Harga lebih Murah, tapi Tetap Mewah | Review iPhone XR Setelah 30 Hari!

Putu Reza
Cuma suka coba-coba teknologi baru
Konten dari Pengguna
14 Desember 2018 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Putu Reza tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tiga ponsel baru Apple yaitu iPhone XS, XS Max, dan XR akhirnya resmi menyambangi Indonesia hari ini, 14 Desember 2018. Kalau untuk iPhone XS dan XS Max, calon pembeli rasanya tidak perlu ragu untuk membeli karena memang diposisikan sebagai perangkat unggulan tahun ini. Namun, bagaimana dengan iPhone XR yang harga lebih murah? Apakah layak dibeli?
ADVERTISEMENT
Bicara bagian desain, iPhone emang hampir tidak pernah mengecewakan. Walaupun bentuknnya sebenernya gitu-gitu saja, tapi kalau soal tampilan premium dengan material kaca serta didukung build quality solid dari rangka alumunium, iPhone XR sudah masuk kategori sangat baik. Sertifikasi tahan air juga tetap ada meskipun hanya IP67 yang masih satu tingkat di bawah IP68 pada XS dan XS Max.
Buat ukuran, seperti yang udah sempat saya omongin saat unboxing, iPhone XR bukan hp yang ringkas-ringkas amat. Walaupun kalau dilihat seperti lebih kecil dari Huawei Mate 20 Pro atau bahkan LG G7, iPhone XR nyatanya sedikit lebih lebar yang akhirnya membuat perangkat ini terasa lebih besar dari semestinya. Jadi buat yang berharap bakal bisa nyaman banget dipakai cuma dengan satu tangan, maka iPhone XR bukan produk yang tepat. Mungkin iPhone XS atau iPhone 8 bakal lebih pas.
Ngomongin soal pas, performa dari iPhone XR ternyata lebih dari sekedar pas-pasan. Meskipun diposisikan sebagai produk sampingan, Apple tidak berkompromi dan tetap ngasih prosesor terbaru sekaligus terbaiknya yaitu A12 Bionic yang ditemani RAM 3GB.
ADVERTISEMENT
Kalau urusan user experience seperti kelancaran pemakaian, iphone XR dari sepengalaman saya adalah hp yang sangat nyaman dan pas untuk pemakaian apa aja. Jadi kalau nyari performa, baik itu buat aktivitas harian sampai gaming, semua sudah terpenuhi. Cuma tetap aja hp ini tidak sepenuhnya sempurna karena masih bisa tiba-tiba seperti not responding alias freeze bahkan aplikasi yang nutup sendiri. Jarang banget, tapi tetap aja bisa terjadi. Terus masih dari pengalaman saya, iphone XR juga bisa jadi cukup hangat kalau dipakai intensif dalam waktu panjang seperti dengan game grafis tinggi kayak PUBG. Bisa jadi ini karena iphone belum punya pendingin seperti ponsel-ponsel android. Namun di luar suhu, performanya enggak terlalu terganggu apalgi sampai throttling.
Kenyamanan hp ini juga semakin nambah dengan daya tahan baterainya yang baik. Kapasitas mungkin tidak kelihatan besar karena masih di bawah 3.000 mAh tapi dengan prosesor yang punya efisiensi bagus, plus layar yang tidak besar, hp ini bisa saya pakai seharian tanpa perlu mikirin charger. iPhone XR juga sebenernya sudah mendukung fitur fast charging, tapi ya sayangnya karena Apple maunya “maksa” orang beli charger tambahan, charger yang ada di dalam kotak enggak ideal banget karena Cuma 5V 1A yang udah bisa ditebak, bakal lambat banget ngisi baterainya.
ADVERTISEMENT
Beruntungnya kita di masa yang mana banyak produk 3rd party bagus, jadi kalau pake charger 3rd party yang support PD seperti mcdodo punya saya ini ata powerbank micropack yang sebelumnya ada di video tokyo, fitur fast charging bisa dipakai.
Sekarang buat bagian yang entah kenapa selalu diributin sama sebagaian orang-orang yaitu layarnya. Memang kalau secara resolusi teknis, layar iPhone XR rendah sekali untuk standar 2018. Saya pun bisa melihat perbedaan pixelnya jika disejajarkan sama hp flagship lain seperti Galaxy Note9. Tapi, buat kebanyakan orang yang saya yakin tidak akan kelihatan kecuali dicari-cari. Kekurangan dari segi resolusi tadi juga sebenernya tertutupi karena kualitas panel yang mampu ngasih visual yang baik seperti warna yang akurat. Soal view angle juga sebenarnya ok, meskipun tidak bisa dikatakan bagus banget.
ADVERTISEMENT
Kalau buat saya pribadi, dibanding memermasalahkan soal resolusi, saya lebih enggak senang dengan bezel hitam di pinggir layarnya ini tebal sekali. Iya sih kalau dipakai sehari-hari tidak bakal terasa dan perlahan menghilang seperti notch. Tapi, ya seandainya lebih tipis, pasti bakal lebih keren lagi.
Satu lagi soal layar yang mungkin jadi perhatian orang-orang adalah tidak adanya 3D touch. Fitur ini saya pribadi tidak bayak pakai saat di iPhone 8 jadi sekarang di iPhone XR jadi tidak terlalu ngerasa kehilangan. Namun buat yang konsisten pakai, absennya 3D touch bakal jadi sesuatu yang kurang menyenangkan.
Secara keseluruhan saya tetap puas dengan layarnya di luar dari kekurangan yang ada karena masih tetap baik untuk multimedia. Oh iya soal multimedia, speaker iPhone XR ini menyenangkan karena punya output suara yang balance. Mid/high nya ok, low atau bassnya juga dapet.
Dan lanjut ke bagian penting terakhir adalah soal kamera. Di sini, iPhone XR hanya punya satu lensa utama di belakang dengan resolusi 12MP sedangkan buat selfie cukup 7MP saja. Resolusi ini sama persis dengan yang ada di iPhone XS atau XS Max hanya bedanya tidak ada lensa kedua. Absennya lensa kedua mungkin akan jadi kekurangan untuk yang biasa memanfaatkannya, namun kalau cuma untuk portrait mode atau bokeh, satu lensa pada iPhone XR masih cukup bisa diandalkan. Hasilnya memang masih hit n miss alias bisa bagus bisa kurang, tapi paling tidak kini ada simulasi aperture yang bisa mengatur seberapa dramatis efek yang diberikan.
ADVERTISEMENT
Satu catatan penting soal portrait mode, fitur ini hanya berfungsi jika kamera mendeteksi wajah manusia. Jadi tidak bisa di barang atau objek lain seperti yang biasa bisa dilakukan di hp Android.
Lalu untuk opsi filter yang tersedia, kamera belakang cuma ada 3 sedangkan kamera depan punya 5 termasuk stage light dan stage light mono.
Kemudian untuk tambahan baru kini ada Smart HDR yang untungnya tidak ekslusif buat iPhone XS dan XS Max. Pada banyak kesempatan, kamera iPhone XR sukses menunjukkan betapa berfungsinya fitur baru tersebt. Secara umum kualitas foto iPhone XR adalah salah satu favorit saya saat ini. Warnanya memang kalah ngejreng dibandingkan flagship Android lain, tapi akurat dan hampir selalu pas dengan kondisi sesungguhnya. Ketajamannya juga tidak berlebihan sehingga kalau di mata saya foto lebih enak dilihat.
Buat low light juga sebenernya masih ok, cuma ya soal detil pasti turun dan akan terlihat noise pada bagian gelap. lalu kalau untuk selfie, hasil saat terang bagus, tapi kalau low light bakal keliatan kurangnya seperti foto-foto berikut.
Berlanjut buat video, ini adalah bagian favorit saya dari kamera iPhone XR. Bisa rekam sampai 4K 60fps, stabilizernya bagus, mikrofon ok, dan tentunya kualitas gambar yang jernih sudah cukup untuk bikin senang ambil video di hp ini.
ADVERTISEMENT
Jadi kesimpulannya, iPhone XR adalah opsi yang sangat menarik dan pas banget buat yang upgrade dari iPhone generasi lama, tapi dana pas-pasan atau tidak sampai buat beli iPhone XS/XS Max. Secara umum yang baik-baik dan diinginkan dari sebuah ponsel terpenuhi di iPhone XR, tapi yang mungkin mesti dipastikan dulu adalah suka atau tidak sama layarnya.
Jadi kalau mau beli, saya sangat sarankan untuk pastiin dulu dengan melihat unit display sebelum memutuskan ya atau tidaknya. Kalau pas di mata ya beli, tidak ya pilih yang lain aja.
Untuk contoh foto yang lebih banyak, serta hasil video dari iPhone XR, selengkapnya bisa dilihat pada video di bawah ini.
ADVERTISEMENT