Candi Prambanan: Asal Usul dan Sejarah Singkat

Potret Candi Prambanan hasil Dokumentasi Pribadi

SEJARAH CANDI PRAMBANAN

Candi Prambanan merupakan Candi bercorak Hindu yang dibangun sekitar Abad ke-9 Masehi. Candi ini terletak di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Di masa Raja Kerajaan Medang Mataram dari hasil Dinasti Sanjaya, Rakai Pikatan membangun Candi ini untuk menghormati Dewa Trimurti dalam agama Hindu:

Pembangunan Candi ini berlangsung sejak tahun 850 Masehi hingga dilanjutkan pada pemerintahan Sri Maharaja Rakai Kayuwangi Dyah Lokapala Sri Sajjanotsawatubggadewa dan Maha Sri Maha Rakai Watukura Dyah Balitung Sri Dharmodaya Mahasambu. Pembangunan awal Candi Prambanan selanjutnya terus di sempurnakan oleh Raja-Raja Medang Mataram berikutnya seperti Raja Daksa dan Tulodong, hingga akhirnya ada Ratusan Candi-Candi tambahan di sekitar Candi utama.

Pada masa kejayaannya, Candi prambanan berfungsi sebagai Candi Agung yang digunakan untuk menggelar berbagai Upacara penting dan untuk rangka memperlajari Kitab Weda dan melaksanakan Ritual.

Namun pada akhirnya, Candi raksasa ini ditinggalkan akibat dari pemindahan Ibu Kota yang dilakukan oleh Sri Maharaja Rake Hino Dyah Sindok Sri Isanawikrama Dharmottungadewawijaya atau lebih dikenal sebagai Mpu Sinduk atau Empu Sendok.

PENEMUAN KEMBALI DAN PEMUGARAN CANDI PRAMBANAN

Sejarah Candi Prambanan bergulir sampai akhirnya ditemukan kembali oleh seorang warga Belanda bernama CA. Lons pada tahun 1733. Saat itu, Jawa Tengah berada di bawah pemerintahan Britania Raya.

Salah satu bawahan Gubernur-Letnan, Sir Thomas Stamford Raflles yang bernama Colin Mackenzie, menemukan Prambanan. Thomas yang memang sangat tertarik pada sejarah dan budaya Jawa pun memerintahkan penyelidikan lebih lanjut.

Faktanya, reruntuhan candi tetap terlantar. Pada era 1880-an, tercatat pernah dilakukan penggalian yang tidak serius, yang berakhir pada banyaknya pencurian dan penjarahan. Prambanan menjadi korban para pencuri artefak, seperti yang terjadi di Borobudur.

Beberapa tokoh mulai melakukan tindakan pembersihan dan pembongkaran besar-besaran. Namun, pembongkaran tersebut akhirnya menjadikan ada banyak batu-batu Candi yang tertumpuk di sepanjang Sungai Opak.

Batu-batu tersebut diambil oleh warga, bahkan ada banyak warga Belanda yang menjadikannya sebagai hiasan taman. Sementara warga pribumi menggunakan bangunan candi sebagai salah satu bahan bangunan dan fondasi rumah mereka.

Akhirnya Candi Prambanan mengalami pemugaran pada tahun 1918, dan baru benar-benar serius ditangani pada sekitar tahun 1930-an. Upaya restorasi dilakukan terus menerus, hingga pada tahun 1953 pemugaran candi Siwa dirampungkan dan diresmikan oleh Presiden Soekarno.

Potret Candi Prambanan hasil Dokumentasi Pribadi

Selama ini mungkin banyak diantara kita yang mengetahui asal usul Candi Prambanan sebagai bukti dari kisah legenda Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso dari kisah Penduduk Desa yang tinggal di sekitar Candi ini pun membuat cerita secara turun temurun untuk menjelaskan alasan mengapa Candi ini ada, Candi Prambanan atau dikenal dengan Candi Roro Jonggrang, berdasarkan cerita rakyat yang beredar, konon Candi Prambanan ini dibangun oleh bangsa Jin di bawah kendali Bandung Bondowoso. hal ini dilakukan atas persyaratan untuk melamar Roro Jongrang namun sayangnya pembangunan tersebut mengalami kegagalan, karena Roro Jongrang kemudian membuat siasat agar pembangunan tersebut mengalami kegagalan dan karena hal tersebutlah membuat Bandung Bondowoso pada saat itu sangatlah murka, kemudian ia mengutuk Roro Jonggrang hingga ia mengutuknya menjadi sebuah Arca Batu yang digunakan untuk melengkapi Candi ke-1000.