Konten dari Pengguna

Kembalinya Jajanan Khas Tradisional (Sagon)

Rizkia Ayuni Putri
Saya adalah seorang mahasiswi komunikasi dan penyiaran Islam Universitas Islam Negeri Mataram semester 4
31 Mei 2024 15:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rizkia Ayuni Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
KEMBALINYA JAJANAN KHAS TRADISIONAL "SAGON"
Sumber gambar dan foto Rizkia
Lombok Barat, - Pembuatan jajanan khas tradisional ini dilakukan oleh ibu Mustiah yang berasal dari Desa Rumak, Kecamatan Kediri dengan metode pembuatan yang masih menggunakan alat tradisional, jajanan ini hadir pada tahun 80an dan kembali di produksi pada saat ini masih dengan cara-cara yang dulu. (Senin, 30/05/2024).
ADVERTISEMENT
Pembuatan jajanan khas tradisional ini sudah lama sekali punah, dan kemabli setelah ibu Mustiah membuat jajanan ini dan di promosikan melalui sosial media dan akhirnya ibu Mustiah memustukan untuk menjual jajan sagon ini agar tidak hilang jajanan khas tradisional yang sudah di ajarkan oleh nenek moyang kita dahulu pada tahun 80an, pembuatan jajanan ini berlangsung selama 4 jam biasanya ibu Mustiah membuat jajan sagon ini dari jam 13:00-16:00.
Sumber gambar dan foto Rizkia
Salah satu warga yang menjadi langganan ibu Mustiah menyampaikan perasaannya saat di wawancara “ Jajanan ini sangat enak dan gurih dengan cita rasa gula, ketan dan kelapa parut menyatu jadi satu karena alat-alat yang digunakan juga masih dengan alat tradisional seperti loyang yang digunakan ialah tutup biskuit kaleng, serabut kelapa, bahan bakar kayu dan juga kompor yang digunakan terbuat dari tanah liat.” Ujar Rusnawati.
ADVERTISEMENT
Jajanan sagon ini sangat patut di kembangkan kembali agar anak-anak zaman sekarang mengenali makanan khas tradisional kita yang tidak kalah enak dan nikmatnya jajanan ini. Lanjutnya.
Selain itu ibu pembuat jajanan mengatakan, “Jajanan ini biasanya matang sesuai dengan apinya jika apinya besar maka semakin cepat matang, biasanya saya membuat jajanan 3kg per hari, dan menjual dengan harga Rp. 65. 000 ribu rupiah per 1kg bisa juga memebeli mulai dengan harga Rp. 15. 000 ribu rupiah, saya sudah membuat jajanan ini dari 5 tahun yang lalu tapi tidak seramai ini setelah di promosikan lewat sosial media dan saya tidak menyangka akan ada lagi orang yang masih suka dengan jajanan ini.” Ujar Mustiah. Pada (Senin, 30/05/2024), Di desa rumak.
Sumber gambar dan foto Rizkia
Adapun penendak (orang yang membeli langsung kepada agen dan akan dijual kembali). Pedagang biasa, yang mengambil jajanan untuk di jual kembali juga mengatakan. “Biasanya saya mengambil jajan sagon ini tergantung pesanan, harga awal yang dikasi ialah Rp. 65.000 ribu rupiah per kilonya dan saya menjual dengan harga Rp. 70.000 ribu rupiah saya hanya mrngambil untung dalam 1kg itu Rp. 5000 ribu rupiah dan terkadang juga saya memesanan dengan harga eceran.” Ujar Muliadi.
ADVERTISEMENT
Jajanan ini sangat enak dengan wanginya yang khas. Tutup Muliadi.