Konten dari Pengguna

Biofuel: Energi Alternatif untuk Mengurangi Pemanasan Global

Putri Wulandari Zainal PhD
Saya adalah staf dosen Departement Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Andalas.
16 Juli 2024 6:22 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Putri Wulandari Zainal PhD tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Stop Global Warming!! Istilah tersebut mungkin sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia maupun Dunia. Global warming atau yang disebut sebagai pemanasan global merupakan istilah yang sudah terkenal dari beberapa puluh tahun yang lalu. Pemanasan global ini menggambarkan peristiwa kenaikan suhu rata-rata daratan, lautan dan atmosfer bumi secara bertahap.
ADVERTISEMENT
Awalnya pemanasan global tidak menjadi permasalahan besar bagi dunia, tetapi dari hari ke hari pemanasan global telah menimbulkan tanda-tanda dan dampak yang mulai besar bagi kehidupan manusia karena suhu permukaan bumi mengalami peningkatan terus menerus sehingga menyebabkan perubahan cuaca dan iklim.
Perubahan ini menyebabkan berbagai bencana seperti kekeringan, hujan ekstrim yang menyebabkan banjir, kelangkaan dan penurunan kualitas air, mencairnya sebagaian es di kutub yang menyebabkan naiknya permukaan laut.
Ilustrasi terjadinya pemanasan global (Sumber: https://pixabay.com/).
Pemanasan global terjadi ketika karbon dioksida (CO2) dan polutan udara lainnya berkumpul di atmosfer sehingga menyerap sinar matahari serta radiasi matahari yang seharusnya memantul kembali keluar angkasa. Polutan ini dapat berkumpul selama bertahun-tahun di atmosphere sehingga memerangkap panas dan menyebabkan planet menjadi lebih panas.
ADVERTISEMENT
Polutan seperti karbon dioksida, metana, dinitrogen oksida, uap air, dan gas fluorinasi sintetik yang memerangkap panas dari radiasi matahari ini dikenal sebagai gas rumah kaca sehingga dampaknya disebut sebagai efek rumah kaca. Efek rumah kaca dikatakan berdampak buruk jika kadar berlebihan tetapi dalam kadar yang rendah dapat bermanfaat untuk menjaga bumi tetap hangat sehingga nyaman dihuni.
Salah satu cara untuk mengurangi efek rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global adalah mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan beralih ke sumber energi ramah lingkungan.
Biofuel merupakan bahan bakar hayati atau nabati yang berasal dari tumbuhan, alga, dan kotoran hewan. Karena bahan baku tersebut dapat diisi ulang dengan mudah, biofuel dianggap sebagai sumber energi terbarukan, tidak seperti bahan bakar fosil seperti minyak bumi, batu bara, dan gas alam. Oleh karena itu, biofuel dapat dijadikan sebagai bahan bakar alternatif terbaharukan yang hemat biaya dan ramah lingkungan.
ADVERTISEMENT

Dalam Bentuk Apa sajakah Biofuel?

Bioetanol. Bioetanol atau etanol dibuat dari pati seperti pati dari jagung atau gula dari tumbuhan seperti molase dari tebu. Etanol juga dapat dibuat dari selulosa atau hemiselulosa yang berasal dari limbah pertanian. Metode umum untuk mengubah biomassa menjadi etanol disebut fermentasi.
Selama fermentasi, mikroorganisme (misalnya bakteri dan ragi) memetabolisme gula tanaman dan menghasilkan etanol (CH3CH2OH). Produk olahan dari biomasa ini digunakan sebagai bahan pencampur bensin yang bertujuan untuk meningkatkan oktan dan mengurangi karbon monoksida serta emisi penyebab kabut asap lainnya.
Campuran etanol yang paling umum adalah E10 (10% etanol, 90% bensin) hingga E15 (15% etanol, 85% bensin). Penggas pertama pemanfaatan bioethanol sebagai bahan bakar kendaraan adalah Henry ford yang berasal dari Amerika. Henry ford membuat mobil quadrycycle pada Tahun 1880 dan etanol resmi digunakan menjadi bahan bakar pencampur bensin pada Tahun 1908 dengan mobil Ford model T.
ADVERTISEMENT
Biodisel. Biodiesel adalah bahan bakar cair yang dihasilkan dari sumber terbarukan, seperti minyak nabati baru atau bekas serta lemak hewani. Biodiesel merupakan pengganti bahan bakar diesel berbasis minyak bumi dengan pembakaran yang lebih ramah lingkungan. Biodiesel tidak beracun dan dapat terurai secara hayati dan diproduksi dengan menggabungkan alkohol dengan minyak nabati, lemak hewani, atau minyak goreng daur ulang.
Biodisel murni disebut sebagai B100. Biodiesel digunakan sebagai bahan bakar mesin pengapian kompresi (diesel). Biodiesel dapat dicampur dengan minyak solar dalam persentase berapa pun. Campuran yang paling umum adalah B20 (campuran yang mengandung 20% biodiesel dan 80% minyak solar).
Bahan baku jagung yang dijadikan bioetanol (Sumber: https://pixabay.com/).
Biogas. Biogas merupakan campuran gas yang dihasilkan dari limbah organik seperti kotoran ternak, atau limbah dapur seperti sayuran yang sudah digunakan, melalui proses anerobik digester di ruang kedap udara. Pada proses anaerobik digester ini akan menghasilkan metana (50-70%) dan karbon dioksida (30-50%) serta sejumlah kecil hidrogen, hidrogen sulfida, nitrogen, amonia, dan gas lainnya.
ADVERTISEMENT
Komposisi tepatnya tergantung pada bahan organik yang digunakan saat produksi. Gas metana (CH4) dan karbondioksida (CO2) yang dihasilkan dapat dibakar atau dioksidasi dan melepaskan energi yang dapat dimanfaatkan manusia untuk kebutuhan sehari-hari seperti bahan bakar sebagai pengganti LPG untuk memasak, dan bahan bakar generator untuk menghasilkan listrik.