Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Penurunan Ekonomi di Indonesia pada Masa Pandemi
30 Desember 2021 13:37 WIB
Tulisan dari Qarin Callysta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Virus COVID-19 menyebabkan berbagai negara termasuk Indonesia mengalami dampak yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Perihal tersebut dikarenakan kebijakan yang diterapkan pemerintah untuk mencegah penyebaran virus corona. Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan lockdown, menjadi salah satu kebijakan yang diterapkan pemerintah. Sehingga, hal itu membuat sejumlah kegiatan perekonomian tidak dapat berjalan dengan lancar.
ADVERTISEMENT
Tak bisa dipungkiri, ekonomi memang menjadi salah satu faktor penting bagi suatu negara, karena ekonomi bisa membantu pemerintah untuk mengatur dan mengkoodinasi kegiatan warga negara yang nantinya bermanfaat bagi pendapatan negara itu sendiri. Laporan dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada bulan Agustus pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada kuartal II 2020 minus 5,32 persen maka jika dilihat dari periode sebelumnya pertumbuhan turun jauh dari 5,02 persen. Dampak COVID-19 bukan hanya berpengaruh dalam aspek kesehatan saja melainkan banyak aspek yang juga dirugikan termasuk aspek ketenagakerjaan.
Dampak ekonomi yang dibawa pandemi COVID-19 ini cukup besar pada perekonomian dunia lantaran Virus COVID-19 telah memaksa berbagai kegiatan bisnis dan aktivitas lainnya dibanyak negara ditutup dan dihentikan. Selain negara, masyarakat juga adalah pihak yang terkena dampak paling besar dalam masalah pandemi ini, terutama masyarakat yang bekerja pada usaha kecil dan menengah. Adanya pembatasan aktivitas masyarakat menyebabkan aktivitas wisata yang jarang dikunjungi oleh masyarakat, maka juga membawa dampak kepada bisnis penginapan ataupun hotel. Banyaknya gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, dan gedung lain yang ditutup juga membuat tingkat konsumsi masyarakat Indonesia menjadi turun drastis. Bank Indonesia juga memperkuat koordinasi dengan pemerintah serta OJK untuk mengawasi secara cermat polemik penyebaran COVID-19 dan bagaimana dampaknya terhadap Indonesia kian hari. Selain itu juga pemerintah sedang mengerahkan kebijakan-kebijakan yang sudah dipertimbangkan agar tetap mempertahankan sistem ekonomi tetap stabil.
ADVERTISEMENT
Dari berbagai polemik yang sedang terjadi, pemerintah harus lebih cepat tanggap dalam mengatasi penyebaran virus COVID-19 yang kian meluas ini sudah sangat mengkhawatirkan. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi virus COVID-19 harus sebanding dengan menyelamatkan perekonomian Negara, roda ekonomi yang tersendat membuat Indonesia kembali pada krisis ekonomi. Banyak pekerja yang terkena dampak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan juga banyak pekerja yang mengalami pengurangan gaji akibat pandemi. Akibatnya masyarakat kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Untuk memulihkan perekonomian di Indonesia Pemerintah menghadirkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan ekonomi para pelaku usaha dalam melakukan bisnisnya seperti sektor UMKM dan lainnya.
Dalam segi sosial Pemerintah juga telah memperpanjang penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST), percepatan Bantuan Langsung Tunai (BLT), dan penyaluran sembako yang diharap dapat memenuhi kehidupan pangan masyarakat sehari-hari. Dampak Ekonomi di Indonesia, Ekonomi merupakan sentral utama yang terpenting dalam kehidupan manusia. Kebutuhan ekonomi erat kaitannya dalam kehidupan sehari-sehari. Manusia untuk memenuhi segala kebutuhannya meliputi sandang, pangan, papan memerlukan suatu ekonomi yang kuat.
ADVERTISEMENT
Permasalahan ekonomi yang diakibatkan oleh pandemi COVID-19 dapat dilihat dari dua sudut pandang ekonomi yang berbeda, yaitu permintaan dan penawaran. Dari sisi permintaan, kondisi pandemi COVID-19 jelas akan mengurangi sektor konsumsi, kegiatan perjalanan dan transportasi, serta perdagangan. Sedangkan dari sisi penawaran, kemungkinan besar yang terjadi adalah terkontraksinya produktivitas pekerja atau buruh, penurunan investasi dan kegiatan pendanaan, serta terganggunya rantai pasokan global.
Melalui peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat dengan protokol kesehatan yang ketat dan percepatan realisasi stimulus oleh pemerintah dari anggaran negara. DPR dengan fungsi pengawasannya perlu mendesak pemerintah untuk membuat kebijakan yang sebaiknya diarahkan pada upaya mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional. Di Indonesia sendiri beragam paket stimulus ekonomi yang diberikan oleh pemerintah bakal memberi dorongan pada pertumbuhan dan kondisi ekonomi Indonesia. Dengan kondisi tersebut maka proses pemulihan ekonomi pada 2021 diharapkan lebih cepat dan sesuai harapan semua masyarakat, pelaku usaha dan pemerintah. Tetapi jika kita melihat dari sudut pandang yang positif, adanya pandemi ini membuat masyarakat lebih kreatif meluncurkan ide-ide pikiran mereka agar tetap mendapatkan penghasilan, seperti berjualan dalam jaringan atau melalui internet yang kini semakin populer. Dari mulai bisnis kecil hingga bisnis besar, dan ada juga yang membuka privat untuk pendidikan melalui dalam jaringan (daring). Transaksi melalui dalam jaringan jadi masyarakat merasa lebih aman, mereka lebih memilih dalam jaringan daripada yang langsung bertatap muka pada masa seperti ini. Oleh sebab itu banyak penjualan atau pedagang kecil yang beralih profesi ke bidang jasa atau dalam jaringan. Jadi mereka sedikitnya masih mendapatkan penghasilan walaupun tidak sebanyak pada saat sebelum adanya pandemi.
ADVERTISEMENT
Daftar Pustaka :
https://berkas.dpr.go.id/puslit/files/info_singkat/Info%20Singkat-XII-15-I-P3DI-Agustus-2020-206.pdf
https://www.kompasiana.com/salsanurmaulida8997/610438379f7b9d381938c962/cara-pemerintah-memulihkan-ekonomi-nasional-di-masa-pandemi