Konten dari Pengguna

Urgensi Anggota DPR Independen

Qonita Hamidah
Mahasiswi, S1 Hukum Tata Negara UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
15 Agustus 2023 13:32 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Qonita Hamidah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto Gedung DPR (Sumber: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Foto Gedung DPR (Sumber: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) memiliki peran sentral dalam menyuarakan kepentingan rakyat dan mengambil keputusan yang berkaitan dengan kebijakan negara. Meskipun mayoritas anggota DPR berasal dari partai politik, keberadaan anggota DPR dari unsur perseorangan memiliki urgensi yang tak dapat diabaikan.
ADVERTISEMENT
Salah satu alasan utama mengapa anggota DPR dari unsur perseorangan penting adalah sebagai bentuk representasi yang lebih beragam. Anggota-anggota ini dapat mewakili berbagai kelompok dan latar belakang masyarakat yang beragam tanpa terikat oleh platform atau kepentingan partai politik tertentu.
Dengan demikian, suara-suara minoritas atau pandangan yang kurang populer tetap dapat diakomodasi dalam proses pembuatan kebijakan, mencegah dominasi pendapat mayoritas yang mungkin tidak selalu mewakili kepentingan semua lapisan masyarakat.
Selain itu, anggota DPR dari unsur perseorangan memiliki peluang lebih besar untuk bergerak secara independen dan bekerja melintasi garis partai. Hal ini dapat berdampak positif dalam mendorong kerja sama lintas partai yang lebih produktif.
Bendera Partai Politik (Sumber: Shutterstock)
Dalam situasi di mana politik seringkali dibayangi oleh pertarungan partai, anggota dari unsur perseorangan dapat berperan sebagai jembatan penghubung antara berbagai faksi politik, membantu meredakan konflik, dan mengedepankan kepentingan bersama.
ADVERTISEMENT
Keberagaman pandangan dan pengetahuan yang dimiliki oleh anggota DPR dari unsur perseorangan juga dapat memperkaya diskusi dan pembuatan keputusan di parlemen. Dalam konteks globalisasi dan perkembangan teknologi, isu-isu yang kompleks dan multidimensional semakin sering muncul.
Anggota-anggota dari latar belakang profesional tertentu, seperti ilmuwan, akademisi, atau tokoh masyarakat, dapat memberikan perspektif yang lebih mendalam dan terinformasi dalam memahami serta mengatasi tantangan-tantangan ini.
Dalam mengemban tugasnya, anggota DPR dari unsur perseorangan juga dapat membawa konsep akuntabilitas yang lebih kuat. Mereka tidak terikat oleh aturan partai yang ketat, sehingga memiliki kebebasan lebih besar untuk berbicara dan bertindak sesuai dengan pandangan dan keyakinan mereka. Keterbukaan ini dapat mendorong transparansi dan integritas dalam proses pembuatan kebijakan serta memperkuat hubungan antara wakil rakyat dan konstituennya.
Ilustrasi Anggota DPR Independen (Sumber: Shutterstock)
Secara keseluruhan, keberadaan anggota DPR RI dari unsur perseorangan memberikan manfaat berupa representasi yang lebih inklusif, kemampuan untuk memfasilitasi kolaborasi lintas partai, pandangan yang lebih mendalam dalam diskusi kebijakan, serta konsep akuntabilitas yang lebih kuat.
ADVERTISEMENT
Meskipun jumlah mereka mungkin terbatas, peran dan urgensi anggota DPR dari unsur perseorangan tetap menjadi komponen penting dalam menjaga kelancaran dan efektivitas lembaga legislatif di Indonesia.
Salah satu contoh nyata urgensi anggota DPR dari unsur perseorangan adalah dalam penanganan isu lingkungan. Anggota DPR yang memiliki latar belakang sebagai ahli lingkungan atau aktivis lingkungan dapat memperjuangkan kebijakan yang lebih berpihak pada pelestarian alam dan keberlanjutan lingkungan, tanpa harus terikat oleh agenda politik partai. Dengan demikian, isu-isu lingkungan yang seringkali terpinggirkan atau ditunda dapat lebih cepat mendapat perhatian serius.
Selanjutnya, dalam hal legislasi bidang kesehatan, seorang anggota DPR dengan latar belakang sebagai dokter atau ahli medis dapat membawa pengetahuan yang lebih mendalam tentang permasalahan kesehatan dan perluasan akses pelayanan medis bagi masyarakat. Keberadaan mereka dapat membantu memastikan bahwa undang-undang yang berkaitan dengan kesehatan dirumuskan dengan benar dan mengutamakan kesejahteraan masyarakat.
DPR mengadakan rapat paripurna ke-27 masa persidangan V tahun sidang 2022-2023, Selasa (20/6/2023). Foto: Zamachsyari/kumparan
Contoh lainnya adalah dalam hal pengembangan teknologi dan inovasi. Anggota DPR yang memiliki keahlian di bidang teknologi informasi atau industri kreatif dapat berperan penting dalam merumuskan regulasi yang mendukung pertumbuhan sektor-sektor tersebut. Mereka dapat mendorong kebijakan yang memfasilitasi riset, investasi, dan pengembangan teknologi demi mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis pengetahuan.
ADVERTISEMENT
Dalam aspek hak asasi manusia, anggota DPR dari unsur perseorangan juga memiliki potensi besar untuk menjadi pengawal dan pembela hak-hak individu tanpa harus terbebani oleh kepentingan partai. Mereka dapat aktif dalam memperjuangkan perlindungan hak-hak minoritas, kesetaraan gender, dan kebebasan berpendapat tanpa terhalang oleh dinamika politik partai.
Dengan demikian, kehadiran anggota DPR dari unsur perseorangan dapat memberikan kontribusi berharga dalam berbagai bidang kebijakan yang memiliki dampak signifikan terhadap masyarakat. Melalui penggabungan keahlian dan keberagaman pandangan, mereka dapat membentuk legislatif yang lebih dinamis, responsif, dan mampu menjawab tuntutan zaman dengan cara yang lebih holistik dan komprehensif.