Apakah Harus Bisa Menggambar? Ini Deretan Mitos Seputar Jurusan DKV!

Quipper Indonesia
Distributors of wisdom | Membawa pendidikan terbaik ke seluruh penjuru Indonesia
Konten dari Pengguna
29 November 2020 20:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Quipper Indonesia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Quipper Blog
zoom-in-whitePerbesar
Quipper Blog
ADVERTISEMENT
Jurusan Desain Komunikasi Visual alias DKV merupakan salah satu jurusan yang cukup hits belakangan ini, salah satunya dipicu perkembangan industri kreatif di Indonesia yang sedang pesat. Namun, banyak mitos dan pertanyaan yang melekat tentang Jurusan DKV, mulai dari apakah harus bisa menggambar untuk masuk program studi ini? Hingga anggapan bahwa lulusannya hanya bisa jadi desainer grafis.
ADVERTISEMENT
Tentu, sebelum kamu masuk ke Jurusan DKV, kamu harus cari tahu dulu fakta-fakta tentang jurusan tersebut agar tidak terjebak mitos. Yuk baca ulasannya berikut ini!

Mitos Seputar Jurusan DKV

1. Yang penting bisa menggambar dengan bagus
Kamu pasti bertanya-tanya apakah masuk Jurusan DKV harus bisa menggambar? Bahkan ada pula mitos yang beredar yang menganggap untuk masuk jurusan ini yang terpenting adalah bisa menggambar dengan bagus.
Hmm.. Jurusan DKV memang basic-nya adalah menggambar dan hampir semua mata kuliah yang dipelajari juga tidak jauh-jauh dari yang namanya gambar, sehingga sangat memungkinkan dengan modal kemampuan menggambarmu akan cukup membantu dalam perkuliahan. Namun, yang perlu kamu ketahui adalah kemampuan menggambar dengan bagus bukan berarti akan memudahkan menjalani perkuliahan. Karena, yang tak kalah penting dari kemampuan menggambar adalah kamu harus mampu dalam meramu ide atau sebuah konsep desain. Ide atau konsep tersebut harus memenuhi unsur-unsur seni desain dengan baik. Untuk melakukan hal tersebut diperlukan kombinasi pemahaman seni, nilai, dan unsur-unsur artistik lainnya sehingga apa yang hasilkan bukan sekedar gambar. Sampai sini kamu dapat menarik kesimpulannya bukan?
ADVERTISEMENT
2. Lulusannya cuma bisa jadi desainer grafis
Banyak yang berencana kuliah DKV dengan tujuan untuk memuluskan perjalanannya menjadi seorang desainer grafis profesional, hal tersebut sebenarnya sangat wajar. Namun, pandangan tersebut akan berubah secara drastis setelah kamu menjalani hari-hari sebagai mahasiswa Jurusan DKV lho! Sejak semester pertama menjadi mahasiswa DKV, kamu sudah bisa melihat peluang-peluang yang ingin kamu raih setelah lulus dari jurusan ini. Peluang-peluang tersebut akan semakin tergambar setelah kamu berada di semester lanjut dan sudah memiliki pengalaman mengerjakan berbagai penugasan dan proyek dari dosen.
Pada dasarnya, banyak sekali pilihan karier yang sangat menjanjikan bagi seorang lulusan Jurusan DKV, misalnya menjadi seorang animator. Profesi yang satu ini dibutuhkan di berbagai industri kreatif lho Quipperian, mulai dari film, televisi, periklanan, hingga industri game baik itu di dalam negeri maupun luar negeri. Cukup banyak animator Indonesia yang sukses berkarier di luar negeri, misalnya saja Griselda Sastrawinata seorang animator Indonesia yang terlibat di film-film produksi Disney dan salah satu karya desainnya adalah Anna dan karakter pendukung lainnya dalam film Frozen.
ADVERTISEMENT
Selain menjadi seorang animator, profesi lainnya yang bisa kamu pilih setelah menyelesaikan kuliah di Jurusan DKV adalah talent director, desainer visual efek, ilustrator, desainer produk, desainer game, hingga berwirausaha.
3. Kuliahnya santai dan gampang
Kalau melihat keseharian mahasiswa DKV mungkin akan melihat kesan santai ataupun mudah karena selalu bermain-main dengan cat warna dan cenderung fun. Namun, sebenarnya di balik itu semua mahasiswa DKV tidak pernah berhenti menerima berbagai jenis tugas dengan tingkat kesulitan berbeda-beda yang tidak pernah berujung. Perlu kamu ketahui pula, mahasiswa DKV tidak hanya fokus belajar menggambar, tetapi juga mempelajari proses produksi hingga pengelolaan bisnis.
4. Hanya belajar tentang olah visual
Olah visual maksudnya mengorganisir unsur-unsur visual pada suatu desain yang terdiri dari warna, garis, dan gambar. Olah visual yang baik pada suatu gambar akan mampu menyampaikan pesan yang maksimal. Ya, belajar di Jurusan DKV memang menuntutmu untuk memiliki olah visual yang baik. Namun, saat ini DKV tidak hanya terimplementasi pada bentuk visual tetapi juga sudah merambah ke audio visual dalam hal ini videografi. Jadi kamu juga akan belajar bagaimana berkarya yang baik di bidang videografi.
ADVERTISEMENT
5. Bisa berkreasi semau gue
Jika kamu berpikir bahwa kuliah di Program Studi DKV kamu akan dibebaskan berkreasi untuk membuat suatu karya tentunya hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Sejak semester 1 kamu sudah akan dihadapkan dengan banyak tugas dan dalam menyelesaikan tugas-tugas tersebut kamu harus mengikuti panduan yang telah ditetapkan.
Kemudian dalam membuat sebuah karya desain grafis maupun videografi kamu hanya dibebaskan dalam menemukan sebuah ide konsep. Dan, ketika meramu ide tersebut menjadi sebuah karya akan banyak memerlukan sentuhan teknis dan harus memenuhi unsur-unsur penting yang membangun karya tersebut. Apalagi di dunia kerja nanti, tentu kamu nggak bisa berkarya “semau gue” karena akan berurusan dengan kepentingan perusahaan ataupun klien.
ADVERTISEMENT
Nah, setelah ulasan mitos seputar Jurusan DKV di atas semoga pandangan kamu mengenai jurusan ini semakin tercerahkan ya! Kamu juga sudah bisa menjawab bukan, apakah masuk Jurusan DKV harus bisa menggambar?
Dengan mencari tahu realita yang sebenarnya, kamu pun dapat mempersiapkan diri dengan baik. Beberapa realita perkuliahan yang telah dijelaskan di atas, semestinya menjadi referensi penting bahwasanya kuliah di Jurusan DKV tidak semudah yang dibayangkan. Namun, kamu akan dapat menyelesaikannya dengan baik jika kamu serius menjalaninya lalu memilih karier yang telah kamu cita-citakan setelah lulus nanti.