Konten dari Pengguna

Romania Tempat Sampah Eropa: Industri Sampah Ilegal yang Merusak Lingkungan

Rachel Wotulo
Mahasiswa Universitas Kristen Indonesia
8 Januari 2025 14:59 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rachel Wotulo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Romania telah menjadi tempat pembuangan akhir terbesar di Eropa, dengan mayoritas sampah yang diekspor termasuk dalam kategori non-berbahaya, seperti kertas dan kardus. Secara teori, jenis sampah ini dianggap aman dan mudah untuk didaur ulang. Namun, praktik di lapangan sering kali jauh dari ketentuan regulasi. Sebagai contoh, Romania menghadapi penyelundupan sampah berbahaya dalam jumlah besar, yang mencapai ratusan ton dalam setiap pengiriman. Biaya yang dikenakan untuk menerima sampah ilegal ini sangat rendah, yaitu sekitar €30 per ton, yang melibatkan praktik korupsi oleh perusahaan lokal dan oknum tertentu yang ingin mendapatkan keuntungan tambahan.
Ilustrasi Limbah Industri Sampah Ilegal Sumber: Freepik, 2023
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Limbah Industri Sampah Ilegal Sumber: Freepik, 2023
Pada tahun 2021, lebih dari 3.700 ton sampah ilegal masuk ke Romania, mencakup sampah plastik, kaca, kertas, hingga pakaian. Sampah ini sebagian besar dikirim dari negara-negara besar Eropa seperti Italia, Jerman, dan Inggris. Tantangan yang dihadapi bukan hanya soal pengiriman ilegal, tetapi juga akibat minimnya program pengolahan limbah yang memadai di Romania. Alih-alih memanfaatkan sampah untuk energi atau daur ulang, sebagian besar sampah berakhir di lahan kosong yang dijadikan tempat pembuangan akhir (TPA) ilegal, di mana limbah ini hanya dikubur atau dibakar.
ADVERTISEMENT
Seperti yang terjadi di Kota Constanța, di mana 1.800 ton sampah ilegal dari Jerman terdeteksi. Sampah ini dilabeli sebagai plastik, tetapi setelah diperiksa, ditemukan kandungan berbahaya seperti ban mobil, baterai, logam, dan asbes, yang semuanya memiliki dampak negatif terhadap kesehatan lingkungan dan masyarakat. Bahan-bahan ini berisiko menyebabkan kanker dan mencemari tanah serta udara di sekitar lokasi pembuangan. Kontaminasi udara akibat pembakaran sampah berbahaya ini juga menimbulkan risiko jangka panjang bagi kualitas udara di Romania.
Ironisnya, dampak buruk dari polusi ini justru menambah keuntungan bagi industri farmasi, karena masyarakat yang terpapar polusi harus mengonsumsi obat-obatan secara rutin. Fenomena ini menciptakan siklus yang memperkaya berbagai pihak di balik praktik ilegal ini, tetapi merugikan masyarakat kelas bawah yang terkena dampaknya secara langsung. Sebagai contoh, komunitas miskin yang tinggal di dekat TPA ilegal sering kali tidak memiliki akses ke perawatan kesehatan yang memadai untuk menangani penyakit akibat paparan polusi.
ADVERTISEMENT
Peran Uni Eropa?
Meski Uni Eropa memiliki regulasi ketat terkait impor dan ekspor limbah, praktik ilegal terus terjadi akibat lemahnya penegakan hukum di negara penerima seperti Romania. Salah satu penyebab utamanya adalah korupsi yang melibatkan perusahaan besar, pejabat pemerintah, dan mafia lokal. Perusahaan-perusahaan semen di Romania, misalnya, memanfaatkan sampah sebagai bahan bakar tanpa pengolahan yang memadai. Hal ini menghasilkan polusi udara yang signifikan, seperti emisi nitrogen oksida, sulfur dioksida, dan karbon dioksida. Nitrogen oksida bahkan tercatat sebagai salah satu penyebab utama polusi udara di negara ini.
Upaya yang dilakukan untuk menghentikan praktik ini masih belum cukup. Karena, pihak berwenang Romania telah melakukan beberapa operasi penegakan hukum yang berhasil mengungkap jaringan penyelundupan sampah. Namun, tanpa hukuman yang signifikan bagi para pelaku, baik dari pihak pengekspor maupun penerima, praktik ini akan terus berlangsung. Selain itu, korupsi yang merajalela dalam sistem pemerintahan Romania semakin memperparah situasi. Pejabat yang seharusnya menegakkan hukum justru sering kali terlibat dalam jaringan ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.
ADVERTISEMENT
Solusi yang Dibutuhkan
ADVERTISEMENT
Isu ini mencerminkan perlunya solidaritas global dalam menghadapi krisis lingkungan. Negara-negara maju harus menyadari bahwa kebijakan ekspor limbah mereka memiliki konsekuensi besar bagi negara-negara penerima. Sebaliknya, Romania juga harus memperkuat sistem hukum dan infrastrukturnya untuk melindungi lingkungan dan masyarakat dari dampak buruk limbah ilegal.
Karena tanpa langkah-langkah konkret dan kerja sama internasional yang kuat, praktik seperti ini akan terus berlangsung, menciptakan kerusakan jangka panjang terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat. Dalam jangka panjang, solusi ini juga membutuhkan perubahan paradigma dalam cara dunia menangani limbah. Alih-alih melihat limbah sebagai masalah, limbah harus dianggap sebagai sumber daya yang dapat dimanfaatkan kembali melalui teknologi modern dan inovasi. Dengan pendekatan yang tepat, limbah dapat diubah menjadi energi atau bahan baku baru yang mendukung ekonomi sirkular. Transformasi ini tidak hanya akan mengurangi dampak lingkungan, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru yang berkelanjutan.
ADVERTISEMENT