Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Ketika Konsumsi Berita Negatif Merusak Mental: Cara Bagaimana Mengatasinya
18 Desember 2024 15:53 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari qumi aisyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di era digital saat ini, kita dibanjiri informasi dari berbagai platform media, baik tradisional maupun media sosial. Sayangnya, sebagian besar berita yang sering kita temui cenderung bersifat negatif, seperti konflik, bencana, krisis ekonomi, atau kejahatan. Meski tujuannya untuk memberi informasi, paparan berita negatif secara terus-menerus dapat berdampak buruk bagi kesehatan mental. Fenomena ini disebut sebagai doomscrolling atau perilaku terus menerus mengonsumsi berita buruk yang justru meningkatkan kecemasan dan stres.
ADVERTISEMENT
Lalu, mengapa otak kita seakan tertarik pada berita negatif, dan bagaimana konsumsi informasi ini bisa merusak kesehatan mental? Lebih penting lagi, bagaimana cara kita mengatasinya? Artikel ini akan membahas secara mendalam dampak berita negatif terhadap mental serta strategi praktis untuk melindungi kesejahteraan diri di tengah arus informasi yang tidak terkendali.
Mengapa Otak Cenderung Menyukai Berita Negatif?
1. Negativity Bias
Otak manusia secara alami lebih peka terhadap informasi negatif dibandingkan informasi positif. Menurut Paul Rozin dan Edward Royzman dalam studi negativity bias, hal ini berakar dari evolusi manusia. Di masa lalu, memperhatikan ancaman atau bahaya membantu manusia bertahan hidup. Akibatnya, hingga saat ini, berita negatif lebih mudah menarik perhatian dan memicu respons emosional dibandingkan berita positif.
ADVERTISEMENT
2. Efek Media dan Sensasionalisme
Media sering kali menggunakan judul sensasional untuk menarik klik dan perhatian audiens. Istilah seperti "darurat," "bencana," atau "krisis" kerap digunakan untuk meningkatkan keterlibatan. Menurut penelitian dari American Psychological Association (APA), paparan berulang terhadap berita negatif menciptakan persepsi bahwa dunia lebih berbahaya dan tidak stabil dari kenyataannya.
3. Ketergantungan Informasi
Di era media sosial, perilaku doomscrolling menjadi tren. Tanpa disadari, individu menghabiskan waktu berjam-jam menggulir layar untuk membaca berita negatif dengan harapan mendapatkan informasi terbaru. Namun, kebiasaan ini justru menciptakan siklus kecemasan dan membuat mental semakin terbebani.
Dampak Konsumsi Berita Negatif terhadap Kesehatan Mental
1. Meningkatkan Kecemasan dan Stres
Berita negatif yang terus-menerus dikonsumsi dapat memicu reaksi stres kronis. Menurut studi yang dipublikasikan dalam British Journal of Psychology, membaca atau menonton berita tentang tragedi, bencana, atau krisis ekonomi dapat meningkatkan hormon kortisol yang terkait dengan stres. Dalam jangka panjang, hal ini bisa memicu gangguan kecemasan.
ADVERTISEMENT
2. Membentuk Pandangan Dunia yang Pesimis
Paparan berita negatif secara konstan membuat seseorang memiliki persepsi bahwa dunia adalah tempat yang penuh ancaman. Hal ini dikenal sebagai fenomena Mean World Syndrome, yang dijelaskan oleh George Gerbner dalam teori Cultivation. Mereka yang terlalu sering terpapar berita negatif cenderung menjadi lebih pesimis, curiga, dan cemas terhadap lingkungan sekitar.
3. Mengganggu Kesehatan Emosional dan Tidur
Mengonsumsi berita negatif sebelum tidur dapat memengaruhi kualitas tidur seseorang. Studi dari Harvard Medical School menunjukkan bahwa paparan informasi yang memicu stres sebelum tidur menyebabkan gangguan tidur, mimpi buruk, dan kelelahan mental keesokan harinya.
4. Menurunkan Motivasi dan Produktivitas
Perasaan cemas dan putus asa akibat berita negatif dapat mengurangi motivasi dan produktivitas. Rasa tidak berdaya yang muncul sering kali membuat individu merasa "apa pun yang dilakukan tidak akan ada artinya."
ADVERTISEMENT
Cara Mengatasi Dampak Berita Negatif terhadap Mental
1. Batasi Waktu Konsumsi Berita
Tetapkan waktu khusus untuk membaca berita, misalnya hanya 20-30 menit sehari. Hindari membaca berita negatif secara berlebihan, terutama sebelum tidur. Mengurangi waktu konsumsi berita dapat membantu mengontrol reaksi emosional dan mental Anda.
2. Pilih Sumber Berita yang Kredibel
Fokus pada sumber berita yang kredibel dan hindari media yang cenderung sensasional. Konsumsi berita dengan pendekatan netral dan faktual akan membantu Anda tetap terinformasi tanpa memicu kecemasan.
3. Berhenti Doomscrolling
Jika Anda merasa terus-menerus menggulir berita negatif, coba hentikan aktivitas tersebut dengan menggantinya dengan kegiatan yang lebih positif, seperti membaca buku, mendengarkan musik, atau melakukan meditasi.
4. Seimbangkan dengan Informasi Positif
ADVERTISEMENT
Carilah berita atau cerita positif yang menginspirasi, seperti kisah kemanusiaan, pencapaian individu, atau kemajuan dalam ilmu pengetahuan. Ini dapat membantu memperbaiki persepsi dunia yang sebelumnya terlalu dipenuhi pikiran negatif.
5. Praktik Mindfulness dan Self-Care
Melatih mindfulness atau kesadaran diri dapat membantu mengelola emosi negatif yang muncul akibat berita buruk. Praktik ini melibatkan meditasi, pernapasan dalam, atau jurnal syukur sebagai cara meredakan stres.
Di era arus informasi yang cepat dan tak terbatas, konsumsi berita negatif bisa berdampak serius terhadap kesehatan mental. Sifat alami manusia yang lebih sensitif terhadap ancaman membuat kita mudah terperangkap dalam pola pikir negatif akibat paparan berita buruk. Namun, dengan membatasi waktu konsumsi, memilih sumber yang kredibel, dan menjaga keseimbangan mental melalui informasi positif, kita bisa melindungi kesehatan mental kita di tengah derasnya pemberitaan negatif.
ADVERTISEMENT
Ingatlah, tetap terinformasi itu penting, tetapi kesehatan mental Anda jauh lebih berharga. Mulailah membangun kebiasaan bijak dalam mengonsumsi berita demi menjaga ketenangan dan keseimbangan dalam hidup.
Referensi
1. Rozin, P., & Royzman, E. B. (2001). "Negativity Bias, Negativity Dominance, and Contagion." Personality and Social Psychology Review.
2. American Psychological Association. (2021). "The Effects of Stressful News on Mental Health."
3. Harvard Medical School. (2019). "Why Watching the News Before Bed Could Be Hurting Your Sleep."
4. "How Doomscrolling is Hurting Your Mental Health." (2022). Psychology Today.