Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Musik dan Pengaruhnya terhadap Mood hingga Kesehatan Mental
11 Juli 2023 10:57 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Putri Syifa Amelia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Siapa yang suka mendengarkan musik? Apakah kalian termasuk pecinta musik? Saat ini hampir semua orang suka mendengarkan musik, bahkan seperti sudah menjadi bagian dari rutinitas dalam kehidupan sehari-hari, termasuk saya yang mengetik ini sembari mendengarkan musik.
ADVERTISEMENT
Namun, tahukah kalian, musik sangat mempengaruhi mood bahkan hingga kesehatan mental kita lho! Kenapa bisa seperti itu ya? Yuk kita bahas.
Musik, Mood, dan Kesehatan Mental
Sebelumnya mari kita ketahui dulu apa itu musik, mood dan kesehatan mental. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), musik adalah ilmu atau seni menyusun nada atau suara dalam urutan, kombinasi, dan hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan.
Kata musik sendiri berasal dari bahasa Yunani mousikos yang melambangkan dewa keindahan serta menguasai bidang seni dan keilmuan. Jadi musik yang selalu kita dengarkan berasal dari susunan nada yang menyatu sehingga terdengar indah di telinga kita.
Kemudian mood atau suasana hati dalam psikologi adalah keadaan afektif atau emosi yang timbul sementara. Berbeda dengan emosi atau perasaan, mood ini tidak spesifik, tidak intens, dan kecil kemungkinannya terprovokasi atau dipicu oleh stimulus (rangsangan) akibat peristiwa tertentu. Mood memiliki valensi positif (good mood) atau negatif (bad mood). Seperti saya saat menulis ini sedang dalam good mood.
ADVERTISEMENT
Terakhir apa itu kesehatan mental? Mental sendiri adalah hal-hal yang berkaitan dengan jiwa, batin dan watak manusia. Maka kesehatan mental dapat dikatakan suatu kondisi di mana kita dapat mengelola jiwa, batin, dan watak dalam diri kita dengan baik serta mampu mengatasi segala tekanan.
Sehingga, kita bisa menjadi produktif dan merasakan kesejahteraan. Misalnya saja saat ini saya dalam keadaan mental yang sehat sehingga dapat produktif membuat tulisan ini dan saya merasa sejahtera.
Pengaruh Musik terhadap Mood dan Kesehatan Mental
Lalu, apa hubungan musik dengan mood dan kesehatan mental? Musik, dinilai dapat meredakan stress sehingga membuat kita menjadi lebih semangat, dan bahkan dapat membantu meredakan nyeri.
Para ilmuwan dari University of Missouri memiliki pendapat bahwa mendengarkan musik dapat memperbaiki mood kita yang mendengarkannya.
ADVERTISEMENT
Sedangkan menurut McGill dari University of Montreal, mendengarkan musik bisa mempengaruhi mood khususnya para remaja, sebab musik membuat tubuh menghasilkan hormon dopamine. Dopamine yang meningkat pada otak memberikan rasa senang bagi kita para pendengarnya. Bahkan genre musik yang berbeda memberikan mood yang berbeda pula.
Pengaruh musik terhadap mood dan kesehatan mental ini telah banyak dibuktikan oleh berbagai penelitian. Sebuah studi yang diterbitkan pada Journal of Positive Psychology mengungkapkan bahwa orang-orang yang mendengarkan musik ceria merasa suasana hati mereka lebih baik dari sebelumnya
Seperti misal, saat saya mengetik ini, saya sedang mendengarkan musik pop dengan nada cathy dan fun sehingga membuat suasana damai dan membuat saya merasa bersemangat mengerjakannya.
Sebaliknya, sehari sebelumnya saya dan teman-teman mendengarkan lagu metal rock sehingga membuat suasana menjadi ramai dan panas serta membuat kami merasa penuh semangat dan berapi-api meluapkan emosi. Hal ini hanya contoh kecil dalam kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Ada pula contoh pengaruh musik terhadap mood dan kesehatan mental dalam jangka panjang. Jangka panjang ini sampai mempengaruhi pola keseharian dan menjadikan musik sebagai bagian dari hidup mereka.
Seperti salah seorang teman saya bernama Amel, seorang mahasiswa, yang merasa tertolong berkat musik yang ia dengarkan. Dirinya sangat menyukai musik-musik yang dinyanyikan oleh sebuah band asal Korea Selatan, BTS. Baginya, musik BTS seperti 'penyelamat'.
"Aku merasa perlu mendengarkan musik BTS setiap harinya. Rasanya seperti ada tempat bersandar. Musik mereka membuat aku merasa tenang, damai dan aman. Seolah ada yang memelukku dan berkata 'semua baik-baik saja'. Musik mereka adalah moodbooster ku, penyelamatku," ungkap Amel.
Ada pula contoh teman saya, bernama Ragil, seorang pekerja, dirinya sangat menyukai Metallica. Menurutnya lagu-lagu rock yang dinyanyikan Metallica membantunya mengungkapkan emosi yang ada dalam dirinya karena rasa lelah bekerja. Sehingga setelah mendengarkannya, dirinya akan kembali bersemangat dan memiliki energi untuk beraktivitas di hari yang baru.
ADVERTISEMENT
"Pokoknya setiap berangkat kerja, pulang kerja, wajib dengerin Metallica. Musik mereka bikin aku jadi good mood dan semangat. Rasanya ada yang kurang kalau sehari aja nggak mendengarkan," jelas Ragil.
Dari contoh-contoh yang telah saya jelaskan, pada dasarnya baik musik dengan nada senang nan lembut, sedih nan mendayu ataupun bersemangat berapi-api, semuanya dapat mempengaruhi afeksi terhadap diri kita. Lebih lanjut, musik dapat memberikan pengaruh terhadap dimensi afeksi, kognisi, serta perilaku kita. Musik dapat membuat kita merasa senang, sedih, dan bahkan marah. Kemudian mood tersebut menjadi mempengaruhi kesehatan mental kita. Hati menjadi tentram, damai dan lega sehingga kita menjadi sejahtera dan menjadi produktif.
Lalu, bagaimana kisah kalian dengan musik?