Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Kesalahan Fonologi di Luar Ruang
19 Desember 2023 14:06 WIB
Tulisan dari Rabiel Umam tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kesalahan fonologi adalah tindakan kekurangan fonem, kelebihan fonem, atau kesalahan fonem dalam penulisan atau pengucapan yang dilakukan oleh manusia. Kesalahan ini sering sekali terjadi dalam kehidupan sehari-hari, terutama di spanduk. Spanduk adalah salah satu media informasi luar ruangan yang sering kita jumpai di kehidupan kita. Sayangnya, penulisan di spanduk masih banyak sekali terdapat kesalahan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Masih banyak spanduk yang ditemukan dipinggir jalan yang menggunakan kata atau kalimat yang salah. Kesalahan yang paling sering ditemui adalah kesalahan fonologi. Dalam fonologi, kesalahan berbahasa meliputi kekurangan fonem, perubahan fonem, penghilangan fonem, dan penambahan fonem. Spanduk bersifat persuasif. Persuasif adalah seni verbal yang dilakukan untuk meyakinkan seseorang untuk melakukan sesuatu yang diinginkan penulis atau pembicara pada saat itu juga atau di waktu yang akan datang (Keraf, 2012:118). Maka dari itu, pesan persuasif itu haruslah disampaikan dengan jelas tanpa kesalahan, agar pembaca atau pendengar tidak salah mengartikan pesan yang ingin disampaikan. Salah satu contoh kesalahan fonologi dalam spanduk adalah sebagai berikut:
Seperti yang bisa dilihat, terdapat kesalahan fonologis pada spanduk tersebut. Kesalahan terdapat pada kata “menyalukan” dan kata “batuan”. Penulisan yang benar seharusnya “menyalurkan” dan “bantuan”. Pada kata “menyalukan”, terdapat kekurangan fonem /r/ setelah fonem /u/. Pada kata “batuan” terdapat juga kekurangan fonem /n/ yang seharusnya ada sebelum fonem /t/. Contoh kesalahan lainnya adalah sebagai berikut:
Terdapat kesalahan fonologis pada plang tersebut. Pada kalimat yang tertera di plang tersebut, terdapat dua kesalahan, yakni pada kata "anpa" dan "seijin". Pada kata "anpa" terdapat pengurangan fonem /t/ di awal kata yang seharusnya menjadi "tanpa". Lalu, pada kata "seijin" terdapat penggantian fonem yakni penggunaan fonem /j/, yang mana seharusnya memakai fonem /z/. Kata "seijin" merupakan kata tidak baku, dan seharusnya menggunakan kata baku, yaitu "seizin".
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, marilah kita mempelajari bahasa Indonesia yang baik dan benar lalu menerapkannya di kehidupan kita. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar akan berdampak baik untuk kedepannya, terutama untuk pengetahuan bagi generasi selanjutnya. Mulai sekarang mari kita minimalkan kesalahan dalam berbahasa Indonesia dan gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.