Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Skincare dan Standar Kecantikan: Apakah Kecantikan Membuat Hidup Lebih Mudah?
21 Januari 2025 16:27 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Rabbani Thoyyibah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Apakah Kecantikan Membuat Hidup Lebih Mudah?
Pernahkah Anda mendengar ungkapan "cantik itu bonus"? Di balik kesederhanaan kalimat itu, terdapat realita kompleks yang mengakar kuat dalam masyarakat kita. Di era media sosial, kecantikan sering dianggap sebagai tiket menuju penerimaan sosial dan peluang yang lebih besar. Namun, apakah benar kecantikan membawa kebahagiaan, atau justru menjerat kita dalam tekanan yang sulit dihindari?
ADVERTISEMENT
Beauty Privilege dan Stereotip di Baliknya
Beauty privilege adalah keuntungan sosial yang diperoleh seseorang karena dianggap memiliki penampilan menarik. Fenomena ini terjadi dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk hubungan interpersonal, dunia kerja, hingga persepsi tentang kompetensi seseorang. Sayangnya, privilege ini tidak lepas dari berbagai stereotip yang justru merugikan.
Salah satu stereotip yang sering muncul adalah pandangan bahwa kecantikan dapat menggantikan kecerdasan atau kemampuan seseorang. Pernyataan seperti, "Nggak pintar juga nggak apa-apa asal cantik," menjadi bukti bagaimana penampilan kerap dianggap lebih penting. Dalam dunia kerja, banyak lowongan yang memprioritaskan penampilan fisik daripada keterampilan atau pengalaman.
Akibatnya, banyak orang menjadikan penampilan fisik sebagai tujuan utama, mengejar standar kecantikan tertentu seperti kulit cerah, tubuh ideal, dan wajah yang dianggap sempurna. Standar ini sering kali tidak realistis, mendorong banyak individu untuk menghabiskan waktu, energi, dan uang demi mencapainya. Media sosial memperkuat tekanan ini dengan mempromosikan gaya hidup yang terlihat sempurna.
ADVERTISEMENT
Tren Skincare dan Tekanan Sosial
Salah satu dampak dari dominasi standar kecantikan adalah meningkatnya tren perawatan diri, khususnya dalam bentuk skincare dan produk kecantikan lainnya. Produk-produk ini kerap dipasarkan melalui iklan dengan visual yang mencerminkan kecantikan ideal. Hal ini menciptakan persepsi bahwa kecantikan hanya bisa diraih dengan memenuhi standar tertentu.
Di satu sisi, perawatan diri dapat meningkatkan rasa percaya diri dan membuat seseorang merasa lebih nyaman. Namun, di sisi lain, tekanan sosial untuk "selalu terlihat sempurna" sering kali membuat banyak orang merasa tidak cukup baik. Ketidakmampuan untuk memenuhi standar ini dapat memicu rasa minder, ketidakpuasan diri, hingga perilaku konsumtif yang tidak sehat.
Benarkah Beauty Privilege Selalu Membawa Kebahagiaan?
Beauty privilege memang memberikan keuntungan tertentu, seperti pandangan yang lebih positif terhadap kompetensi dan akses ke peluang yang lebih besar. Namun, tekanan untuk selalu memenuhi ekspektasi masyarakat dapat menjadi beban besar. Mereka yang dianggap memenuhi standar kecantikan sering kali merasa terjebak dalam penilaian dangkal yang hanya melihat tampilan luar, tanpa menghargai kepribadian atau kemampuan mereka.
ADVERTISEMENT
Apa yang Lebih Penting?
Sudah waktunya mendefinisikan kecantikan dengan lebih inklusif. Kecantikan bukan hanya tentang fisik, tetapi juga tentang rasa percaya diri, sikap baik, dan kualitas diri yang dimiliki seseorang. Nilai diri tidak ditentukan oleh bagaimana orang lain menilai kita, melainkan oleh bagaimana kita menghargai diri sendiri.
Merawat diri tetap penting, tetapi lakukanlah untuk kesehatan dan kenyamanan, bukan untuk memenuhi ekspektasi sosial yang tidak realistis. Fokuslah menjadi versi terbaik dari diri demi menghargai diri sendiri, bukan semata-mata untuk menyenangkan orang lain.
Beauty privilege adalah kenyataan yang tidak bisa diabaikan, tetapi kecantikan bukanlah segalanya. Tekanan untuk memenuhi standar tertentu sering kali menghilangkan esensi diri yang sebenarnya. Jadilah diri yang autentik, karena kecantikan sejati tidak sebatas tentang apa yang terlihat dari luar.
ADVERTISEMENT