Konten dari Pengguna

HEAD TO HEAD ROAD TO PRESIDENT 2019

11 April 2018 18:33 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rachmat Hidayat Majalengka tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam hitungan sekitar satu tahun dari sekarang, publik akan memperoleh hasil quick count pilpres 2019. Enam bulan sesudahnya, Indonesia akan memiliki presiden untuk periode hingga 2024. Membaca pertarungan menuju RI 1 2019, menjadi hal yang sangat menarik. Rivalitas menjadi yang teratas, tentu bisa membuat suhu menjadi panas.
ADVERTISEMENT
Road to president sepertinya akan mengerucut menjadi head to head antara dua kubu. Setelah ada kecenderungan kubu Demokrat lebih mendekat dan merapat ke kubu PDI-P. Kontestasi tiga kubu, sepertinya sulit terjadi pada pilpres 2019. Kubu petahana dengan pendukung utama PDI-P telah memastikan kembali mengusung capres Joko Widodo. Mereka telah bisa fokus menata kekuatan setelah menjadi terdepan dalam penetapan capres.
Sementara rivalnya adalah kubu Prabowo Subianto dengan mesin penggerak utama Gerindra. Sinyal terkini, yang membuka wacana Prabowo Subianto bisa bukan sebagai capres, menjadi berita menarik, dan bisa mengubah kalkulasi rivalitas menuju pilpres 2019. Bahkan bisa jadi, nama diluar Prabowo sebagai capres dari kubu Prabowo, kian menajamkan dan memperjelas arah hasil pilpres 2019.
ADVERTISEMENT
Banyak nama diluar Prabowo untuk diusung dari kubu Prabowo, tetapi satu nama yang tampaknya memiliki kekuatan keatas adalah Gatot Nurmantyo. Figur Gatot sepertinya memiliki resistensi yang minim di internal kubu Prabowo, figur yang akseptabel diantara parpol kubu Prabowo. Jejak rekam dan popularitas Gatot, sangat bisa menggoda pemilih yang ingin hal baru, mengingat figur Prabowo pernah tampil sebagai capres di pilpres lalu.
Jika Prabowo Subianto tampil sebagai king maker, dengan mendorong Gatot Nurmantyo, sepertinya sangat bisa menjadi anvantage bagi Gerindra dkk. Jika situasi seperti ini, figur Prabowo akan menjadi tokoh legowo yang hebat. Sementara figur kuat lainnya dikubu Prabowo, seperti TGB, Aher, Zulkifli Hasan dan Anis Baswedan bisa menjadi bagian timses untuk mendulang suara.
ADVERTISEMENT
Persoalan kunci dikebanyakan kontestasi pemilihan adalah menjaga soliditas kekompakan internal kubu. Ini menjadi PR besar kubu Prabowo. Sementara kubu Jokowi sudah solid satu suara dalam pencapresan. Bisakah internal kubu Prabowo menanggalkan ego keparpolan? Tidak berkompetisi mengusung banyak figur untuk capres? Jika figur Gatot Nurmantyo yang tampil, maka capres Joko Widodo harus bekerja lebih keras, jika ingin merealisasikan moto salam dua periode.