Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Budaya Membohongi Diri Sendiri Alias “Self-gaslighting”
14 Desember 2022 12:29 WIB
Tulisan dari Putrinda Zahra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pernah tidak, kalian mengalami hal yang disebut Self-gaslighting? Berikut contoh yang umum di kalangan pelajar dan mahasiswa: saat
ADVERTISEMENT
besok ujian, tetapi kalian sudah capek dan ngantuk, dan kalian berfikir “kayaknya untuk materi besok udah ngerti semua deh, besok juga paling soalnya gampang, tidur aja aahh”. Apakah Anda sering alami hal ini?
Mengenal lebih lanjut Self-gaslighting
Gaslighting dengan asal kata gaslight, berasal dari Bahasa Inggris yang berarti lampu gas, kenapa kok dari lampu gas bisa muncul makna “membohongi atau menipu”? Nah, itu berawal dari sebuah film yang berjudul “Gaslight” pada tahun 1940, dimana alur utamanya yang berfokus kepada seorang suami membohongi istrinya, maka dari itu istilah “Gaslight” muncul. Istilah ini jadi makin terkenal atau mengambil namanya sejak kepemimpinan Donald Trump pada tahun 2019.
Menurut Paige. L. Sweet dalam jurnalnya yang berjudul "The Sociology of Gaslighting",
ADVERTISEMENT
“Gaslighting adalah istilah yang semakin umum digunakan untuk menggambarkan strategi manipulasi pikiran dari orang-orang yang abusive, dalam politik dan dalam hubungan pribadi.”
Dari makna tersebut gaslighting pada umumnya berartikan dengan orang lain yang membohongi, memanipulasi, atau membuat Anda meragukan diri Anda sendiri. Tindakan ini sangat bahaya, tetapi mengapa korban self-gaslighting itu juga cukup banyak?
Self-gaslighting tanpa disadari Anda sering alami
Menurut Lia Avellino, dalam artikelnya yang berjudul “3 Steps To Stop Self-gaslighting and Start Trusting Your Truth”,
“Self-gaslighting terjadi sebagai akibat dari keraguan yang terinternalisasi, dan suara eksternal kritis yang menjangkau begitu jauh sehingga Anda mulai mempertanyakan realitas Anda sendiri dan mengabaikan emosi Anda.”
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa self-gaslighting merupakan suara eksternal yang membuat Anda meragukan diri Anda sendiri. Sebagai contoh yang paling umum, Anda meyakinkan bahwa Anda baik-baik saja, yang memang diluar Anda tampak baik-baik saja, tetapi di dalam, atau di ranah unconscious menururt Sigmund Freud, Anda sebenarnya tidak apa-apa. Anda membohongi diri Anda sendiri dan memilih untuk percaya dengan itu dibandingkan dengan apa yang perasaan Anda katakan.
ADVERTISEMENT
Untuk menjawab pertanyaan mengapa kebanyakan orang melakukan self-gaslight, karena anehnya orang-orang yang melakukan tindakan self-gaslight, mereka kadang tidak menyadarinya. Seperti lagu Taylor Swift yang berjudul “Anti-Hero”, berulang kali Swift menyebutkan “it’s me, I’m the problem. It’s me” itu merupakan tahapan seseorang menyadari bahwa mereka sendirilah masalahnya.
Beberapa ciri dari self-gaslight menurut artikel yang berjudul “What’s ‘Self-gaslighting’ and How Do I Unlearn It?” meliputi:
Sebagai contoh, saat Anda berada di posisi dimana Anda seharusnya sedih dan bersimpati, tetapi lingkungan tersebut tidak mendukung, Anda meragukan perasaan dan emosi Anda dengan berbicara kepada diri sendiri “Apaan sih? Gua lebay banget, gitu aja di tangisin”. Di posisi ini lah Anda membohongi perasaan Anda.
ADVERTISEMENT
Kasus ini sering terjadi di dalam hubungan. Pernah tidak, saat Anda berada dalam hubungan yang Anda kira itu baik-baik saja, sampai Anda menceritakan tentang pasangan Anda ke teman terdekat Anda dan mereka kaget. Contoh, pasangan Anda kerap kali mengatur-ngatur Anda, dan pikiran kecil Anda berkata “mereka melakukan ini karena mereka mencintai saya”. Di sini Anda sudah mulai membuat alasan untuk orang lain.
Apakah Self-gaslighting berbahaya?
Untuk menjawab pertanyaan ini adalah, iya dan tidak. Kenapa iya? Karena seperti yang tadi sudah saya jelaskan, kebanyakan orang tidak menyadari mereka melakukan ini, dan kalau pada saat awal tindakan ini sudah tidak disadari, tentu kedepannya akan lebih parah. Dari pengalaman saya, sebelum saya tau apa itu arti atau bahkan istilah dari gaslighting, kerap kali saya membohongi diri saya sendiri. Awalnya memang hal sepele seperti “Ya, gua udah ngerti apa yang akan di ujiankan untuk besok”, yang padahal saya belum kuasai pelajaran tersebut sama sekali dan akhirnya saya gagal dalam ujian tersebut. Bahkan sampai hari ini, hari dimana saya menulis artikel ini, saya masih sering memanipulasi diri saya sendiri. Memang ini terkesan sepele tapi saya sering menganggap bahwa saya mampu, bahwa saya itu baik-baik saja, yang nyatanya tidak. Seringkali saya memikirkan hal itu, sampai pernah mencapai titik dimana alam bawah sadar atau ranah uncunscious saya tidak kuat dan akhirnya saya mengalami panic attack. Kalau Anda belum bisa mengontrol diri Anda dengan self-gaslighting, akankah lebih bahaya kalau orang disekitar Anda melakukannya? Dengan ini Anda akan lebih sering di gunakan dan di manipulasi.
ADVERTISEMENT
Tetapi tidak semua self-gaslighting itu berkesan atau berakibatkan buruk. Ada sebuah frasa dalam Bahasa Inggris yang mengatakan “fake it ‘till you make it”, yang berartikan berpura-puralah sampai Anda berhasil. Merupakan salah satu self-gaslight yang positif, karena kalau Anda sudah meyakinkan otak Anda bahwa Anda bisa, Anda bisa.