Konten dari Pengguna

Dinamika Politik dan Ekonomi Perspektif untuk Generasi Masa Depan

Qonita Nur Qoidah
Mahasiswa S1 Akuntansi Universitas Airlangga
10 Januari 2025 12:52 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Qonita Nur Qoidah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber ilustrasi: Dibuat menggunakan DALL-E
zoom-in-whitePerbesar
Sumber ilustrasi: Dibuat menggunakan DALL-E
ADVERTISEMENT
Pendahuluan
Generasi milenial dan generasi Z telah menjadi bagian signifikan dari dinamika politik dan ekonomi, terutama dalam konteks pemilihan umum di berbagai negara, termasuk Indonesia. Dengan proporsi demografi yang besar, kedua generasi ini memiliki pengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan politik. Karakteristik unik generasi ini, seperti keterbukaan terhadap perubahan, pemanfaatan teknologi, serta pola pikir yang reflektif, membentuk lanskap politik yang terus berkembang. Dalam pemilu 2024, generasi milenial dan Z memainkan peran penting sebagai pemilih utama, menunjukkan betapa krusialnya memahami faktor-faktor yang memengaruhi keputusan mereka.
ADVERTISEMENT
Dinamika politik pada generasi muda ini seringkali dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal, seperti perkembangan teknologi informasi, media sosial, dan isu-isu global, termasuk perubahan iklim serta kesenjangan ekonomi. Generasi milenial yang dikenal lebih idealis sering menghubungkan pilihan politiknya dengan nilai-nilai perubahan sosial, sementara generasi Z, yang tumbuh di era teknologi, lebih pragmatis dalam pendekatan mereka. Perbedaan ini mencerminkan bagaimana pengalaman hidup masing-masing generasi membentuk pola pikir dan perilaku politik mereka.
Dalam konteks ekonomi, generasi milenial dan Z menghadapi tantangan yang unik. Generasi milenial telah mengalami dampak langsung dari krisis keuangan global 2008, yang membentuk pandangan mereka terhadap stabilitas ekonomi dan peran pemerintah. Sementara itu, generasi Z, yang tumbuh di era digital, memiliki pemahaman yang lebih kuat tentang ekonomi digital dan kreatif. Keduanya melihat ekonomi sebagai sarana untuk mencapai kesejahteraan, namun dengan fokus yang berbeda sesuai dengan pengalaman dan nilai-nilai mereka.
ADVERTISEMENT
Partisipasi politik generasi ini juga didukung oleh akses yang luas terhadap media sosial. Platform digital memungkinkan mereka untuk terlibat dalam diskusi politik, menyuarakan opini, dan mengorganisir gerakan sosial. Namun, eksposur yang tinggi terhadap informasi daring juga membawa risiko, seperti penyebaran berita palsu dan manipulasi informasi, yang dapat memengaruhi persepsi mereka secara negatif. Oleh karena itu, literasi digital menjadi aspek penting dalam membentuk keputusan politik generasi muda.
Selain itu, perubahan sosial dan budaya memainkan peran penting dalam membentuk persepsi generasi milenial dan Z. Keterbukaan terhadap keberagaman budaya, etnis, dan gender mendorong kedua generasi ini untuk mendukung inklusivitas dalam politik dan ekonomi. Mereka cenderung mendukung pemimpin yang tidak hanya mampu menciptakan perubahan positif, tetapi juga merepresentasikan nilai-nilai inklusivitas dan keadilan.
ADVERTISEMENT
Dengan tantangan dan peluang yang dihadapi, generasi milenial dan Z memiliki potensi besar untuk memengaruhi arah perkembangan politik dan ekonomi di masa depan. Pemahaman yang mendalam tentang preferensi, nilai, dan perilaku mereka menjadi kunci bagi para pemimpin dan pembuat kebijakan untuk menjembatani aspirasi generasi ini dengan kebutuhan pembangunan jangka panjang.
Sebagai kesimpulan, dinamika politik dan ekonomi yang melibatkan generasi milenial dan Z mencerminkan transformasi sosial yang signifikan. Generasi ini tidak hanya menjadi aktor pasif, tetapi juga agen perubahan yang aktif dalam membentuk masa depan bangsa. Dengan mengedepankan inovasi, inklusivitas, dan keadilan, mereka dapat memainkan peran penting dalam menghadapi tantangan global dan menciptakan masyarakat yang lebih berkelanjutan
PEMBAHASAN
Generasi Milenial dan Z sebagai Pelaku Utama Politik Masa Kini
ADVERTISEMENT
Generasi milenial (lahir 1981–1996) dan generasi Z (lahir 1997–2010) menjadi aktor utama dalam pemilu 2024. Dengan persentase populasi gabungan mencapai lebih dari 50% di Indonesia, kedua generasi ini membawa karakteristik unik yang memengaruhi keputusan politik mereka. Generasi milenial lebih dikenal dengan idealismenya, sementara generasi Z cenderung pragmatis dan sangat bergantung pada teknologi. Peran media sosial sebagai ruang interaksi dan kampanye digital telah menjadi faktor kunci dalam membentuk preferensi politik mereka.
Faktor-Faktor Penentu Persepsi Politik
Berbagai faktor eksternal memengaruhi persepsi politik generasi muda ini, termasuk globalisasi, isu lingkungan, dan kesenjangan ekonomi. Generasi milenial yang terpapar krisis ekonomi global 2008 memiliki kepekaan terhadap stabilitas ekonomi dan kesejahteraan sosial. Di sisi lain, generasi Z yang tumbuh di tengah perkembangan teknologi digital cenderung mendukung isu-isu progresif seperti keberlanjutan lingkungan dan keadilan sosial. Perbedaan latar belakang ini menunjukkan bahwa preferensi politik tidak hanya ditentukan oleh nilai-nilai individu, tetapi juga oleh pengalaman kolektif mereka.
ADVERTISEMENT
Partisipasi Politik Melalui Media Sosial
Media sosial memainkan peran sentral dalam partisipasi politik kedua generasi ini. Platform seperti Instagram, Twitter, dan TikTok digunakan untuk berbagi informasi politik, berpartisipasi dalam diskusi, hingga mengorganisir gerakan sosial. Namun, media sosial juga membawa tantangan, seperti penyebaran berita palsu yang dapat memengaruhi persepsi publik. Oleh karena itu, literasi digital menjadi keterampilan penting untuk memastikan generasi muda membuat keputusan yang terinformasi dengan baik.
Peran Pendidikan dalam Membentuk Persepsi Politik
Kualitas pendidikan memiliki dampak langsung terhadap pemahaman politik generasi muda. Generasi milenial dan Z yang memiliki akses ke pendidikan berkualitas cenderung lebih kritis dalam menilai informasi dan mengambil keputusan politik. Kurikulum yang menekankan pada toleransi, keberagaman, dan pemikiran kritis dapat membantu generasi ini untuk memahami isu-isu kompleks secara lebih mendalam. Dengan demikian, pendidikan menjadi elemen penting dalam membentuk pandangan politik yang inklusif dan progresif.
ADVERTISEMENT
Perspektif Ekonomi: Dari Stabilitas hingga Inovasi
Dalam konteks ekonomi, generasi milenial dan Z memiliki fokus yang berbeda. Generasi milenial lebih menekankan pada stabilitas ekonomi dan ketersediaan lapangan kerja, sedangkan generasi Z menunjukkan minat besar pada ekonomi digital dan kreatif. Dukungan terhadap kebijakan ekonomi yang inklusif dan inovatif menjadi aspirasi kedua generasi ini, yang percaya bahwa teknologi dapat menjadi solusi untuk berbagai tantangan ekonomi di masa depan.
Perubahan Sosial dan Budaya sebagai Dinamika Politik
Kedua generasi ini juga menunjukkan keterbukaan terhadap keberagaman budaya, etnis, dan gender. Dalam konteks politik, mereka mendukung kebijakan yang mengutamakan inklusivitas dan keadilan. Misalnya, generasi Z lebih vokal dalam isu-isu seperti kesetaraan gender dan perubahan iklim, sementara generasi milenial sering terlibat dalam kampanye yang menuntut reformasi kebijakan sosial dan ekonomi. Perubahan sosial ini mencerminkan nilai-nilai kolektif yang sedang berkembang di antara generasi muda.
ADVERTISEMENT
Membentuk Masa Depan yang Berkelanjutan
Generasi milenial dan Z memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan dalam menghadapi tantangan global. Dengan memanfaatkan teknologi, pendidikan, dan partisipasi politik, mereka dapat berkontribusi pada pembangunan masyarakat yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Untuk mewujudkan potensi ini, penting bagi para pemimpin dan pembuat kebijakan untuk memahami aspirasi generasi ini dan menciptakan ruang yang memungkinkan mereka untuk berpartisipasi secara aktif dalam pengambilan keputusan.
Kesimpulan
Generasi milenial dan generasi Z memainkan peran penting dalam dinamika politik dan ekonomi masa kini. Sebagai kelompok demografis terbesar, mereka memiliki kekuatan untuk memengaruhi arah kebijakan dan pembangunan di masa depan. Dengan karakteristik yang berbeda, generasi milenial yang cenderung idealis dan generasi Z yang lebih pragmatis memberikan warna baru dalam lanskap politik.
ADVERTISEMENT
Penggunaan teknologi dan media sosial telah membuka ruang partisipasi yang lebih luas bagi generasi ini, meskipun tetap ada tantangan seperti ancaman berita palsu dan kurangnya literasi digital. Di sisi lain, kualitas pendidikan dan keterbukaan terhadap isu-isu sosial seperti keberagaman dan keberlanjutan menjadi landasan utama yang memengaruhi cara berpikir dan keputusan mereka.
Dalam bidang ekonomi, fokus pada stabilitas, inovasi, dan ekonomi digital mencerminkan aspirasi generasi muda untuk menciptakan kesejahteraan yang merata. Kedua generasi ini memiliki pandangan yang inklusif dan berorientasi pada masa depan, dengan harapan besar terhadap pemimpin yang mampu menciptakan perubahan positif.
Dengan memahami dinamika ini, penting bagi pemimpin, pembuat kebijakan, dan masyarakat secara umum untuk menciptakan ruang dialog dan kolaborasi yang inklusif. Generasi milenial dan Z tidak hanya sebagai pewaris masa depan, tetapi juga sebagai penggerak perubahan yang dapat membantu menciptakan dunia yang lebih adil, berkelanjutan, dan inovatif.
ADVERTISEMENT
Daftar Pustaka
Fitriyani, A., Rosadi, A. D., Laila, F., Puspita, D., & Imron, A. (2024). Determinan Persepsi Perilaku Generasi Milenial dengan Generasi Z Mempengaruhi Keputusan dalam Pemilihan Umum Tahun 2024. Journal of Education Science (JES), 10(1), 14-23.
Barna Group. (2018). The Connected Generation: How Millennials & Gen Z Are Shaping the Future. Ventura, CA: Barna Group.
Twenge, J. M., & Campbell, W. K. (2018). The Narcissism Epidemic: Living in the Age of Entitlement. Atria Paperback.
Howe, N., & Strauss, W. (2000). Millennials Rising: The Next Great Generation. Vintage Books.
DiMaggio, P., Hargittai, E., Neuman, W. R., & Robinson, J. P. (2001). Social Implications of the Internet. Annual Review of Sociology, 27, 307-336.
ADVERTISEMENT
BPS (2020). Statistik Gender dan Generasi di Indonesia. Badan Pusat Statistik Indonesia.
Kadir, N. (2022). Media Sosial dan Politik Partisipatif: Suatu Kajian Ruang Publik, Demokrasi Bagi Kaum Milenial dan Gen Z. Jurnal Risett Sosiologi Progresif Aktual, 199-215.