Konten dari Pengguna

Advokasi Keadilan oleh Gen Z di Era Society 5.0

Qonita Hamidah
Mahasiswi, S1 Hukum Tata Negara UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
6 Agustus 2023 14:46 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Qonita Hamidah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Teknologi di Era Society 5.0 (Sumber: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Teknologi di Era Society 5.0 (Sumber: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Society 5.0 menandai era baru kemajuan manusia, di mana teknologi terintegrasi secara mulus dengan setiap aspek kehidupan kita. Di garis depan era ini adalah generasi Z, sebuah kelompok yang tumbuh di dunia yang berubah dengan cepat.
ADVERTISEMENT
Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi bagaimana generasi Z siap untuk mendorong perubahan signifikan di Society 5.0, membentuk nilai inti dan prioritasnya.
Gen Z menunjukkan ketertarikan dan keterlibatan yang kuat dalam perjuangan melawan ketidaksetaraan sosial dan diskriminasi. Mereka mengambil peran aktif dalam menyuarakan hak-hak individu, mempromosikan inklusivitas, dan menentang segala bentuk diskriminasi.
Berikut beberapa cara gen Z terlibat dalam perjuangan melawan ketidaksetaraan sosial dan diskriminasi. Pertama, gerakan hak sipil dan anti-rasisme. Gen Z telah menjadi motor utama dalam gerakan hak sipil modern, seperti gerakan Black Lives Matter. Mereka menghadiri protes, menyusun petisi, dan mendesak perubahan kebijakan untuk mengatasi ketidaksetaraan rasial dan kekerasan polisi.
Kedua, advokasi LGBT+. Gen Z memiliki sikap yang lebih inklusif terhadap komunitas LGBT+ dan berjuang untuk hak-hak mereka. Mereka mendukung pernikahan sejenis, mengampanyekan kesadaran akan isu-isu transgender, dan mempromosikan ruang aman bagi individu LGBT+.
ADVERTISEMENT
Ketiga, keerlibatan dalam politik. Gen Z semakin terlibat dalam politik untuk membawa perubahan. Mereka mendukung pemimpin yang berkomitmen terhadap keadilan sosial dan sering kali terlibat dalam kampanye pemilihan untuk memajukan tujuan inklusivitas.
Keempat, mendukung hak perempuan. Gen Z secara aktif mendukung hak perempuan dan mengadvokasi kesetaraan gender. Mereka berpartisipasi dalam kampanye untuk mengakhiri pelecehan seksual, menghapus stigma terkait tubuh perempuan, dan memperjuangkan kesempatan yang setara dalam pendidikan dan karier.
Ilustrasi Gen Z (Sumber: pexels.xom)
Generasi Z (gen Z) telah menunjukkan komitmen yang kuat terhadap advokasi keadilan sosial dalam berbagai aspek kehidupan mereka. Mereka menjadi pendorong utama dalam mengatasi ketidaksetaraan dan diskriminasi dalam masyarakat, serta mempromosikan inklusivitas dan keadilan.
Mereka telah mengambil pendekatan inovatif dengan menggunakan baik aktivisme online dan offline untuk mempromosikan inklusivitas dan keadilan dalam masyarakat. Dengan akses yang luas ke teknologi dan media sosial, gen Z telah mengubah cara aktivisme dilakukan dan menciptakan dampak yang signifikan.
ADVERTISEMENT
Gen Z menggunakan platform media sosial seperti Twitter, Instagram, TikTok, dan Facebook untuk memulai kampanye dan menyuarakan isu-isu sosial. Mereka mengampanyekan tagar (hashtag) yang relevan untuk menyatukan pesan dan memperoleh dukungan lebih luas.
Mereka menciptakan konten edukatif berupa infografis, gambar, dan video yang menjelaskan isu-isu penting seperti ketidaksetaraan rasial, hak LGBT+, dan perubahan iklim. Konten ini membantu menyebarkan kesadaran dan mengajak orang untuk bergabung dalam perjuangan melawan diskriminasi.
Gen Z seringkali menggunakan platform petisi online seperti Change.org untuk mengumpulkan dukungan dan tanda tangan dalam rangka mendorong perubahan kebijakan. Petisi ini menjadi alat yang efektif untuk menarik perhatian dan tekanan kepada pemimpin dan lembaga.
Gen Z aktif terlibat dalam protes dan demonstrasi fisik untuk menyuarakan isu-isu penting. Mereka berpartisipasi dalam gerakan seperti protes anti-rasisme dan protes lingkungan, mendukung tindakan kolektif untuk mempengaruhi perubahan.
ADVERTISEMENT
Mereka juga membawa isu-isu inklusivitas dan keadilan ke dalam lingkungan pendidikan mereka. Mereka mengadakan diskusi, seminar, dan acara sosial yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan membangun dukungan.