Cristiano Ronaldo dan Tuah Botol Coke

Rachmat Kurnia
Mahasiswaa Universitas Andalas
Konten dari Pengguna
30 Juni 2021 10:50 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rachmat Kurnia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketika dibeli Asa Griggs Candler pada 1888, resep Coca Cola milik ahli kimia John Stith Pemberton dihargai sebesar US$ 238,98. 130 tahun kemudian, resep ini berubah menjadi mega-bisnis senilai Rp 500 triliun per tahun (catatan penjualan tahun 2019).
ADVERTISEMENT
Sepanjang sejarah Coca Cola, mungkin hanya Covid yang membuat perusahaan ini goncang. Lantaran pandemi global ini, penjualan turun menjadi sebesar Rp 475 triliun per tahun (2020). Anjlok Rp 25 triliun!
Tapi itu sebelum bencana datang di tahun berikutnya. Saat Euro 2020 yang digelar pada 2021, Coca Cola merugi. Kali ini harga sahamnya yang anjlok akibat dua botol yang diletakkan di meja konferensi pers digeser ke sisi kiri Cristiano Ronaldo. "Minum air," kata Ronaldo sambil mengangkat sebotol air mineral ke udara.
Setelah kejadian itu, kapitalisasi pasar Coca Cola turun hingga Rp 57 triliun atau dua kali lipat dari nilai penurunan penjualan akibat Covid-19.
Aksi Ronaldo kemudian ditiru oleh pemain Italia Locatelli. Saat konferensi pers, dia juga menyingkirkan botol Coca Cola.
ADVERTISEMENT
Entah tuah apa yang ada dalam resep rahasia Coca Cola.
Yang pasti, kini Ronaldo yang tersingkir dari panggung Euro 2020.
Tapi bisa jadi juga Ronaldo tersingkir bukan karena karma menyimgkirkan botol Coca Cola yang diresepkan Pemberton lebih dari satu abad yang lalu. Bisa saja Ronaldo tersingkir karena kurang tenaga sepanjang Euro 2020.
Makanya Ron, biar kuat minum Kuku Bima, Roso!