Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Resesi? Indonesia Terkena Dampak atau Tidak? Ini Upaya Pemerintah!
14 Desember 2022 19:29 WIB
Tulisan dari Putu Wisnu tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Menjelang akhir tahun 2022, masyarakat Indonesia dihantui oleh berita resesi yang akan melanda tahun depan. Tetapi apakah resesi benar-benar terjadi? Apa kata para ahli? Apa yang dilakukan pemerintah? sebelum ke sana, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu resesi? Resesi adalah situasi ketika produk domestik bruto turun atau ketika pertumbuhan ekonomi riil negatif selama dua kuartal atau lebih dalam satu tahun di wilayah atau negara tertentu. Resesi juga merupakan penurunan aktivitas ekonomi yang sangat tajam dan berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Panjang rata-rata resesi adalah 11 bulan.Secara keseluruhan hal ini terlihat dari penurunan pendapatan, produk domestik bruto, penyerapan tenaga kerja, penjualan eceran dan grosir barang.
ADVERTISEMENT
Resesi dapat disebabkan oleh suatu peristiwa yang menyebabkan perubahan ekonomi yang drastis, seperti pandemi dalam beberapa tahun terakhir yang membuat ekonomi global tidak stabil dan cenderung menurun. Seperti dikutip dari Forbes, resesi bisa disebabkan oleh terlalu banyak utang, inflasi yang terlalu tinggi, deflasi yang terlalu banyak, penyesuaian yang terlalu lama terhadap perkembangan teknologi, dan guncangan ekonomi yang tiba-tiba.
Dampak dari resesi ini adalah bertambahnya jumlah pengangguran akibat kepanikan di perusahaan, dampak dari berkurangnya daya beli masyarakat sehingga menyebabkan perusahaan mengalami penurunan. Selain itu, juga mempersulit pencarian pekerjaan karena perusahaan sedang mengalami masa-masa sulit.
Untuk Indonesia sendiri, para ahli ekonomi optimis Indonesia tidak akan mengalami resesi. Hal ini didukung oleh data-data seperti, Indeks Keyakinan Konsumen yang masih berada pada level optimis. Di mana tercatat pada bukan September 2022 Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Indonesia berada pada angka 117,2 dan secara rata-rata tahun 2022 sebesar 121,7. Lalu ada Inflasi yang mulai melemah. Tercatat angka inflasi Indonesia sebesar 5,71% pada Oktober 2022 atau turun 0,24% dari bulan sebelumnya. Untuk yang selanjutnya indeks manufaktur Indonesia berada di level 51,8 atau lebih besar dibanding Malaysia, Taiwan, dan Korea Selatan di mana indeks manufaktur paling tinggi dari ketiga negara tersebut hanya di level 48,7.
Para ahli makin optimis melihat neraca perdagangan Indonesia yang mengalami surplus sejak Mei 2020. Pada tahun ini ekspor Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 20,28% atau US$ 24,80 Miliar dibandingkan tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Dari data di atas pemerintah optimis bahwa Indonesia tidak akan mengalami resesi. Ditambah oleh pernyataan Lo Kheng Hong yang yakin bahwa Indonesia tidak akan mengalami resesi karena menurutnya nilai komoditas ekspor Indonesia melimpah beberapa waktu terakhir, lalu bank dalam negeri yang mendapatkan lana cukup besar tahun ini, dan terakhir kinerja bursa saham masih stabil. Ketiga hal tersebut sudah cukup untuk membuat Lo Kheng Hong yakin bahwa indonesia tidak akan mengalami resesi.
Namun, peluang Indonesia terkena resesi tidak hilang begitu saja. Lalu, bagaimana cara menanggulanginya? Pertama, menyiapkan dana darurat. Dana darurat harus disiapkan guna menjaga kestabilan ekonomi di saat hal tidak terduga terjadi. Kedua, memiliki pasif inkam. Hal ini mudah untuk dilakukan saat ini, karena sudah banyak pekerjaan yang dapat dilakukan secara daring dan dapat ditemukan di mana-mana. Ketiga, pengeluaran secukupnya dan mengurangi utang. Pada masa resesi akan sulit mendapatkan penghasilan, sehingga kita harus pintar dalam mengatur keuangan kita. Keempat, mulai menggunakan asuransi. Sama layaknya dana darurat, asuransi dibutuhkan untuk kejadian yang tidak terduga. Kelima, melakukan investasi. Terakhir adalah melakukan investasi, dikarenakan investasi merupakan salah satu pegangan terbaik untuk penghasilan jangka panjang.
ADVERTISEMENT
Salah satu sektor yang mengalami dampak penurunan karena resesi adalah sektor properti. Sektor ini mengalami penurunan dikarenakan properti tidak lagi menjadi prioritas saat sedang terjadi resesi. Orang-orang cenderung fokus kepada kebutuhan primer untuk bertahan saat resesi.
Selain berdampak penurunan, adapula sektor yang mengalami peningkatan di saat resesi. Sektor tersebut adalah sektor barang baku dan konsumen primer. Hal ini dipengaruhi oleh kebutuhan masyarakat terhadap barang baku dan barang primer yang tidak memandang keadaan serta dibutuhkan untuk bertahan hidup, seperti perusahaan energi dan kesehatan.
Adapun sektor yang cenderung stabil dikarenakan memiliki kemampuan finansial yang mencukupi untuk bertahan selama resesi. Sektor tersebut antara lain adalah sektor teknologi, konsumen non-primer, serta infrastruktur.
Beberapa sektor ekonomi akan mengalami dampak jika resesi benar terjadi. Lalu apa upaya pemerintah untuk menanggulangi hal tersebut? masyarakat tidak perlu begitu khawatir, karena pemerintah telah melakukan upaya untuk memperkecil dampak dari resesi ekonomi, salah satunya adalah pembentukan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) tim ini akan bekerja untuk membuat dan menyusun kebijakan dalam pengendalian inflasi pangan dan inflasi ekonomi lainnya.
ADVERTISEMENT
Penguatan sektor ekonomi berbasis kerakyatan juga menjadi salah satu upaya pemerintah dalam memperkecil dampak resesi ekonomi yang terjadi, penguatan daya beli masyarakat terhadap UMKM dan juga pembelian produk dalam negeri yang tinggi menjadi salah satu upaya dari pemerintah yang sedang dilakukan saat ini.
Kesadaran akan penguatan ekonomi kerakyatan melalui UMKM dalam mengelola ekonomi nasional harus disertai dengan kebijakan dari Pemerintah untuk dapat meningkatkan peran UMKM agar dapat terus berkembang. UMKM dapat menjadi sokongan utama roda perekonomian yang relatif kuat sebagaimana yang telah terbukti pada saat Indonesia dilanda oleh pandemi Covid-19.
Berikut adalah beberapa informasi terkait dengan penurunan ekonomi. Meski para ahli optimis dengan kelangsungan hidup Indonesia, kemungkinan terburuk masih mungkin terjadi. Jadi bersiaplah untuk kemungkinan terburuk terjadi.
ADVERTISEMENT