Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
13 Ramadhan 1446 HKamis, 13 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Angin Ribut Membawa Berkah
12 Maret 2025 11:26 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Putri Riska tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ya benar, di Denmark harga listrik bisa menjadi sangat rendah bahkan gratis saat angin bertiup kencang.
ADVERTISEMENT
Hal ini terjadi karena lebih dari 50% sumber energi listrik di Denmark berasal dari tenaga angin. Pada Energy Statistics Report tahun 2023 yang dikeluarkan oleh Danish Energy Agency melaporkan bahwa 82% energi listrik di Denmark berasal dari sumber energi baru dan terbarukan. Sumber energi berasal dari biomassa, surya, biogas, termasuk angin yang menjadi penyumbang terbesar dalam bauran energi di negara tersebut.
Denmark dikenal sebagai salah satu negara pelopor dalam pemanfaatan energi angin. Sejak beberapa dekade terakhir, negara ini mengucurkan dana dan investasi yang signifikan dalam pengembangan infrastruktur energi terbarukan.
Windmill atau turbin angin tidak hanya berdiri megah di daratan, tetapi juga menghiasi perairan lepas pantai (offshore) di Denmark. Keberadaan turbin-turbin ini menghasilkan listrik dalam jumlah besar ketika angin bertiup kencang di Denmark.
ADVERTISEMENT
Salah satu dampak paling menarik dari dominasi tenaga angin dalam bauran energi Denmark adalah harga listrik yang sangat beragam, bahkan bisa mencapai nol atau negatif pada hari-hari tertentu. Ketika produksi listrik dari turbin angin melimpah, pasokan energi melampaui permintaan sehingga harga listrik turun drastis.
Dalam beberapa kasus, konsumen bahkan dibayar untuk menggunakan listrik pada jam-jam tertentu. Fenomena ini disebut sebagai "negative electricity prices" dan sering terjadi di negara-negara yang memiliki kapasitas energi terbarukan tinggi seperti Denmark dan Jerman.
Keuntungan dari sistem ini tidak hanya dirasakan oleh masyarakat yang mendapatkan listrik murah, tetapi juga bagi lingkungan. Denmark berhasil mengurangi ketergantungannya pada bahan bakar fosil dan menurunkan emisi karbon secara signifikan dengan memanfaatkan energi angin.
ADVERTISEMENT
Data dari Danish Energy Agency juga menunjukkan bahwa emisi CO2 dari sektor energi telah berkurang lebih dari 70% dibandingkan tahun 1990. Hal ini menjadikan Denmark sebagai salah satu negara dengan carbon print terendah di dunia.
Namun, tantangan tetap ada. Ketergantungan pada energi angin berarti produksi listrik sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca. Untuk mengatasi hal ini, Denmark terus mengembangkan teknologi penyimpanan energi dan sistem jaringan listrik pintar yang dapat menyeimbangkan pasokan dan permintaan dengan lebih baik kedepannya.
Keberhasilan Denmark dalam memanfaatkan tenaga angin menjadi inspirasi bagi banyak negara lain, termasuk Indonesia, yang sedang berupaya meningkatkan porsi energi terbarukan dalam bauran energinya. Dengan komitmen dan inovasi, masa depan energi bersih dan berkelanjutan bukan lagi sekedar impian.
ADVERTISEMENT