Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1
Konten dari Pengguna
Pandangan Islam Sebagai Agama Melihat Pemaksaan Berhijab Bagi Perempuan
13 Desember 2022 21:59 WIB
Tulisan dari RABINA NUR ANISYA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Menutup aurat adalah salah satu kewajiban bagi kaum muslimah dan salah satu cara menutup aurat ini adalah dengan berhijab. Berhijab pun juga merupakan kewajiban perempuan setelah menikah dan menjaga pergaulan dalam Islam. Namun, masih banyak kaum muslimah yang enggan menutup aurat, sebenarnya banyak dalil dalam Al-Qur'an tentang kewajiban berhijab. Tapi disamping itu, kita sebagai kaum muslimah yang sudah berhijab tidak boleh memaksa seseorang baik saudara, teman atau kerabat untuk berhijab.
ADVERTISEMENT
Adakah dari kalian yang pernah memaksa kerabat perempuan untuk berhijab?
Ingat! bukan hak kita untuk memaksakan apa yang kita yakini kepada orang lain, sekalipun orang terdekat kita. Hal baik pasti akan diikuti dengan sendirinya tanpa ada paksaan. Islam menghendaki kepasrahan total sebagai muslim atau muslimah. Semua ajaran Islam harus dilakukan dengan ketaatan dan kepatuhan yang tulus. Ketulusan tidak mungkin lahir, kecuali dari kesadaran yang utuh dalam lubuk hati terdalam. Inilah apa yang kita sebut ikhlas, yakni tidak ada motif lain, kecuali hanya untuk Allah.
Hijab kembali jadi perbincangan publik akhir-akhir ini. Yang disuguhi perdebatan terkait video Zavilda TV yang merekam dua perempuan sedang meminta atau lebih tepatnya memaksa mereka untuk menutup aurat, Zavilda TV memang dikenal dengan konten-kontennya adalah memaksa memakai hijab atau pun cadar kepada perempuan-perempuan di pinggir jalan Malioboro, Selasa (23/12).
ADVERTISEMENT
Konten yang diunggah di kanal Youtube Zavilda TV tersebut Zavilda menghampiri dua orang perempuan yang sedang duduk secara tiba-tiba. Setelah itu, Zavilda tidak bertanya nama atau berkenalan terlebih dahulu, melainkan langsung bertanya agama yang dianut perempuan-perempuan dalam video tersebut. Dan meminta untuk dua perempuan tersebut memakai hijab. Tapi, cara yang dilakukannya untuk mengingatkan atau mengajak kebaikan sangat menyinggung orang lain di depan umum. Zavilda termasuk orang muslim bersikap konservatif yang merasa dirinya paling suci, dia bisa berbicara dengan orang lain yang dia pikir lebih berdosa darinya hanya karena perempuan-perempuan tersebut memakai pakaian terbuka.
Masih banyak cara menyampaikan dengan baik tanpa harus melukai perasaan seseorang. Pentingnya rasa menghargai dan menghormati seseorang. Kita sebagai manusia harus memiliki adab dan berakhlak berbicara dengan orang lain. Karena orang beradab sudah pasti berilmu tapi orang berilmu belum tentu beradab.
ADVERTISEMENT
Jangan kalian memaksa jika meminta. Demi Allah, jika seseorang meminta kepadaku sesuatu, kemudian aku mengabulkan permintaannya tersebut dengan perasaan tidak senang, maka tidak ada keberkahan pada dirinya dan apa yang ia minta itu.” (HR. Muslim no. 1038).
"Siapa yang menasehatimu secara sembunyi-sembunyi, maka ia benar-benar menasehatimu. Siapa yang menasehatimu di khalayak ramai, dia sebenarnya menghinamu," (Imam Syafi’i). Dalam konteks ini keikhlasan dan ketulusan menjadi faktor penting dalam pemberian nasihat. Tidak dibutuhkan sikap riya.
Dapat disimpulkan bahwa hijab itu bukan "opsi", itu kewajiban bagi setiap wanita muslim. Tapi memang kalau memaksakan hijab ke orang lain itu salah, asalkan iman kita bisa melakukan perintah Allah atau tidak. Memang kita sebagai saudara patut untuk mengingatkan tapi juga tidak membenarkan jika ada paksaan seperti apa yang viral akhir-akhir ini.
ADVERTISEMENT
Jadi, agama Islam mengajarkan untuk menasehati dan mengingatkan seseorang dengan cara yang baik-baik. Semoga seluruh manusia di muka bumi ini masih bisa melihat representasi muslim yang sesungguhnya dengan bertemu muslim lainnya yang baik juga.