Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Jurusan Kuliah, Keinginanmu atau keinginan Orang Tuamu?
14 Desember 2022 12:50 WIB
Tulisan dari Putri Sahilatur Roziqoh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Opini oleh: Putri Sahilatur Roziqoh
Memilih jurusan jelas bukan hal remeh. Bukan hal yang bisa dicoba-coba dan iseng semata. Karena jurusan akan menjadi hal yang akan kita temui di kesehariaan kita nanti saat kuliah. Tentuh hal ini sangat wajar terjadi, kita memerlukan bayak pertimbangan, mencari banyak data, penghayatan diri, melakukan konsultasi, tanya sana-sini dan ada yang sampai ikut berbagai acara diskusi. Semua itu dilakukan hanya untuk mendapat pilihan jurusan kuliah yang terbaik.

Jurusan kuliah menjadi perbincangan setiap tahun ketika calon mahasiswa ingin memasuki dunia kampus atau perkuliahan, dan seringkali jurusan kuliah jadi perdebatan antara anak dan orang tua. Hal yang sering terjadi adalah orang tua merasa lebih tahu yang terbaik bagi anaknya. Selain itu ada sebagian orang tua yang memaksakan kehendak mereka agar sang anak mengikuti pilihan jurusan kuliah sesuai keinginannya.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Indonesia Career Centre Work (ICCN) yang dilansir dari beritasatu.com mengungkapkan bahwa sebagian besar mahasiswa Indonesia mengalami salah jurusan (Makmun, 2017). Hal senada juga diungkap penelitian yang dilakukan oleh Educational Psychologist dari Integrity Development Flexibility (IDF) menyatakan bahwa sebagian mahasiswa Indonesia masuk jurusan yang tidak sesuai dengan dirinya. Sebagian besar mahasiswa masuk jurusan kulliah akibat menuruti keinginan dari orang tuanya tetapi tidak melihat kemampuan dan keinginan dirinya (Saragih, 2016).
Pengambilan keputusan untuk menentukan jurusan kuliah merupakan salah satu bagian dari penentuan karier pada masa depan. Hal ini dikarenakan jurusan kuliah yang dipilih akan menentukan kehidupan anak pada masa depan. karier akan menentukan tingkat finansial, tempat tinggal, pertemanan, dan kesehatan anak. Santrock (2012) dalam bukunya yang berjudul Life Span Development: Thirteenth Edition, mengungkapkan bahwa keputusan memilih karier memiliki hubungan positif dengan pencapaian identitas diri. Karier juga dipandang sebagai penentu kelas sosial dalam masyarakat. Masyarakat akan memberikan penghargaan dan status yang tinggi pada individu yang memiliki jabatan atau kedudukan.
ADVERTISEMENT
Dalam proses Pengambilan keputusan untuk menentukan karier perlu adanya perencanaan yang baik. Hal ini dikarenakan karier akan memengaruhi kehidupan pada masa depan. Seorang anak perlu mengukur kemampuan dirinya sebelum membuat sebuah keputusan memilih karier. Selain itu, peran orang tua masih berkontribusi besar dalam kehidupan anak sehingga anak perlu untuk mempertimbangkan pendapat orang tua.
Untuk menentukan minat, bakat, passion dan jurusan kuliah memang membutuhkan banyak waktu, tenaga dan pertimbangan yang matang. Secara sederhana, minat dapat diartikan sebagai sebuah ketertarikan seseorang terhadap hal ataupun mengenai suatu bidang tertentu. Sedangakan untuk bakat dapat diartikan sebagai sebuah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang dari bawaan sejak lahir. Terdapat banyak cara untuk menentukan minat dan bakat pada diri seseorang misalnya dilihat dari passion yang dimiliki seseorang. Passion sendiri mememilikki arti sebagai sebuah kecenderungan seseorang dalam melakukan sesuatu yang dia sukai. Selain itu kita juga bisa melakukan riset dengan tanya sana-sini kepada seseorang yang lebih berpengalaman, kemudian meyakinkan diri tentang pilihan kita. Namun, ketika kita sudah yakin dengan jurusan kuliah pilihan kita ternya pilihan jurusan kuliah kita berbeda dengan orang tua. Hal seperti ini jangan terlalu dikhawatirkan dikarenakan hal semacam ini sudah banyak orang yang mengalami hal yang sama, yaitu kerap dialami oleh para calon mahasiswa yang akan memasuki dunia perkualiahan.
ADVERTISEMENT
Profesor Rhenald Kasali (2017) dalam bukunya yang berjudul Strawberry Generasi, mengungkapkan gambaran orang tua dari generasi Z cenderung ketat dalam mengontrol anak dikarenakan faktor kondisi sosial, politik dan ekonominya menempuh masa-masa sulit dan sudah mengalami krisis moneter, meskipun kondisi ekonimi setelahnya berangsur stabil, tetapi psikologi kontrol orang tua terhadap pilihan anaknya masih terbawa dan terjadi sampai saat ini. Karena orang tua tidak ingin anaknya mengalami kesulitan seperti orang tuanya. Pada intinya orang tua hanya menginginkan anaknya bahagia, namun pandangan kita sebagi anak tentang cara mencapai Bahagia itu yang kadang berbeda dengan orang tua.
Pada dasarnya setiap permasalahan pasti ada jalan keluarnya. Dalam hal seperti ini bisa jadi permasalah dapat terselesaikan dengan komunikasi yang terjalin dengan baik. Mungkin perbedaan pilihan jurusan anak dengan orang tua disebabkan karena kurangnya jalinan komunikasi dengan orang tua. Kemungkinan yang sering terjadi adalah anak belum bisa mengomunikasikan apa yang menjadi minat, bakat dan passionnya dengan orang tua atau anak belum menyampaikan secara keseluruhan tujuan yang sebenarnya mengenai jurusan kuliah pilihanya kepada orang tua.
ADVERTISEMENT
Selain mengomunikasikan apa yang menjadi pilihan anak dalam menentukan jurusan kuliah, anak juga bisa memberikan pengertian kepada orang tua terkait jurusan kuliah yang menjadi pilihanya. Dengan cara meyakinkan orang tuanya bahwa jurusan kuliah yang menjadi pilihan anak itu suadah sesuai dengan minat, bakat dan passion yang dimiliki anak. Selain itu yakinkan juga tentang apa saja yang menjadi pertimbangan mengapa memilih jurusan kuliah tersebut, milsanya terkait apa saja konsekuensi yang akan didapat ketika berada di jurusan kuliah pilihan anak. Selanjutnya bandingkan juga konsekuensi yang akan didapat ketika berda di jurusan kuliah pilihan orang tua. Misalnya saja di jurusan pilihan orang tua akan membuat anak tidak bisa berkembang, susah mencerna pelajaran dan hal-hal yang kemungkinan bisa menjadi kendala ketika anak menjalani proses perkuliahan.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya kedua pilihan itu memiliki konsekuensinya masing-masing, baik ketika anak memilih memperjuangkan impiannya ataupun menuruti keinginan otang tua. Sebagai anak kita harus paham betul tentang konsekuensi pada setiap pilihan yang kita ambil. Karena pada dasarnya anaklah yang akan menjalaninya bukan kedua orang tua. Apa pun yang akan menjadi pilihan anak nantinya, baik yang berasal dari pilihan anak ataupun orang tua, hal ini sangat perlu dipertimbangkan secara matang, seperti mempertimbangkan minat, bakat dan passion yang dimimiki anak, serta bagaimana seorang anak mencoba mengomunikasikan, memberi pengertian dan meyakinkan orang tua terkait jurusan pilihanya, karena hal ini dapat menjadi solusi ketika pilihan jurusan kuliah anak berbeda dengan pilihan orang tua.