Korelasi Peranan Muhammadiyah dengan Tatanan Politik Indonesia

Putri Ramadhani
Mahasiswa S1 - Hubungan Internasional, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Konten dari Pengguna
27 Juni 2023 12:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Putri Ramadhani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Presiden Jokowi di Muktamar Pemuda Muhammadiyah, Rabu (22/2/2023). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi di Muktamar Pemuda Muhammadiyah, Rabu (22/2/2023). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Muhammadiyah adalah gerakan Islam yang didirikan pada tahun 1912 oleh KH Ahmad Dahlan di Yogyakarta. Gerakan ini memiliki peran penting dalam sejarah Indonesia, terutama dalam bidang pendidikan dan sosial. Namun, Muhammadiyah juga memiliki peran dalam tatanan politik Indonesia.
Muhammadiyah sebagai Organisasi Masyarakat yang memiliki maksud dan tujuan yakni menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam yang sebenar-benarnya hingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, tidak memiliki ketertarikan untuk terjun langsung ke dalam dunia politik praktis.
Menurut Jurnal Maarif Institute, Muhammadiyah dapat memainkan peran politik sebagai kekuatan politik yang ikut mempengaruhi proses politik nasional secara signifikan, tanpa harus menjadi partai politik. Muhammadiyah memiliki landasan pemikiran atau ideologi yang kuat, yaitu Islam yang moderat dan toleran, sehingga gerakan ini dapat berkontribusi dalam membangun tatanan politik Indonesia yang demokratis dan berkeadilan.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan kutipan di atas, dapat kita pahami dengan mudah bahwasanya Muhammadiyah tidak perlu terjun langsung ke dalam dunia politik praktis untuk masuk ke dalam tatanan politik Indonesia guna mengubah kebijakan politik. Muhammadiyah pernah mengajukan judicial review terhadap UU No. 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi. Kemudian Muhammadiyah juga turut berperan mempengaruhi pembuatan UU N0. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit dan UU No. 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Masyarakat. Hal di atas merupakan bukti konkret bahwa Muhammadiyah telah memainkan peran penting dalam dinamika politik Indonesia dan pengaruhnya terhadap beberapa undang-undang Indonesia.
Dalam artikel yang ditulis oleh M. Kahfi, disebutkan bahwa Muhammadiyah memiliki peran sebagai gerakan Islam berkemajuan di era modern. Gerakan ini berani mengeluarkan pikiran yang sehat dan murni dengan dasar Al-Quran dan Hadis. Muhammadiyah juga memiliki ciri-ciri gerakan Islam, yaitu gerakan dakwah Islam amar ma'ruf nahi munkar, gerakan tajdid, dan gerakan pembaharu.
ADVERTISEMENT
Dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa Muhammadiyah memiliki peran penting dalam tatanan politik Indonesia. Gerakan ini memiliki landasan pemikiran atau ideologi yang kuat, yaitu Islam yang moderat dan toleran, sehingga dapat berkontribusi dalam membangun tatanan politik yang demokratis dan berkeadilan. Muhammadiyah juga aktif dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat yang terpinggirkan dan terlibat dalam proses pemilihan umum. Oleh karena itu, Muhammadiyah dapat dianggap sebagai kekuatan politik yang ikut mempengaruhi proses politik nasional secara signifikan tanpa harus terjun langsung secara organisatoris ke dalam Politik Praktis.