Manajemen Komunikasi Krisis di tengah Pandemi

putriitogubu
Putriyani K. Togubu Mahasiswa Administrasi Publik Universitas Negeri Yogyakarta Alamat : Kel,Gamtufkange. Kec,Tidore. Kota Tidore Kepulauan. Maluku Utara
Konten dari Pengguna
12 Juli 2020 8:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari putriitogubu tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam manajemen krisis terdapat komunikasi krisis. Komunikasi krisis merupakan kunci keberhasilan dari manajemen krisis itu sendiri. Kondisi krisis harus dapat tersampaikan pada semua elemen yaitu masyarakat, konsumen, dan juga karyawan dari perusahaan itu sendiri. Merujuk ke kata krisis itu sendiri yang timbul di pikiran kita ialah permasalahan, Seperti yang kita tahu saat ini Negara Indonesia sedang dalam keadaan yang tidak baik, dimana sekarang ini Negara Indonesia sedang mengalami permasalahan terkait penyebaran suatu virus yang bisa dibilang mematikan. Virus ini disebut dengan COVID-19 yaitu Corona Virus Disease atau lebih dikenal dengan Virus Corona. Penyebaran virus ini terbilang sangat pesat sekali karena dalam kurun waktu yang cukup singkat ini penyebarannya sudah sampai ke berbagai wilayah di Indonesia. Dengan adanya penyebaran COVID-19 disini, tentunya pemerintah tidak tinggal diam. Pemerintah pun telah melakukan beberapa cara dalam proses penanganan kasus ini. Berbagai komunikasi krisis juga telah dilakukan oleh pemerintah itu sendiri. komunikasi krisis ini sangat penting dilakukan oleh pemerintah untuk memberikan suatu informasi yang jelas, dan melakukan penyaringan terhadap informasi-informasi yang dibutuhkan. Serta pemerintah harus melakukan komunikasi yang intens dengan masyarakat. Karena ditakutkan adanya informasi-informasi yang simpang siur dan masih diragukan kevalidannya.
ADVERTISEMENT
Prinsip pertama dalam manajemen krisis yaitu berorientasi pada keselamatan publik, Public Relations juga menerapkan strategi komunikasi krisis yang dirumuskan dengan:
Mengurangi resiko muncul kepanikan publik,
Mengurangi kekhawatiran yang dirasakan publik,
Mengurangi spekulasi-spekulasi khususnya diawal-awal krisis,
Melindungi perusahaan dari kritik-kritik spekulasi yang biasanya muncul dari diskursus publik di media masa,
Bersifat dapat dipercaya (accountability), keterbukaan (disclosure),dan komunikasi berbasis keseimbangan kepentingan (symmetrical communication),
Didesain untuk meminimalkan kerusakan pada citra organisasi. (Kriyantono, 2012:189)
Dengan pelaksanaan manajemen krisis ini maka komunikasi krisis pun dapat tersampaikan dengan baik. Selain itu, pemerintah harus selalu memberikan informasi-informasi penting terkait kasus COVID-19 yang sedang terjadi agar masyarakat pun mengetahui bagaimana perkembangan terbaru dari kasus ini.
Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah infeksi virus Corona, di antaranya:
ADVERTISEMENT
1. Mencuci tangan dengan benar
Mencuci tangan dengan benar adalah cara paling sederhana namun efektif untuk mencegah penyebaran virus 2019-nCoV. Cucilah tangan dengan air mengalir dan sabun, setidaknya selama 20 detik. Pastikan seluruh bagian tangan tercuci hingga bersih, termasuk punggung tangan, pergelangan tangan, sela-sela jari, dan kuku. Setelah itu, keringkan tangan menggunakan tisu, handuk bersih, atau mesin pengering tangan.
2. Menggunakan masker
Banyak yang menggunakan masker kain untuk mencegah infeksi virus Corona, padahal masker tersebut belum tentu efektif. Secara umum, ada dua tipe masker yang bisa Anda digunakan untuk mencegah penularan virus Corona, yaitu masker bedah dan masker N95.
Masker bedah atau surgical mask merupakan masker sekali pakai yang umum digunakan. Masker ini mudah ditemukan, harganya terjangkau, dan nyaman dipakai, sehingga banyak orang yang menggunakan masker ini saat beraktivitas sehari-hari.
ADVERTISEMENT
3. Menjaga daya tahan tubuh
Daya tahan tubuh yang kuat dapat mencegah munculnya berbagai macam penyakit. Untuk menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh, Anda d
4. Menerapkan physical distancing dan isolasi mandiriisarankan untuk mengonsumsi makanan sehat, seperti sayuran dan buah-buahan, dan makanan berprotein, seperti telur, ikan, dan daging tanpa lemak.
Pembatasan fisik atau physical distancing adalah salah satu langkah penting untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona. Hal ini dapat dilakukan dengan cara tidak bepergian keluar rumah, kecuali untuk keperluan yang mendesak atau darurat, seperti berbelanja bahan makanan atau berobat ketika sakit.
5. Membersihkan rumah dan melakukan disinfeksi secara rutin
Selain kebersihan diri, menjaga kebersihan rumah juga sangat penting dilakukan selama pandemi COVID-19 berlangsung. Hal ini dikarenakan virus Corona terbukti dapat bertahan hidup selama berjam-jam dan bahkan berhari-hari di permukaan suatu benda.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, rumah harus rutin dibersihkan dan dilakukan disinfeksi secara menyeluruh, termasuk perabotan dan peralatan rumah yang sering disentuh, seperti gagang pintu, remote televisi, kran air, dan permukaan meja.
Oleh : Putriyani K Togubu
Mahasiswa Administrasi Publik, Universitas Negeri Yogyakarta.