedokteran Hewan
7 Januari 2025 15:20 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Putri Rahmatun Nazilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Human Metapneumovirus (HMPV) menjadi sorotan karena ancaman terhadap saluran pernapasan, terutama pada anak-anak. Artikel ini membahas bahaya, langkah pencegahan, dan kesiapan sistem kesehatan Indonesia. Foto:Canva
zoom-in-whitePerbesar
Human Metapneumovirus (HMPV) menjadi sorotan karena ancaman terhadap saluran pernapasan, terutama pada anak-anak. Artikel ini membahas bahaya, langkah pencegahan, dan kesiapan sistem kesehatan Indonesia. Foto:Canva
ADVERTISEMENT
Menurut berita yang diliput oleh CNN Indonesia, Human Metapneumovirus (HMPV) menjadi sorotan baru di dunia kesehatan Indonesia. Virus yang menyerang saluran pernapasan ini telah dilaporkan menginfeksi anak-anak di sejumlah daerah, sebagaimana diungkap oleh Kementerian Kesehatan. Dari berita yang diliput pada BBC News, munculnya kasus ini, bersamaan dengan ancaman influenza A (H1N1) dari China, menjadi pengingat pentingnya kesiapan sistem kesehatan nasional menghadapi penyakit infeksi yang terus berkembang.
ADVERTISEMENT
Mengapa HMPV patut diwaspadai? Bagaimana dampaknya pada kesehatan masyarakat dan apa yang harus dilakukan untuk menghadapinya? Mari kita kupas lebih dalam.

HMPV: Bukan Virus Baru, Tapi Berbahaya

Berdasarkan Antara News, meski terdengar asing bagi banyak orang, HMPV sebenarnya bukan virus baru. Pertama kali diidentifikasi pada tahun 2001 di Belanda, virus ini ternyata sudah ada sejak tahun 1950-an (Jesse et al., 2022; van den Hoogen et al., 2001). Masalahnya, pengetahuan masyarakat tentang HMPV masih sangat minim, sehingga ancaman ini sering terabaikan.
HMPV termasuk dalam keluarga Paramyxoviridae, yang menyerang saluran pernapasan. Gejalanya sering kali mirip dengan flu biasa: demam ringan, pilek, batuk, dan sesak napas. Namun, pada kasus berat, HMPV dapat memicu komplikasi serius seperti bronkitis dan pneumonia, terutama pada anak-anak, lansia, dan mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah.
ADVERTISEMENT
Yang lebih mengkhawatirkan, hingga saat ini belum ada vaksin atau pengobatan spesifik untuk melawan virus ini. Satu-satunya cara melindungi diri adalah melalui langkah pencegahan seperti mencuci tangan, menjaga kebersihan lingkungan, dan mengenakan masker.
Namun, rendahnya kesadaran masyarakat menjadi kendala besar. Banyak yang menganggap enteng HMPV, padahal dampaknya bisa serius, terutama bagi kelompok rentan.

Sistem Kesehatan Nasional Masih Gagap?

Seperti yang diliput pada Sehat Negeriku, munculnya kasus HMPV di Indonesia kembali menyoroti kelemahan mendasar dalam sistem kesehatan nasional. Meskipun pandemi COVID-19 telah memacu perbaikan di beberapa aspek, pendekatan yang ada masih cenderung reaktif daripada proaktif. Artinya, pemerintah lebih sering menunggu penyakit menyebar luas sebelum mengambil langkah nyata.
Sistem pelaporan penyakit yang belum terintegrasi, ditambah minimnya fasilitas kesehatan di daerah terpencil, menjadi hambatan utama dalam deteksi dini penyakit seperti HMPV(Laksana, 2020). Sebagai contoh, negara seperti Korea Selatan telah menggunakan teknologi canggih untuk membangun sistem surveilans kesehatan yang terintegrasi. Sistem ini memungkinkan deteksi dini dan respons cepat terhadap wabah penyakit. Indonesia, sayangnya, masih jauh tertinggal dalam hal ini (Ghosh et al., 2020).
ADVERTISEMENT

Apa yang Harus Dilakukan?

Menghadapi ancaman HMPV, Indonesia membutuhkan langkah konkret dan strategis. Berikut adalah beberapa langkah yang perlu diambil:

1. Perkuat Sistem Surveilans

Pemerintah perlu berinvestasi dalam teknologi untuk memantau dan mendeteksi penyebaran penyakit secara cepat dan akurat. Data yang terintegrasi akan membantu mengambil tindakan lebih dini.

2. Edukasi untuk Semua Lapisan Masyarakat

Edukasi kesehatan harus menjadi prioritas. Kampanye yang masif dan menarik diperlukan untuk menyadarkan masyarakat tentang pentingnya pencegahan. Contohnya, kebiasaan sederhana seperti mencuci tangan bisa mencegah penyebaran banyak penyakit.

3. Bangun Fasilitas Diagnostik di Daerah

Saat ini, fasilitas laboratorium diagnostik sering kali terpusat di kota besar. Pemerintah harus membangun fasilitas ini di daerah-daerah terpencil agar deteksi penyakit bisa dilakukan lebih cepat.

4. Dorong Kolaborasi Internasional

Kerja sama dengan negara lain sangat penting, terutama untuk pengembangan vaksin atau terapi baru. Indonesia perlu menjadi bagian aktif dalam penelitian global untuk melawan penyakit seperti HMPV dan influenza A (H1N1) (WHO, 2020)
ADVERTISEMENT

Dampak Bagi Masa Depan Anak dan Bangsa

Kenapa HMPV begitu penting? Anak-anak adalah kelompok yang paling rentan terpapar virus ini, dan mereka juga merupakan generasi penerus bangsa. Ketika kesehatan anak terganggu, dampaknya akan dirasakan di berbagai aspek, seperti pendidikan yang terhambat dan kualitas sumber daya manusia yang menurun di masa depan.
Selain itu, dampak ekonomi juga tidak bisa diabaikan. Wabah penyakit infeksi seperti HMPV memerlukan biaya besar untuk pengobatan, pembangunan fasilitas kesehatan, dan menyebabkan penurunan produktivitas masyarakat. Jika tidak segera ditangani, dampak ini dapat membebani negara dalam jangka panjang.

Bersama Melawan Ancaman HMPV

HMPV adalah peringatan bahwa ancaman kesehatan bisa muncul kapan saja dan berdampak besar jika tidak diantisipasi. Pemerintah, tenaga medis, masyarakat, dan komunitas internasional harus bekerja sama untuk menghadapi ancaman ini.
ADVERTISEMENT
Dengan sistem surveilans yang kuat, edukasi yang tepat, dan infrastruktur kesehatan yang memadai, Indonesia dapat membangun ketahanan kesehatan yang lebih baik. Ancaman HMPV mungkin terasa menakutkan, tetapi dengan langkah yang tepat, Indonesia dapat menghadapinya dengan percaya diri.

Referensi:

CNN Indonesia. (2025, Januari 7). Kemenkes umumkan HMPV sudah masuk Indonesia, sejumlah anak tertular. Diakses pada 7 Januari 2025,
Antara News. (2025). Govt reports no case finding on HMPV virus in Indonesia. Diakses pada 7 Januari 2025, dari https://en.antaranews.com/news/340130/govt-reports-no-case-finding-on-hmpv-virus-in-indonesia
Sehat Negeriku. (2025, Januari 6). Virus HMPV ditemukan di Indonesia, Menkes: Mirip flu biasa, tidak perlu panik. Diakses pada 7 Januari 2025, dari https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20250106/0247208/virus-hmpv-ditemukan-di-indonesia-menkes-mirip-flu-biasa-tidak-perlu-panik
BBC News. (2020). China flu strain with pandemic potential found in pigs. Diakses pada 7 Januari 2025, dari https://www.bbc.com/news/health-53218704
ADVERTISEMENT
Ghosh, D., Jonathan, A., & Mersha, T. B. (2020). COVID-19 Pandemic: The African Paradox. Journal of Global Health, 10, 1–6. https://doi.org/10.7189/jogh.10.020348
Jesse, S. T., Ludlow, M., & Osterhaus, A. D. M. E. (2022). Zoonotic Origins of Human Metapneumovirus: A Journey from Birds to Humans. In Viruses (Vol. 14, Issue 4). MDPI. https://doi.org/10.3390/v14040677
Laksana, @febri. (2020). Febri dwi laksana, Evaluasi Program Jamianan Kesehatan Indonesia (Studi Kasus Penanganan Covid 19 di Indonesia). Afiasi : Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(3), 142–151. https://doi.org/10.31943/afiasi.v5i3.102
van den Hoogen, B. G., de Jong, J. C., Groen, J., Kuiken, T., de Groot, R., Fouchier, R. A., & Osterhaus, A. D. (2001). A newly discovered human pneumovirus isolated from young children with respiratory tract disease. Nature Medicine, 719–724. https://doi.org/https://doi.org/10.1038/89098
ADVERTISEMENT
WHO. (2020). Global surveillance for emerging diseases. Diakses dari https://www.who.int