Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.0
Konten dari Pengguna
Tulungagung di Senja Ramadhan
15 April 2022 5:44 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Qobidhah Abiyu tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Alun Alun adalah salah satu pusat kota yang ramai dengan berbagai masyarakat, di setiap daerah tentu memiliki bangunan ini. Alun Alun merupakan lapangan luas terbuka, yang menunjukkan maskot kota tersebut sekaligus adanya sistem pemerintahan di dalamnya. Tidak sedikit kota yang Alun Alunnya kurang terurus, meliputi banyak hal seperti, memiliki tempat yang lebih menarik, terlalu gersang dan bukan menjadi pusat perhatian, dan yang lainnya.
ADVERTISEMENT
Tulungagung adalah salah satu kota kecil di Jawa Timur, yang mana sempat meraih penghargaan Adipura Kencana pada tahun 2012. Tulungagung kota kecil yang sangat memperhatikan kebersihanya, sehingga bukan hal yang aneh ketika melihat banyak petugas kebersihan selalu sigap untuk membersihkan kota kecil ini. Bahkan, saat itu Alun Alun Tulungagung, memiliki peraturan tidak diperbolehkan adanya jual beli, khususnya makanan. Sebagai upaya penjagaan kebersihan.
Saat ini, di tahun 2022 Alun Alun kembali menjajaki ketenarannya dalam upaya menyorot perhatian masyarakat, yang sebelumnya pernah sepi karena merasa pemerintahan tidak adil dalam mempekerjakan pedagang kaki lima saat itu, padahal pemerintah memberikan sumbangsih berupa PUJASERA (Pusat Jajanan Selera Rakyat) yang bertempat di sebelah Pasar Ngemplak, Tulungagung. Namun, gejolak tersebut seiring mereda karena mengetahui tujuan pemindahan tempat perdagangan tersebut ke Pujasera. Covid 19 kini sudah mulai mereda, Ramadhan penuh suka cita dan penuh kehangatan kembali dirasakan oleh sejumlah muslim di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Setiap Alun ALun kota memiliki makna filosofinya tersendiri, tak lain seperti Alun Alun kota Tulungagung, yang dulunya bernama "Taman Kusuma Wicitra", dan sekarang menjadi "Taman Aloon Aloon Tulungagung". Jika kita lebih mendalam melihat perubahan itu menunjukkan adanya kemajuan di dalamnya, bukan hanya aspek memperindah dan asri saja, namun ikut serta dalam perubahan zaman yang ada.
Ramadhan tahun ini kembali seperti Ramadhan sebelumnya, meskipun ada beberapa perubahan di dalamnya seperti pedagang kaki lima yang kembali diperbolehkan dalam jual beli, berkurangnya delman yang biasanya menetap dan lain sebagainya. Berikut perubahan yang ada di Alun Alun kota Tulungagung pada tahun 2022 :
Sebelum adanya "Adipura kencana" seperti ulasan di atas, pemerintah Tulungagung sempat melarang jual beli di pusat kota, sebagai upaya penjagaan kebersihan di dalamnya. Namun, kini mereka semua kembali, bahkan kita dapat menemui penjual makanan ikan, burung dara, di setiap pojok pintu masuk.
ADVERTISEMENT
Dahulu, Tulungagung hanya terfokus pada kebersihan, tempat olahraga, dan taman yang asri untuk sekadar jalan jalan. Hingga kehilangan rasa kenyamanan bagi pengunjung yang datang, seolah tidak ada kepuasan di dalam hati setiap pengunjung yang datang, tetapi kini terdapat lapangan di belakang tulisan "Taman Aloon Aloon kota Tulungagung" yang berfokus pada permainan anak, seperti melukis, bermain skuter, mobil mobilan, dan lain sebagainya.
Terdapat permainan pasir laut dan outbound di timur sudut alun alun. Sayangnya, kini tempat tersebut sudah tidak seramai dan terjaga seperti dulu, karena terdapat area permainan baru. Bahkan, pasir pantai yang biasanya melimpah, kini tinggal tanah kering yang keras.
ADVERTISEMENT
Ratusan burung dara, bisa kita temukan di sini, mereka beterbangan dengan eloknya, dan memutari seluruh penjuru. Masih sama seperti yang dulu. Setiap pengunjung diperbolehkan memberikan makanan terhadap burung dara tersebut, yang dulunya pemberian makan ini dilarang. Karena, tidak sedikit pengunjung yang sembarangan dalam memberikan makanan.
Selain di atas masih banyak kemajuan yang disuguhkan pemerintah untuk Alun Alun Tulungagung. Serba serbi budaya di Tulungagung tak mendapati perbedaan yang menonjol, khususnya Alun Alun sebagai penyambung berbagai perbedaan itu. Mulai anak anak, remaja, hingga yang tua pun ikut serta menikmati taman asri nan elok ini.
Senja Ramadhan tak seramai senja sebelumnya, karena adanya "New Normal", semua masyarakat bisa menikmati berbuka bersama keluarga, tidak seperti dulu yang "Ngabuburit" dianggap hal yang tenar dan wajib untuk diagendakan. Bahkan saat pandemi covid 19 berlangsung, pelanggaran yang dilakukan sangatlah mencolok, berbeda dengan Ramadhan kali ini, semua bisa lebih bertoleransi dalam bertindak, memutuskan ke mana dia pergi, dan bersama siapa tanpa rasa takut lagi.
ADVERTISEMENT
Orang tua pun tidak lagi khawatir akan keselamatan anaknya sekarang, karena Ramadhan penuh berkah tahun ini bisa dilakukan seperti sedia kala. Bukan hanya Alun Alun kota saja yang bisa menjadi kunjungan, masih banyak yang bisa dikunjungi lainnya, seperti perpustakaan daerah, Pendopo Tulungagung yang berisikan berbagai macam flora dan fauna khas, dan masjid agung Al Munawwar.
Masjid Agung Al Munawwar ini, bukanlah masjid yang bersifat golongan dan membedakan lainnya. Siapa saja berhak ikut masuk untuk melaksanakan salat. Selama Ramadhan berlangsung, seperti Ramadhan sebelumnya selalu ada pengajian atau kuliah subuh sebelum berbuka, dan berbuka bersama secara gratis.
Sekian tulisan ini, semoga bisa memberikan informasi yang bermanfaat mengenai tempat elok nan asri.
ADVERTISEMENT