Konten dari Pengguna

HARI BURUH

1 Mei 2018 7:54 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rachmat Hidayat Majalengka tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
1 MEI KESEJAHTERAAN BURUH
Hari buruh 1 Mei, menjadi tradisi dengan aksi unjuk rasa yang benang merahnya sudah jelas, menuntut perbaikan hidup buruh. Tuntutan hak hak diantaranya menaikan upah, adalah tuntunan yang sangat familiar disuarakan. Benarkah kesejahteraan buruh masih minim di negeri kita? Bahwa ada, adalah iya dan realita. Tapi tidak juga bisa digeneralisir untuk seluruh buruh.
ADVERTISEMENT
Jika melihat aksi aksi unjuk rasa buruh, terkesan bahwa kesejahteraan buruh masih minim. Sebagian buruh mungkin ya perlu peningkatan kesejahteraan dengan menaikan upah. Tetapi, juga harus jujur diakui, kesejahteraan buruh tidak terlalu mengkhawatirkan seperti yang kita persepsikan jika mencermati aksi aksi unjuk rasa para buruh.
Mungkin kita banyak memiliki sahabat dan kerabat, yang bekerja sebagai buruh di pabrik pabrik industri. Upah yang mereka terima apalagi plus lembur, boleh jadi sangat menggiurkan, boleh jadi mengalahkan pekerja kantoran dengan tingkat pendidikan yang sama. Itulah mengapa, bekerja sebagai pekerja di pabrik industri tetap menjadi daya tarik kuat bagi usia SMU yang fresh graduate.
Dibanding para pekerja sektor informal, jelas bekerja dipabrikan lebih mensejahterakan, karena memiliki aturan jam kerja dan pengupahan yang jelas transparan. Jadi bersyukurlah dengan apa yang telah ALLAH rezekikan, akan membuat kita sebagai hamba senantiasa hidup merasa cukup. Semoga kita menjadi manusia yang adil dan bijak serta bersyukur, dalam melihat keatas dan kebawah dalam kehidupan bermasyarakat ini.
ADVERTISEMENT