news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Panjangnya Perjalanan Manusia Menuju Surga

Quran Buddy Indonesia
Your Buddy for Exploring the Miracle of Quran
Konten dari Pengguna
17 Mei 2020 17:26 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Quran Buddy Indonesia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Masih ingat dengan postingan Quran Buddy soal YOLO? Kalau Quran Buddies belum baca artikelnya, bisa baca di sini yaa.
ADVERTISEMENT
Nah kali ini, Quran Buddy akan kembali mengingatkan bahwa sejatinya, manusia itu tidak hidup hanya sekali. Manusia akan dibangkitkan kembali oleh Allah SWT untuk mempertanggung jawabkan amalnya dan mendapatkan ganjarannya atas yang telah ia perbuat di dunia.
Setelah alam dunia, manusia akan dihadapkan dengan alam kubur, nantinya manusia akan ditanya oleh malaikat Munkar Nakir. Jika amalannya baik ia akan mendapat nikmat kubur, jika amalannya buruk kelak mendapat siksa kubur.
Perjalanan Manusia Menuju Akhirat. Dok: Bimbingan_Islam/Instagram.
Kemudian ketika sasangkala ditiup, masa itu adalah tanda awal usainya usia bumi. Alam semesta akan hancur. Tak terkecuali manusia. Pada masa ini, tak ada lagi yang tersisa di muka bumi.
Setelah bumi luluh lantak, manusia akan melewati babak baru kehidupan. Manusia akan melanjutkan perjalanan panjangnya menuju akhirat.
ADVERTISEMENT
Seluruh manusia akan dibangkitkan pada Hari Kebangkitan, dikumpulkan di Padang Mahsyar. Selama di Padang Mahsyar, manusia menetap di padang ini sangat lama, dan panas.
Saking lamanya keputusan dari Allah, sebagian orang berkata, "putuskanlah walaupun saya harus ke neraka," saking mencekamnya keadaan di sana.
Manusia kemudian datang kepada nabi-nabi, ada: Ibrahim, Musa, Isa, dan semuanya tidak bisa memberi syafaat. Sampai akhirnya seluruh manusia datang kepada Nabi Muhammad, kemudian Rasulullah sujud di hadapan Allah, dan itulah syafa'at Rasulullah yang bisa menyelamatkan umatnya.
Setelah syafaat didapat, perjalanan masih belum selesai. Manusia masih harus menempuh tahapan yang akan menentukan mereka bermuara ke surga atau neraka.
Ilustrasi Timbangan. Dok: Pixabay
Hari itu adalah Hari Perhitungan, Hari Penyerahan Catatan Amal, dan Hari Penimbangan Amal. Pada hari ini segala amal dihitung, ditampakan dan ditimbang. Jika kebaikannya lebih banyak dibandingkan keburukan, maka timbangannya akan lebih berat ke kanan. Dan sebaliknya, jika lebih banyak keburukan, timbangannya akan lebih berat ke kiri.
ADVERTISEMENT
Setelah masa perhitungan ini selesai, manusia tidak langsung dikirim ke destinasi terakhir.
Manusia akan mendatangi Telaga Al-Kautsar milik Rasulullah. Telaga ini airnya lebih putih ketimbang susu, aromanya lebih harum ketimbang minyak kasturi.
Bagi orang-orang yang beriman yang meminum satu teguk dari telaga ini kelak tidak akan merasakan haus selamanya.
Setelah itu baru manusia menyebrangi jembatan (sirath) dan sampai di destinasi terakhir, yaitu surga atau neraka.
Menyadari bahwa perjalanan kita sangat panjang menuju surga, alangkah baiknya jika kita memperhatikan segala tingkah laku kita di dunia. Merencanakannya lebih matang dari pada merencanakan masa depan di dunia.
Dalam hal ini, salah satu kontributor Quran Buddy, Zayn, mengingatkan melalui Surat Al-Hasyr ayat 18-21 yang ia baca, bahwa hendaknya orang-orang beriman memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat),
ADVERTISEMENT
Sebab sebagaimana yang telah kita ketahui, perjalanan di akhirat lebih panjang dan lebih berat, tergantung dengan amal yang kita lakukan di dunia.
Yuk Buddies, kita siapakan bekal kita sebaik-baiknya. Melakukan kebaikan jika hanya satu kali dengan jumlah besar kita tidak akan mampu, namun apabila dilakukan sedikit demi sedikit setiap harinya, insyaAllah jumlahnya akan menggunung. Fastabiqul khairat, buddies!
====
Yuk like, follow dan share akun ini jika kamu ingin belajar dan mendalami Al-Quran bersama Quran Buddy. Kamu juga bisa loh mengikuti @quranbuddy.id di Instagram.