Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.7
26 Ramadhan 1446 HRabu, 26 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Dari Sekolah, Pancasila Ditanamkan: Fondasi Generasi Emas di Era Disrupsi
25 Maret 2025 13:22 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Putri Rianggi Zhafirah Damanik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Dalam menghadapi era disrupsi yang penuh tantangan, pendidikan karakter berbasis Pancasila menjadi kunci dalam membentuk generasi emas Indonesia. Dengan pesatnya perkembangan teknologi dan perubahan sosial yang begitu cepat, nilai-nilai Pancasila harus ditanamkan sejak dini melalui pendidikan di sekolah. Ini bukan sekadar wacana, tetapi kebutuhan mendesak untuk memastikan bangsa ini memiliki pemimpin masa depan yang berintegritas, berwawasan kebangsaan, serta memiliki daya saing global.
ADVERTISEMENT
Pendidikan Pancasila: Lebih dari Sekadar Teori
Selama ini, mata pelajaran Pendidikan Pancasila sering kali hanya dipahami sebagai materi hafalan. Namun, di era digital saat ini, pendekatan itu harus berubah. Pembelajaran harus lebih aplikatif dan relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Misalnya, dalam menghadapi fenomena hoaks dan ujaran kebencian di media sosial, nilai-nilai Pancasila seperti gotong royong dan musyawarah dapat diterapkan untuk mendorong diskusi yang sehat dan penyelesaian masalah berbasis kebersamaan.
Selain itu, penguatan karakter melalui praktik langsung juga harus diperbanyak. Program seperti proyek sosial berbasis nilai Pancasila, kegiatan ekstrakurikuler yang menanamkan kepemimpinan dan tanggung jawab, hingga simulasi pemecahan konflik dapat menjadi bagian dari strategi pendidikan. Dengan demikian, siswa tidak hanya memahami Pancasila secara teori, tetapi juga mampu mengamalkannya dalam kehidupan nyata.
ADVERTISEMENT
Tantangan dan Peran Guru dalam Menanamkan Nilai Pancasila
Menanamkan Pancasila di tengah era disrupsi bukanlah tugas yang mudah. Pengaruh globalisasi, budaya instan, dan derasnya arus informasi digital bisa menjadi tantangan tersendiri. Namun, di sinilah peran guru menjadi sangat krusial. Guru bukan hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai teladan yang menunjukkan bagaimana nilai-nilai Pancasila diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Guru perlu mengembangkan metode pengajaran yang lebih kreatif dan interaktif. Menggunakan pendekatan berbasis teknologi, seperti pemanfaatan media sosial untuk diskusi nilai-nilai kebangsaan atau gamifikasi dalam pembelajaran, dapat meningkatkan keterlibatan siswa. Dengan cara ini, pendidikan Pancasila tidak lagi dianggap sebagai mata pelajaran yang membosankan, tetapi menjadi bagian dari gaya hidup generasi muda.
Pancasila sebagai Pilar Ketahanan Bangsa
ADVERTISEMENT
Di tengah gejolak global yang penuh ketidakpastian, Pancasila menjadi benteng yang menjaga keutuhan bangsa. Jika generasi muda memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dengan baik, maka Indonesia akan memiliki SDM yang tangguh, inovatif, dan mampu bersaing di tingkat internasional tanpa kehilangan identitas budaya.
Oleh karena itu, sudah saatnya pendidikan Pancasila dikemas ulang menjadi lebih relevan dan inspiratif. Dengan pendekatan yang lebih aplikatif, berbasis pengalaman nyata, serta didukung oleh tenaga pendidik yang kreatif, Pancasila bukan hanya sekadar nilai yang dihafal, tetapi menjadi fondasi kokoh dalam membangun generasi emas di era disrupsi.
Kesimpulan
Menanamkan nilai-nilai Pancasila sejak dini melalui pendidikan adalah langkah strategis untuk membangun generasi emas Indonesia di era disrupsi. Dengan pendekatan pembelajaran yang lebih aplikatif, relevan, dan inovatif, Pancasila dapat menjadi pegangan kuat bagi generasi muda dalam menghadapi tantangan zaman. Peran guru sebagai pendidik sekaligus teladan sangat krusial dalam memastikan nilai-nilai ini tidak hanya diajarkan, tetapi juga dihayati dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Integrasi teknologi, praktik nyata, dan penguatan karakter harus menjadi bagian dari strategi pendidikan agar Pancasila tetap relevan. Dengan membekali generasi muda dengan nilai-nilai kebangsaan yang kuat, Indonesia tidak hanya siap menghadapi perubahan global, tetapi juga mampu melahirkan pemimpin masa depan yang berintegritas, berdaya saing, dan tetap menjunjung tinggi identitas nasional.
ADVERTISEMENT
Referensi
Maulani, M., & Dewi, D. A. (2021). Implementasi nilai Pancasila di era disrupsi pada proses pembelajaran anak sekolah dasar. Jurnal Pendidikan dan Kewirausahaan, 9(2), 419-431. https://doi.org/10.47668/pkwu.v9i1.135