Generasi Sandwich: Capek Wajar, Semua demi Keluarga

rachma triana
Mahasiswa Universitas Pamulang-Sastra Indonesia
Konten dari Pengguna
28 Juni 2023 6:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari rachma triana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto oleh Rajesh TP dari Pexels: https://www.pexels.com/id-id/foto/club-sandwich-disajikan-di-chopping-board-1600711/
zoom-in-whitePerbesar
Foto oleh Rajesh TP dari Pexels: https://www.pexels.com/id-id/foto/club-sandwich-disajikan-di-chopping-board-1600711/
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Generasi sandwich, seperti namanya sandwich yang dapat diartikan bertumpuk atau bersusun. Merupakan kondisi seseorang yang berada dalam situasi tertekan atau mungkin memang dituntut untuk memenuhi 1, 2, bahkan 3 kebutuhan generasi.
ADVERTISEMENT
Misalnya orang tua, anak, kakek, nenek, dirinya sendiri, bahkan sanak saudaranya di waktu yang bersamaan. Banyak orang yang merasa frustrasi karena kebutuhan tidak imbang dengan penghasilan bahkan sampai mengalami kesulitan ekonomi.
Generasi Sandwich ini memiliki 3 macam bagian, pertama the traditional sandwich di mana seseorang harus menanggung kehidupan orang tua (sudah pensiun) dan anak (belum bisa hidup sendiri/belum bekerja).
Kedua the open-faced sandwich dalam kondisi ini seseorang harus menanggung kehidupan orang tuanya bisa jadi dikarenakan orang tua yang sudah pensiun dan juga sakit. Lalu yang ketiga yaitu the club sandwich, dalam kondisi ini bisa dikatakan seseorang memiliki tanggung jawab yang paling besar karena harus menanggung kehidupan orang tua, anak, diri sendiri bahkan kakek dan neneknya.
Foto oleh Antoni Shkraba dari Pexels: https://www.pexels.com/id-id/foto/wanita-meja-tulis-kantor-komputer-8192004/
Pengalaman saya sebagai orang yang pernah menjadi generasi sandwich hal itu memang sangat sulit untuk dijalani, terlebih saya masih menjadi seorang mahasiswa yang harus memikirkan uang untuk biaya kuliah beserta ongkos harian. Belum lagi tagihan listrik rumah, air dan biaya kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Pada saat itu semuanya hanya mengandalkan gaji saya yang tidak seberapa. Sebetulnya itu sudah sangat cukup untuk kehidupan sehari-hari, dan uangnya masih bisa untuk menabung jikalau saya tidak ada keperluan mendesak ataupun acara bersama teman-teman.
Dari uang tabungan tersebut lah saya bisa berdagang kecil-kecilan untuk membayar asuransi orang tua, investasi bahkan masih punya uang simpanan.
Foto oleh Creative Vix dari Pexels: https://www.pexels.com/id-id/foto/s-9746/
Menjadi generasi sandwich memanglah tidak mudah saya mempunyai beberapa cara yang dapat memutus rantai generasi sandwich: 
ADVERTISEMENT
Cara-cara tersebut, harus dijalani dengan konsisten walaupun memang berat awalnya. Tetapi itu mungkin dapat membuat hidupmu lebih tersusun, tercukupi dan mempunyai rencana yang jauh ke depannya.
Ilustrasi generasi sandwich. Foto: Getty Images