Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
Inovasi Mahasiswa KKN UNS: Ubah Limbah Tahu Jadi Peluang Usaha di Desa Dibal
21 Februari 2025 11:23 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Qisti Luffiah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Boyolali – Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) yang tergabung dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) melaksanakan pemberdayaan masyarakat di Desa Dibal, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, dengan mengadakan pelatihan pengolahan limbah tahu menjadi produk bernilai ekonomi tinggi, Senin (20/1/2025). Program ini berfokus pada pemanfaatan limbah tahu menjadi produk makanan berbentuk nugget sebagai solusi mengurangi limbah dan membuka peluang usaha lokal.
ADVERTISEMENT
Inovasi Limbah Tahu Menjadi Produk Bernilai
Desa Dibal dikenal sebagai salah satu sentra produksi tahu di Kecamatan Ngemplak, yang menghasilkan limbah berupa ampas tahu dalam jumlah besar setiap harinya. Limbah ini, jika tidak diolah dengan baik, dapat mencemari lingkungan sekitar. Menyadari potensi sekaligus tantangan ini, mahasiswa KKN UNS mengembangkan inovasi berupa pembuatan nugget dari limbah tahu.
"Kami ingin memberikan solusi nyata bagi masyarakat Desa Dibal, terutama para produsen tahu, untuk mengelola limbah mereka secara lebih efektif dan menghasilkan produk yang memiliki nilai jual," ujar Dr. Dewi Kusuma Wardani, M.Si, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN UNS di Desa Dibal.
Proses produksi melibatkan beberapa tahapan, mulai dari pemisahan ampas tahu, pencampuran dengan bahan tambahan seperti tepung dan bumbu, hingga pengolahan melalui metode pengukusan dan penggorengan. Selain mengurangi limbah, produk ini menawarkan alternatif makanan sehat yang memiliki nilai gizi tinggi dan potensi komersial bagi warga.
ADVERTISEMENT
"Kami berharap kegiatan ini dapat membantu masyarakat memanfaatkan limbah tahu secara efektif dan menciptakan peluang usaha baru," jelas Edwin Lois, mahasiswa KKN UNS penanggung jawab program kerja ini.
Edwin Lois menekankan bahwa inovasi ini menawarkan manfaat ganda. "Produk nugget ampas tahu memiliki nilai gizi tinggi dan membuka peluang ekonomi berkelanjutan bagi warga Desa Dibal," ujarnya.
Dukungan dan Apresiasi Masyarakat
Salah satu warga Dibal, Umi, mengapresiasi inisiatif mahasiswa UNS. "Program ini sangat bermanfaat bagi masyarakat Dibal. Kami berharap kolaborasi ini dapat terus berlanjut dan membawa perubahan positif di masa depan," katanya. Antusiasme warga terlihat dari partisipasi aktif dalam setiap sesi pelatihan dan semangat mereka dalam mengadopsi inovasi ini sebagai peluang bisnis baru.
ADVERTISEMENT
Program inovatif ini tidak hanya mendukung pemberdayaan ekonomi, tetapi juga memberikan dampak positif bagi lingkungan. Dengan memanfaatkan limbah tahu yang sebelumnya terbuang, program ini secara signifikan mengurangi pencemaran dan mendukung tujuan keberlanjutan. Sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) no 8, yang berfokus pada Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, program ini membantu menciptakan peluang kerja baru dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Selain itu, program ini juga berkontribusi pada (SDGs no 12, yang mengutamakan Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, dengan mengurangi limbah dan mengelola sumber daya alam secara lebih berkelanjutan.
Melalui inovasi dan pemberdayaan, mahasiswa UNS berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam memajukan masyarakat. "Kami berharap program ini menjadi awal dari kolaborasi jangka panjang antara universitas dan masyarakat dalam menciptakan solusi inovatif untuk tantangan lokal," tutup Faiz Fathoni, Ketua KKN 14 UNS. (Trio/Qisti)
ADVERTISEMENT