Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Menyingkap Hakikat Filosofis: Keris Dalam Pagelaran Wayang
12 Desember 2023 13:33 WIB
Tulisan dari rachma triana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pagelaran wayang perpaduan harmonisasi seni dan tradisi. Wayang sebuah bentuk teater boneka tradisional, berasal serta berkembang di Indonesia khususnya pada Jawa dan Bali selama berabad-abad. Bentuk kesenian ini menggabungkan wayang yang rumit, musik tradisional merdu, dan penyampaian cerita yang terampil untuk menciptakan penampilan yang memukau.
ADVERTISEMENT
Para pelakon seni berbakat yang menghidupkan wayang, termasuk dalang yang memainkan wayang kulit sesuai dengan cerita yang dibawakan, nayaga yang bertugas untuk memainkan alat musik gamelan dan juga beberapa sinden yang bertugas menyanyikan lagu dalam pagelaran wayang kulit tersebut. Selain menyoroti peran, kontribusi para pelakon dalam melestarikan warisan budaya yang tak ternilai ini. Penulis juga mengeksplorasi elemen- elemen lain dalam pagelaran wayang, salah satunya accessories keris yang dikenakan oleh dalang.
“sebetulnya keris itu banyak filsafatnya mudahnya gini, kalau orang jawa menggabarkannya dari depan tampak manis tetapi kalau kita dibelakang dibuat susah, kita mempunyai keris sebagai senjata.” Ujar Ki Kasmin G. selaku dalang dalam lakon GathutKaca Wisuda pada Museum Wayang Jakarta (24/09/2023).
ADVERTISEMENT
Kehadiran keris menambah kesan drama dan intensitas pada pagelaran, meningkatkan dampak emosional dari momen-momen penting, tidak hanya meningkatkan tontonan visual tetapi juga menambah kedalaman dan makna budaya dalam penceritaan, sehingga semakin membenamkan penonton dalam kekayaan tradisi dan kepercayaan budaya Indonesia.
Perpaduan seni, tradisi, dan penyertaan keris dalam pagelaran wayang menciptakan serta menggambarkan warisan budaya Indonesia yang kaya dan mendalam. Setiap keris yang digunakan oleh dalang dalam pagelaran wayang menyoroti pentingnya dan keserbagunaan senjata tikam tradisional Jawa serta melambangkan fungsi tersendiri guna meningkatkan dampak estetika dan emosional pagelaran.