Konten dari Pengguna

Pilkada Berlandaskan Musyawarah untuk Mufakat: Mewujudkan Cita-Cita Pancasila

Qitaluddin Haq Al-Ayyubi
Mahasiswa Universitas Pamulang
9 November 2024 19:12 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Qitaluddin Haq Al-Ayyubi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Pilkada 2024 (sumber: Generated by Dreamina AI https://dreamina.capcut.com/ai-tool/image/generate)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pilkada 2024 (sumber: Generated by Dreamina AI https://dreamina.capcut.com/ai-tool/image/generate)
ADVERTISEMENT
Pancasila, yang jadi dasar negara kita, nggak cuma sebagai pedoman buat kebijakan nasional, tapi juga penting banget buat diterapin dalam proses demokrasi di tingkat daerah, termasuk Pilkada. Sila ke-4 Pancasila, yaitu “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan,” ngajarin kita tentang pentingnya musyawarah dan mufakat dalam ngambil keputusan demi kebaikan bersama.
ADVERTISEMENT
Pilkada itu kan salah satu bentuk nyata demokrasi lokal di Indonesia. Tapi, sayangnya, dalam praktiknya, semangat musyawarah ini kadang terlupakan karena suasana politik yang sering banget panas dan penuh persaingan. Di artikel ini, kita bakal bahas kenapa musyawarah itu penting buat Pilkada dan gimana penerapan prinsip ini bisa bikin cita-cita Pancasila lebih terasa di tingkat daerah.
1. Nilai Musyawarah dalam Pancasila dan Kenapa Penting di Pilkada
Sila ke-4 Pancasila ngajarin kita kalau semua keputusan yang menyangkut kepentingan rakyat harus dibuat dengan musyawarah yang bijaksana, melibatkan semua pihak biar bisa mencapai mufakat. Dalam konteks Pilkada, musyawarah nggak berarti harus menghilangkan persaingan, tapi lebih ke gimana caranya bersaing dengan sehat dan tetap ngedengerin suara rakyat.
ADVERTISEMENT
Dengan musyawarah, calon kepala daerah jadi lebih fokus ke dialog dan memahami kebutuhan rakyat sebelum janji-janji kampanye diucapkan. Jadi, Pilkada nggak cuma ajang rebutan kursi kekuasaan, tapi bener-bener jadi momen buat calon pemimpin nunjukkin niat baik mereka buat masyarakat.
2. Tantangan Menerapkan Musyawarah dalam Pilkada
Nah, menerapkan nilai musyawarah dalam Pilkada ini bukan perkara gampang. Budaya politik kita masih sering ngedepanin persaingan yang tajam dan kadang nggak sehat. Pilkada sering kali diwarnai kampanye negatif, politik uang, atau bahkan polarisasi masyarakat yang bikin suasana makin panas.
Selain itu, masih banyak warga yang apatis atau cuek terhadap politik, jadi nggak banyak yang terlibat langsung dalam proses Pilkada. Padahal, musyawarah yang sesungguhnya butuh partisipasi aktif dari masyarakat. Kalau masyarakat nggak ikut terlibat, nilai musyawarah jadi susah buat diwujudin.
ADVERTISEMENT
3. Cara Supaya Musyawarah Bisa Lebih Diterapin di Pilkada
Supaya nilai musyawarah dan mufakat ini bisa lebih terasa, ada beberapa langkah yang bisa kita coba, misalnya:
- Edukasi Politik untuk Masyarakat: Dengan edukasi politik, masyarakat bisa ngerti pentingnya ikut serta dalam Pilkada dan gimana caranya milih pemimpin yang mengedepankan musyawarah. Kalau masyarakat makin paham, mereka bakal lebih kritis dan nggak gampang terpengaruh calon yang cuma jual janji.
- Debat yang Dialogis: Debat antar calon bisa dibuat lebih dialogis, bukan cuma ajang saling serang. Debat kayak gini bisa jadi cara bagus buat nunjukkin gimana musyawarah bisa berjalan, bahkan dalam situasi persaingan. Jadi, masyarakat bisa lihat calon yang bener-bener punya solusi, bukan cuma retorika.
ADVERTISEMENT
- Kolaborasi Antar-Pihak: Kolaborasi antara pemerintah daerah, tokoh masyarakat, dan kelompok lain bisa membantu menjaga suasana Pilkada tetap kondusif. Dengan begitu, kompetisi bisa berjalan dengan lebih sehat tanpa bikin masyarakat terpecah.
4. Manfaat Pilkada yang Mengutamakan Musyawarah
Kalau Pilkada lebih mengutamakan musyawarah, ada banyak banget manfaat yang bisa dirasain, antara lain:
- Pemimpin Lebih Responsif: Pemimpin yang dipilih dari proses musyawarah cenderung lebih peduli dan peka terhadap kebutuhan masyarakat, karena dari awal mereka udah kebiasaan ngedengerin aspirasi rakyat.
- Kedamaian Sosial: Pilkada yang mengutamakan musyawarah bisa ngurangin potensi perpecahan di masyarakat. Kalau semua orang merasa terlibat dan didengar, suasana jadi lebih damai.
- Kebijakan Lebih Efektif: Keputusan yang diambil melalui musyawarah biasanya lebih matang dan relevan sama kebutuhan rakyat, jadi kebijakan yang dibuat bisa lebih bermanfaat.
ADVERTISEMENT
5. Kesimpulan
Mewujudkan Pilkada yang berlandaskan musyawarah buat mufakat adalah langkah penting buat membawa nilai-nilai Pancasila ke demokrasi di tingkat lokal. Dengan semangat musyawarah, Pilkada bukan cuma jadi ajang milih pemimpin, tapi juga momen buat memperkuat persatuan dan komitmen bersama buat bangun daerah.
Walaupun nggak mudah, kalau semua pihak mau berusaha, Pilkada bisa jadi contoh nyata dari demokrasi yang adil, yang nggak cuma fokus menang-kalah, tapi benar-benar berpihak pada rakyat.
Qitaluddin Haq Al-Ayyubi Mahasiswa Universitas Pamulang