Kamikaze: Kritik Eminem Terhadap Kritikus

R Luthfi Prabhaswara
Seorang mahasiswa Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya Angkatan 2018.
Konten dari Pengguna
17 September 2021 14:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari R Luthfi Prabhaswara tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
15 Desember 2017, Eminem resmi merilis album komersial kesembilan miliknya, Revival setelah sebelumnya juga sempat meluncurkan single “Walk on Water” bersama Beyonce. Dalam Revival, Eminem lebih mengutarakan sisi rentan dan rapuh-nya sebagai rapper kondang. Hal ini terlihat pada lagu-lagunya yang lebih personal dibandingkan dengan album-album sebelumnya seperti
Sumber: Instagram @Eminem
Marshall Mathers LP2 yang lebih menunjukkan sisi liar dan alter-ego nya, Slim Shady. Revival berhasil meraih angka penjualan sebanyak 267.000, jumlah yang cukup fantastis bagi seorang Eminem setelah 15 tahun lebih karirnya di dunia hip-hop.
ADVERTISEMENT
Meskipun demikian, album ini ternyata tidak terlalu sukses terutama di mata kritikus profesional. Revival memang bagus secara konten, namun performa rapping untuk rapper sekelas Eminem menurutnya sangat mengecewakan bahkan dapat dikatakan sebagai album terburuknya. “Produksi instrumental yang digunakan oleh Rick Rubin, Alex da Kid, dan Eminem nya sendiri pun mengecewakan dan lebih parahnya lagi candaan yang digunakan dalam lagu-lagunya terasa sangat dangkal” ujar Mikael Wood dalam laman LA Times. “Eminem merupakan rapper dengan performa teknikal terbaik di generasinya, akan tetapi pemilihan instrumental di lagu-lagunya sangat tidak baik. Rasanya seperti ia ingin mengulang lagu hit-nya di tahun 2010 yaitu ‘Love The Way You Lie’ akan tetapi Revival dikemas jauh lebih buruk dari itu” ujar Andrew Barker dalam Variety. Beberapa penggemar juga menyayangkan mengapa Eminem justru malah menghadirkan banyak popstar ternama alih-alih berkolaborasi dengan lebih banyak rapper.
ADVERTISEMENT
”To the body bag, I'll be back. And when I am, I'll be at your f***** throat like chloraseptic” -Eminem dalam Chloraseptic Remix
Melihat banyaknya hujaman kritik kepada dirinya, Eminem tidak tinggal diam. Rapper berusia 47 tahun itu merilis “Chloraseptic Remix” bersama 2Chainz dan Phresher. Substansi lagu tersebut berisi kecaman Eminem terhadap orang-orang yang mengkritik, menghina, dan mencacinya dengan mengkritik dan menghajar balik melalui liriknya yang pedas. Selain itu, ia juga mengatakan bahwa akan kembali dan mengincar seluruh orang-orang yang menghujatnya.
31 Agustus 2018, boom secara tiba-tiba Eminem merilis Kamikaze tanpa ada peringatan apapun. Terbukti perkataan Eminem sebelumnya di “Chloraseptic Remix” bahwa ia akan kembali bukan hanya isapan jempol belaka dan di album ini Eminem betul-betul menghajar balik orang-orang yang mengkritik dan mencaci dirinya. Dalam beberapa lagu seperti “Lucky You” bersama Joyner Lucas, “Not Alike” bersama Royce Da 5’9, Fall, dan The Ringer Eminem memberikan gempuran lirik-lirik diss-track terhadap orang-orang yang mencacinya dulu. Beberapa “korban” celaan Eminem merupakan nama-nama yang tidak asing terdengar seperti Machine Gun Kelly, Charlamagne Tha God, Lord Jamar, Tyler, The Creator, para “mumble rapper”, dan masih banyak lagi. Terminologi “mumble rap” merujuk kepada rapper-rapper yang seringkali bergumam dalam lagunya seperti Lil Pump, Lil Xan, dll.
ADVERTISEMENT
Kamikaze menuai respon positif terutama dari para penggemarnya. Menurut mereka, Kamikaze mengingatkan pada era Eminem di tahun 2000-an yang lirik-liriknya cenderung brutal dan kontroversial. Di sisi lain, kebanyakan kritikus merasa bahwa Eminem merupakan sosok yang denial karena tidak dapat menerima masukan dari orang lain. “Kamikaze merupakan sebuah produk dari seseorang paruh baya yang tidak mau membuka dirinya pada sesuatu yang baru. Meski demikian, performa rapping Eminem di Kamikaze jauh lebih memukau dibandingkan dengan pendahulunya, Revival.” ujar Alexis Petridis dalam The Guardian. “Album keduanya dalam kurang dari setahun. Kamikaze merupakan sebuah album yang mengecewakan karena Eminem hanya terlihat marah-marah sendiri tanpa benar-benar mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di dunia hip-hop.” kata Stpehen Kearse dalam Rolling Stone.
ADVERTISEMENT
Eminem merupakan salah satu legenda di kancah permusikan, khususnya musik hip-hop. Sejak tahun 1999, karirnya tidak pernah lepas dari kontroversi. Di album Kamikaze pun ia berusaha untuk menghidupkan lagi aura kontroversi yang pernah melekat di dirinya. Di sisi lain, sangat masuk akal apabila Eminem marah dan kesal karena albumnya yang paling personal dan menunjukkan sisi ringkih dari album-albumnya yang lain, Revival justru malah mendapat banyak hujatan dan cacian. Usaha untuk mengkritik dan menghajar orang-orang yang mengkritik pedas albumnya dengan membuat album yang 70% kontennya tentang kritikan terasa sangat dangkal dan kurang kreatif dari sosok legenda sekelas Eminem. Alangkah baiknya jika Eminem mau menerima masukan dan fokus untuk membuat album yang lebih sempurna. Terlepas dari semua hal itu, Eminem juga patut diapresiasi karena menjelang 15 tahun karirnya ia masih secara konsisten merilis album dan sukses secara penjualan.
ADVERTISEMENT