Konten dari Pengguna

Revolusi Belanja Hijau: Tas Ecoprint sebagai Alternatif Kantong Plastik

Putri Wakhyu Amaliya
Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro, program studi Ilmu Kelautan angkatan 2021
13 Agustus 2024 10:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Putri Wakhyu Amaliya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Karanganom, Batang, (12/8/2024) – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro 2024 telah mencuri perhatian warga Desa Karanganom dengan inovasi kreatif berupa pembuatan totebag ecoprint. Program kerja ini tidak hanya berfokus pada pengurangan sampah plastik, tetapi juga memberdayakan warga desa melalui keterampilan baru yang ramah lingkungan.
ADVERTISEMENT
Berlangsung pada Selasa, 23 Juli 2024, program ini melibatkan ibu-ibu PKK dalam setiap tahap proses pembuatan totebag ecoprint. Dengan menggunakan bahan-bahan alami seperti daun, bunga, dan ranting, para mahasiswa bersama ibu-ibu PKK menciptakan motif-motif unik yang dicetak langsung pada tas kanvas. Teknik ecoprint yang digunakan menjadi daya tarik utama karena selain estetis, juga tidak meninggalkan jejak kimia berbahaya.
Kreasi motif ecoprint Desa Karanganom (sumber: dokumentasi pribadi)
Kreasi motif totebag ecoprint Desa Karanganom (sumber: dokumentasi pribadi)
Menurut (Putri), pelaksana program kerja, ide kreatif ini muncul dari keinginan untuk memberikan solusi nyata dalam mengurangi dampak negatif sampah plastik terhadap lingkungan. “Kami ingin mengajak masyarakat untuk berpikir kreatif dan berinovasi, memanfaatkan sumber daya alam yang ada di sekitar kita untuk menciptakan produk yang bernilai dan bermanfaat,” ujar (Putri) dengan antusias.
ADVERTISEMENT
Tak hanya menghasilkan produk ramah lingkungan, program ini juga memberikan pelatihan langsung kepada warga desa, sehingga mereka dapat melanjutkan produksi totebag ecoprint secara mandiri di masa depan. Pelatihan ini meliputi pemilihan bahan alami, teknik pencetakan, hingga tahap finishing untuk menghasilkan totebag yang siap digunakan atau bahkan dijual.
“Sangat menyenangkan bisa belajar hal baru seperti ini. Saya merasa bisa lebih menghargai alam dan sekaligus mendapatkan keterampilan baru,” ungkap (Casonah), ketua PKK Desa Karanganom, dengan penuh semangat.
Program ini mendapat dukungan penuh dari Kepala Desa Karanganom (Tarsono), yang melihat potensi besar dalam inisiatif ini. “Mahasiswa KKN telah membawa perubahan positif di desa kami. Kami sangat mengapresiasi kreativitas dan dedikasi mereka dalam membantu masyarakat mengurangi ketergantungan pada plastik sekaligus memberdayakan warga,” ujar (Tarsono).
Foto pelaksanaan program kerja monodispilin pembuatan totebag ecoprint di Desa Karanganom (sumber: dokumentasi pribadi)
Dengan keberhasilan program kerja ini, para mahasiswa KKN berharap dapat meninggalkan dampak positif bagi masyarakat Desa Karanganom. Mereka optimis bahwa keterampilan yang telah diajarkan dapat terus berkembang dan sekaligus berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan.
ADVERTISEMENT
Program pembuatan totebag ecoprint ini menjadi bukti nyata bahwa kreativitas dan kepedulian terhadap lingkungan bisa berjalan beriringan, menciptakan solusi yang tidak hanya inovatif, tetapi juga berdampak positif bagi masa depan bumi kita.