Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Unjuk Kekuatan Militer 'Victory Day' Rusia dan Alutsista Indonesia
4 Desember 2019 18:03 WIB
·
waktu baca 3 menitDiperbarui 7 Desember 2021 2:38 WIB
Tulisan dari mia rachelia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pernahkah kamu ingin tahu seberapa besar kekuatan militer Rusia? Tanggal 9 Mei adalah tanggal yang paling tepat untuk mengetahui jawabannya. Karena pada tanggal ini Rusia memperingati Victory Day atau dalam bahasa Rusia disebut dengan День Победы (Den Pobedy) yang artinya hari kejayaan.
ADVERTISEMENT
Ciri khas dari Den Pobedy setiap tahunnya yaitu parade militar besar-besaran yang menjadi bagian dari suguhan perhelatan terbesar di negeri ini. Parade militer ini berlangsung serentak pada tanggal 9 Mei di seluruh kota dan pelosok Rusia serta sejumlah negara pecahan Uni Soviet.
Perhelatan akbar Den Pobedy juga dimanfaatkan Rusia sebagai unjuk kekuatan militer Rusia dan ajang unjuk kebolehan kecanggihan alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang dimiliki Rusia. Peringatan ini juga untuk membangkitkan jiwa patriotisme, nasionalisme, penghargaan terhadap pahlawan.
Presiden Rusia selalu hadir dan memberikan sambutan kenegaraan di depan barisan para pasukan angkatan bersenjata Rusia, para veteran, dan para tamu undangan di seremoni puncak peringatan Den Pobedy, yang berlangsung di Red Square. Setelah seremoni berlangsung dilanjutkan dengan parade militer berupa atraksi militer serta marching dalam formasi barisan dari angkatan bersenjata Rusia.
Bagi orang Rusia, Den Pobedy merupakan peringatan kemenangan Uni Soviet mengalahkan Nazi Jerman atau sering disebut sebagai kejayaan Uni Soviet dalam the Great Patriotic War yang berlangsung tahun 1941 sampai dengan 1945.
ADVERTISEMENT
Selain parade militer, dalam peringatan Den Pobedy 9 Mei, masyarakat Rusia juga melakukan arak-arakan membawa poster-poster foto keluarga yang telah meninggal sebagai pengingat atas kehilangan keluarga yang gugur dalam perang ini. Menurut pemerintah Rusia diperkirakan terdapat sekitar 27 orang juta tentara dan masyarakat sipil Uni Soviet telah gugur dalam the Great Patriotic War.
Parade militer Den Pobedy biasanya selalu dipenuhi dengan atraksi militer pesawat tempur, helikopter, tank, panser, dan armada milter terbaik lainnya yang dimiliki Rusia. Pada tahun 2019, parade militer menampilkan partisipasi dari 13.000 tentara dan pameran 130 alutsista Rusia. Alutsista yang dipamerkan, antara lain, tank-tank era Perang Dunia II sampai dengan unit-unit Yars Intercontinental Ballistic Missiles (ICBM) launchers serta armada militer tercanggih highlight parade militer tahun ini, seperti tank terbaru Rusia yaitu tank Armata, dan S400 anti-aircraft missiles.
Dalam sambutan pidatonya pada tahun 2019, Presiden Rusia, Vladimir Putin menyampaikan bahwa Rusia akan terus berupaya untuk meningkatkan kekuatan militernya. Peringatan Den Pobedy ini juga disiarkan secara langsung di televisi nasional.
Rusia memang menaruh perhatian besar terhadap pertahanan nasional, termasuk pengembangan alutsista di negaranya dan dengan sokongan anggaran pertahanan yang cukup besar. Masyarakat Rusia pun mendukung pemerintah karena merasa bahwa negara melindungi dan dapat memberikan rasa aman bagi warganya. Kekuatan militer Rusia ini juga cukup membuat gentar negara-negara lain untuk mencoba mengganggu kedaulatan wilayahnya.
Refleksi bagi Alutsista Indonesia
Berkaca pada Rusia dan kekuatan militernya, termasuk kondisi alutsista Rusia yang cukup maju dan modern, Indonesia dapat melihat dan menjadikan hal ini sebagai referensi dalam pemajuan alutsista Indonesia. Kita tahu bahwa saat ini Indonesia tengah berupaya untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas alutsista untuk matra darat, laut, dan udara dikarenakan alutsista Indonesia belum memenuhi Minimum Essential Force (MEF).
ADVERTISEMENT
Sudah saatnya Indonesia semakin memberikan prioritas terhadap pertahanan Indonesia, khususnya modernisasi dan pengadaan alutsista, sebagai salah satu agenda prioritas pemerintah. Selain anggaran pertahanan tentunya kita perlu memperhatikan optimalisasi industri pertahanan tanah air. Ambisi TNI untuk jaya di darat, udara, dan laut juga perlu dukungan alutsista kuat.
Sebagai negara yang bercita-cita menjadi negara maju di tahun 2045, satu pertanyaan harus terus digulirkan untuk kepentingan kemajuan pertahanan dan keamanan Indonesia serta menjaga kedaulatan NKRI, yaitu apakah Indonesia cukup disegani masyarakat dunia apabila melihat kondisi alutsista dan kekuatan militer yang kita miliki. Mari kita renungkan bersama.