Konten dari Pengguna

Mengapa terjadi Anemia pada Wanita usia Produktif?

Putri Ayu
Dosen Ekonomi Pembangunan Kampus Payakumbuh, Fakultas Ekonomi Universitas Andalas
14 November 2024 14:27 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Putri Ayu tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT

Analisis Empiris

Salah satu penyakit bukan bawaan yang perlu mendapatkan perhatian khusus, khususnya pada wanita adalah anemia. Anemia bisa menyebabkan kurang konsentrasinya seseorang bahkan bisa menyebabkan resiko penyakit lain yang berujung kepada kematian. Berdasarkan data Worldbank tingkat anemia cukup tinggi termasuk bagi wanita usia produktif. Pada tahun 1990 hingga 2011 Indonesia memiliki jumlah anemia paling tinggi dibandingkan negara ASEAN lainnya (Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand) dengan pergerakannya yang menurun. Tetapi pada tahun 2011 hingga 2016 menunjukkan pola meningkat bagi negara-negara ASEAN ini, termasuk Indonesia. Tentunya akan menjadi permasalahan yang perlu diperhatikan.
Sumber: Wordbank (diolah Penulis)
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Wordbank (diolah Penulis)
Gambar 1. Prevalansi Anemia Bagi Wanita Usia Produktif di ASEAN-5
ADVERTISEMENT
Dalam penelitian terdahulu menyampaikan bahwa anemia pada wanita terjadi kepada wanita bekerja, wanita usia produktif, wanita pendapatannya rendah, wanita yang sudah emnikah, dan yang hidup di pedesaan ( Bharati, 2009). Wanita bekerja biasanya akan menghadapi resiko dan tantangan pekerjaan tinggi, sehingga bisa meningkatkan stress dan tentunya memperburuk tekanan darah. Selain itu, kurangnya manajemen waktu menyebabkan wanita bekerja cenderung tidak sempat membawa bekal, membeli makanan cepat saji yang kurang akan zat besi sehingga menyebabkan anemia.
Saya tertarik dengan hal ini, sehingga saya menganalisis riset dengan menggunakan model random effects pada data panel negara ASEAN-5 ini. Variabel terikat adalah prevelansi anemia wanita usia produktif, dan variabel bebas adalah pendapatan perkapita, tingkat partisipasi wanita bekerja dan tingkat melek huruf wanita dewasa.
Sumber: Hasil Olah Data Penulis
Hasil riset saya menunjukkan bahwa ketiga variabel bebas signifikan negatif mempengaruhi anemia usia produktif, yang ditandai nilai p value lebih kecil dari derajat toleransi kesalahan 5%. Secara parsial, semakin tinggi pendapatan perkapita, partisipasi wanita bekerja dan literasi wanita usia dewasa meningkat maka semakin turun anemia usia produktif. Variabel paling mempengaruhi adalah pendapatan perkapita ditandai dengan nilai koefisien (5,217) paling besar dibanding variabel bebas lainnya.
ADVERTISEMENT
Jadi, pemerintah tentu harus mengupayakan agar masyarakat memiliki pendapatan perkapita tinggi seperti menambah UMR, memberikan subsidi, memberikan bantuan kepada masyarakat pendapatan menengah ke bawah. Hal ini dikarenakan pendapatan yang tinggi bisa digunakan untuk pembelian suplemen dan makanan sehat sehingga mampu mengurangi resiko anemia.
Selanjutnya, pemerintah juga memperhatikan tingkat pendidikan wanita, memperhatikan bahwa wanita berhak mengenyam pendidikan hingga pendidikan paling tinggi misalnya memberikan beasiswa bagi mahasiswa kurang mampu dan berprestasi. Semakin tinggi pendidikan, menunjukkan literasi wanita semakin tinggi, sehingga mengurangi resiko terjadinya anemia pada usia produktif.
Hal menarik adalah, wanita bekerja signifikan menurunkan anemia, artinya adalah wanita tidak bekerja lebih tinggi resiko anemia di usia produktif dibandingkan dia bekerja. Hal ini bisa saja karena wanita bekerja sudah memiliki keuangan yang cukup membeli suplemen tambah darah, membeli atau membawa makanan sehat. Berarti, pemerintah bisa memperhatikan wanita tidak bekerja, seperti anak-anak sekolah diberikan literasi pentingnya membeli makanan sehat (mungkin program makan gratid bagi anak-anak akan bisa berpengaruh), pemerintah bisa membuatkan kantin sehat di sekolah-sekolah, kemudian dengan memberikan literasi, adanya outbond agar mengurangi stres di rumah, menambahkan skill kepada ibu-ibu agar bisa juga bekerja menghasilkan uang walaupun di rumah. Sehingga wanita yang masih di rumah, bisa mendapatkan pendapatan dan skill yang bisa mengurangi resiko anemia usia produktif.
ADVERTISEMENT